Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BANK Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2023 tercatat sebesar US138,1 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Oktober 2023 sebesar US$133,1 miliar.
"Kenaikan posisi cadangan devisa antara lain dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta penerimaan pajak dan jasa," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, dikutip Sabtu (9/12).
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Baca juga: Pengamat: Turunnya Cadev untuk Rupiah yang Lebih Stabil
BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan.
Ke depan, BI memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga.
Baca juga: Regulasi Devisa Hasil Ekspor: Alarm Cadangan Devisa
"Seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh BI dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Erwin. (Z-6)
Penurunan cadangan devisa Indonesia disebabkan oleh kewajiban pembayaran utang luar negeri pemerintah serta intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar valas untuk stabilitas rupiah.
Cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Juli 2025 tercatat sebesar US$152 miliar atau sekitar Rp2.482 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 7 Agustus 2025, dibuka menguat 42,59 poin atau 0,57% ke posisi 7.546,34.
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 10 Juni 2025, ditutup menguat 117,31 poin atau 1,65% ke posisi 7.230,74.
Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 sebesar US$152,5 miliar atau setara Rp2.482,5 triliun.
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus berupaya memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berinvestasi.
Dana hasil penerbitan akan digunakan untuk penguatan struktur permodalan dan ekspansi pembiayaan berbasis akad murabahah kepada nasabah pada segmen produktif dan konsumtif.
Perusahaan juga mencatat peningkatan signifikan dalam total nilai penjaminan emisi obligasi dan sukuk sebesar Rp14,6 triliun pada 2024.
Pasar obligasi Indonesia dipandang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Sejumlah sektor pun menawarkan potensi yang cerah untuk para investor, seperti asuransi dan dana pensiun.
Investasi kini menjadi langkah penting untuk mencapai kestabilan finansial dan kesejahteraan di masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved