Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DALAM upaya mendukung peningkatan keterampilan digital para pelaku UMKM di Indonesia, beberapa platform e-commerce seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia secara proaktif menyelenggarakan berbagai program pelatihan UMKM. Menurut data riset dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), pelatihan yang diselenggarakan oleh Shopee lebih banyak dikenal oleh pelaku UMKM jika dibandingkan dengan program pelatihan UMKM dari platform perdagangan elektronik lainnya.
Adapun, program pelatihan ini bertujuan untuk membantu UMKM semakin naik kelas bahkan mampu menjangkau pasar global. Melalui pelatihan tersebut, para UMKM dapat mempelajari topik yang paling dasar seperti membuat toko di e-commerce, mengelola toko online, meningkatkan pesanan dengan menggunakan berbagai fitur dan program kampanye, hingga cara menjangkau pembeli di luar negeri.
Riset INDEF mengungkapkan beberapa contoh program pelatihan UMKM yang diadakan oleh platform e-commerce, antara lain Blibli University, Kampus UMKM (Ekspor) Shopee, Sekolah Kilat Seller Tokopedia, Seller University Tiktok, dan Lazada University. Hal tersebut diungkapkan lewat rilis riset yang berjudul “Peran Platform Digital terhadap Pengembangan UMKM di Indonesia”. Riset ini menunjukkan dampak positif penggunaan platform digital terhadap perkembangan bisnis UMKM di Indonesia. Secara garis besar, riset ini mengungkapkan bahwa penggunaan platform digital dalam bisnis dapat membantu para pelaku UMKM meningkatkan omzet bisnis dan menciptakan lapangan kerja baru.
Baca juga: Riset INDEF: 50 Persen UMKM Pilih Shopee Jadi Platform Utama untuk Berjualan Online
Terlepas dari berbagai dampak positif tersebut, para pelaku UMKM di lapangan nyatanya masih sering menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan penggunaan platform digital. Beberapa tantangan utamanya adalah ketatnya persaingan antar pelaku usaha dalam platform digital (96,46%) dan kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam penggunaan platform digital (83,46%).
Data ini sejalan dengan Status Literasi Digital di Indonesia 2023, hasil survei kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC), nilai total indeks literasi digital Indonesia di 2023 baru berada di level 3,65. Angka ini masih tergolong rendah untuk mencapai target indeks maksimal di level lima.
Hal yang paling penting yakni, dari hasil riset INDEF mencatat, program pelatihan UMKM yang diadakan oleh Shopee adalah program yang paling banyak diketahui oleh UMKM dibanding program pelatihan UMKM dari e-commerce lainnya. Tiga program pelatihan UMKM yang paling banyak diketahui oleh para UMKM adalah Kampus UMKM (Ekspor) Shopee (25,98%), Program Ekspor Shopee (17,32%), dan Sekolah Kilat Seller Tokopedia (6,30%).
Baca juga: 2.2 Shopee Live & Video Mega Sale: Langkah Awal Shopee Perkuat Dukungan Ekosistem di 2024
Dalam acara diskusi publik INDEF untuk memaparkan hasil riset, Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koperasi dan UKM Riza Damanik turut menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan digital yang ada untuk terus melakukan pendampingan dalam mendorong program digitalisasi UMKM.
“Inisiatif kolaborasi dengan perusahaan seperti Shopee, Lazada dan lain-lain sudah berjalan. Kami juga berusaha mendorong mereka untuk semakin aktif dan terlibat untuk terus melakukan pendampingan, selain yang sudah dilakukan oleh pemerintah. Kita berharap engagement-nya juga bisa semakin besar,” jelas Riza Damanik.
Upaya meningkatkan keahlian digital para pelaku UMKM memang membutuhkan kerja sama dari semua pihak, termasuk pemerintah, sektor industri hingga masyarakat luas.
Program pelatihan digital untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang diselenggarakan oleh platform perdagangan elektronik ini tentu akan membantu pemerintah dalam mendorong adopsi digitalisasi di kalangan UMKM. Berdasarkan informasi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, pemerintah saat ini memiliki target untuk mencapai 50% UMKM yang mengadopsi platform digital pada tahun 2030. (Z-10)
Pelajari apa itu platform, manfaatnya, dan contoh praktis. Pahami peran platform dalam kehidupan sehari-hari dengan penjelasan sederhana.
Melunasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebelum waktunya sering dianggap sebagai keputusan finansial yang bijak. Namun, apakah langkah ini selalu menguntungkan?
QuantumByte, platform artificial intelligence app builder yang dikembangkan oleh startup Indonesia, Quantum Teknologi Nusantara terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Peluncuran MyPro+ ini merupakan inovasi digital besar kedua pada tahun ini setelah MyGo+ baru-baru ini diperkenalkan kepada publik.
Selama lebih dari 10 tahun, gerakan ini menunjukkan cara aksi kolektif masyarakat untuk membuka akses pendanaan bagi berbagai inisiatif sosial.
YAYASAN Belas Kasih meluncurkan aplikasi Belas Kasih pada Jumat (9/5). Aplikasi ini untuk memudahkan donasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan, serta wujud transparansi dana
YAYASAN Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat di tahun 2024, terdapat setidaknya 144 pengaduan konsumen terhadap e-commerce.
Shopee resmi merilis iklan terbaru kampanye “Lebih Hemat Lebih Cepat” yang tawarkan Garansi Harga Terbaik dan layanan Besok Pasti Sampai.
DI tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan bernilai lebih dari US$130 miliar pada 2025, kompetisi di industri ritel dan e-commerce semakin kompleks.
Selama 11 tahun terakhir, ShopBack telah membantu lebih dari 10 juta pengguna di Indonesia mendapatkan uang kembali dari pembelian sehari-hari.
Proses ini biasanya dilakukan lewat situs web toko online, aplikasi e-commerce, atau platform digital lainnya tanpa harus datang langsung ke toko fisik.
Proses ini memungkinkan konsumen untuk memilih, membeli, dan membayar barang tanpa perlu mengunjungi toko fisik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved