Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Tahun Depan, Bulog Dapat Tugas Impor 2 Juta Ton Beras

Naufal Zuhdi
30/12/2023 14:35
Tahun Depan, Bulog Dapat Tugas Impor 2 Juta Ton Beras
STOK Beras untuk kebutuhan warga Kabupaten Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya.(MI)

PERUM Bulog dikabarkan akan mengimpor 2 juta ton beras untuk tahun 2024 mendatang yang mana angka tersebut naik dari tahun ini yang mana Bulog hanya mengimpor 1,6 juta ton beras. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo.

"Kesiapan Bulog untuk stok berasnya kepala Bappenas sudah menugaskan Bulog mengimpor 1,6 juta ton beras untuk 2023 dan untuk 2024 sudah ditugaskan mengimpor 2 juta ton," ucap Tiko di Jakarta pada Sabtu (30/12).

Selain itu, Tiko menyebut bahwa saat ini Direktur Utama Bulog sudah mulai mencari sumber-sumber untuk mendatangkan beras di 2024 mendatang.

"Dan memang di dunia juga ternyata sudah jauh lebih mudah. Jadi kita yakin bahwa stok beras baik yang untuk awal tahun maupun untuk semester I 2024 kita siap menghadapi lebaran dan kita ada stok yang memadai," tegasnya.

Baca juga: Bulog: Stabilitas Pangan Hadapi 3 Tantangan Besar di 2024

Berikutnya, program beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP), lanjut Tiko dari segi kualitas tidak berbeda signifikan dengan beras premium.

"Ini yang perlu kita sosialisasikan masyarakat yang menerima pasti harusnya melihat sendiri bahwa Bulog memberikan beras ke masyarakat termasuk bantuan pangan itu berkualitas baik," tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Dirut Bulog, Bayu Krisnamurthi menyebut stok Bulog cukup untuk menghadapi pergantian tahun, menghadapi Ramadan, menghadapi lebaran sampai dengan semester pertama.

Baca juga: Bulog Pastikan Ketersediaan Beras di Periode Nataru

"Bantuan pangan tanggal 2 sudah segera akan dimulai dan seterusnya dan itu menjamin ketersediaan pangan dalam hal ini beras untuk masyarakat," ujar Bayu

Program SPHP, lanjut Bayu juga akan terus Bulog jalankan yang akan di backup lagi dengan program komersial dari Bulog.

"Untuk pangan kita cukup yakin bahwa persiapannya sudah cukup matang untuk menjamin paling tidak sampai semester pertama itu sudah tersedia semuanya," imbuhnya.

Naiknya jumlah beras yang harus diimpor oleh Bulog tidak lain adalah akibat dari jadwal panen yang mundur.

"Perkiraan panen Kementan maupun Bapanas sudah mengatakan mundur 1-1,5 bulan sehingga kita harus menyiapkannya bukan hanya sekadar pada Januari-Februari tapi pada saat nanti menunggu panen itu terkumpul di masyarakat," tuturnya.

Untuk impor beras 2 juta ton di 2024, Bulog mengakui bahwa akan mengimpor beras dari negara seperti Thailand, India, Vietnam, Pakistan, Myanmar serta Tiongkok.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik