Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
BELANJA online adalah aktivitas membeli barang atau jasa melalui internet menggunakan platform e-commerce, aplikasi, atau situs web toko daring.
Proses ini memungkinkan konsumen untuk memilih, membeli, dan membayar barang tanpa perlu mengunjungi toko fisik.
Belanja online yang tidak terkontrol bisa menyebabkan pemborosan, karena kemudahan berbelanja sering kali membuat kita membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan.
Belanja online yang sering dilakukan dapat menyebabkan kecanduan, dimana seseorang merasa perlu membeli barang terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan emosional, bukan kebutuhan nyata.
Jika belanja online tidak terencana, hal ini dapat mengganggu pengelolaan keuangan pribadi, terutama jika tidak memperhitungkan anggaran dan pengeluaran yang sehat.
Terlalu banyak membeli barang-barang yang tidak diperlukan dapat menyebabkan kekacauan di rumah, mengurangi ruang, dan mengganggu kenyamanan kehidupan sehari-hari.
Belanja online berkontribusi pada peningkatan jumlah pengiriman dan kemasan yang akhirnya menambah limbah plastik dan jejak karbon, berkontribusi pada kerusakan lingkungan.
Ada risiko menjadi korban penipuan online atau pencurian data pribadi jika berbelanja di situs yang tidak terpercaya, yang bisa mengakibatkan kerugian finansial dan masalah privasi.
Terlalu sering berbelanja online untuk memenuhi keinginan bisa menyebabkan kecemasan dan stres, karena tekanan finansial atau perasaan tidak puas dengan barang yang dibeli.
Tidak seperti berbelanja di toko fisik, berbelanja online mengurangi pengalaman berinteraksi langsung dengan barang, yang kadang membuat pembeli merasa kurang puas setelah barang diterima.
Sering berbelanja online dapat mengalihkan perhatian dari pekerjaan atau aktivitas lainnya, sehingga mengurangi produktivitas dan waktu yang bisa dihabiskan untuk hal-hal yang lebih penting.
Belanja online sering membuat kita membeli barang-barang yang tidak diperlukan, yang akhirnya menumpuk di rumah dan menyebabkan ruang yang lebih sempit serta kesulitan dalam mengorganisir barang.
Kemudahan akses dan penawaran menarik di situs belanja online dapat menyebabkan seseorang tergoda untuk terus berbelanja meski tidak memiliki anggaran yang cukup.
Terlalu sering berbelanja online bisa mengurangi waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi langsung dengan orang lain, baik keluarga, teman, maupun kolega, yang berpotensi mengurangi kualitas hubungan sosial.
Belanja online memungkinkan kita untuk membeli barang dengan cepat tanpa berpikir panjang, yang dapat menyebabkan keputusan pembelian yang impulsif dan tidak rasional, yang akhirnya menyesal setelah barang diterima.
Meskipun belanja online memberikan kenyamanan dan kemudahan, jika dilakukan secara berlebihan atau tidak bijak, dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, baik secara finansial, sosial, maupun emosional.
Penting untuk berbelanja dengan bijak, menetapkan anggaran, dan memastikan bahwa pembelian yang dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan. (Z-4)
YAYASAN Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat di tahun 2024, terdapat setidaknya 144 pengaduan konsumen terhadap e-commerce.
Shopee resmi merilis iklan terbaru kampanye “Lebih Hemat Lebih Cepat” yang tawarkan Garansi Harga Terbaik dan layanan Besok Pasti Sampai.
DI tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan bernilai lebih dari US$130 miliar pada 2025, kompetisi di industri ritel dan e-commerce semakin kompleks.
Selama 11 tahun terakhir, ShopBack telah membantu lebih dari 10 juta pengguna di Indonesia mendapatkan uang kembali dari pembelian sehari-hari.
Proses ini biasanya dilakukan lewat situs web toko online, aplikasi e-commerce, atau platform digital lainnya tanpa harus datang langsung ke toko fisik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved