Perubahan Iklim masih Jadi Momok Produktivitas Pertanian

STAF Ahli Menteri Pertanian (Mentan) Suwandi mengungkapkan bahwa perubahan iklim masih menjadi tantangan yang harus dihadapi sektor pertanian di tahun ini.

"Jadi iklim ekstrem tidak bisa terkendali secara baik, ter-manage secara global, sehingga tiba-tiba banjir, tiba-tiba kering, dan seterusnya. Sektor pertanian adalah sektor yang kena dampak dan sudah kita rasakan waktu lalu air susah, sekarang musim hujan banyak air juga repot," ucapnya di Jakarta, Senin (3/2).

Suwandi menyebut faktor lain yang menjadi tantangan sektor pertanian di tahun ini adalah krisis geopolitik global yang saat ini terjadi. Dampaknya ialah mahalnya harga bahan baku pupuk. Akibatnya, harga jual pupuk di tingkat petani pun melonjak.

Tantangan berikutnya, sambung dia, adalah jumlah penduduk dunia yang terus bertambah, termasuk Indonesia. "Setiap tahun terjadi pertambahan penduduk sehingga konsumsi beras pun naik. Dari BPS, kebutuhan beras itu setiap tahun naik sekitar 1.300-1.400 ribu ton," ungkapnya.

Tantangan berikutnya ialah alih fungsi lahan yang masih terjadi di pulau Jawa dan luar Jawa. "Ini juga menjadi tantangan seiring dengan pembangunan sektor-sektor industri, perumahan, infrastruktur, jalan, dan seterusnya. Ini mempengaruhi jumlah luas lahan sawah kita," bebernya. (Fal/E-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Mirza