Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) dorong percepatan tanam dalam rangka peningkatan produksi padi dan jagung. Demi mendukung ketahanan pangan nasional, Kementan melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) melakukan pencanangan penanaman jagung secara integrasi antara komoditas perkebunan, salah satunya kelapa dengan tanaman pangan.
Berangkat dari ini, Kementan melakukan penanaman jagung integrasi kelapa di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Penanaman jagung secara integrasi pada kebun kelapa di Kelurahan Bengkol, Kecamatan Mapanget, Kota Manado sebagai upaya optimalisasi lahan kelapa untuk meningkatkan produksi jagung nasional. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) untuk meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis.
"Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis dengan mengoptimalkan percepatan masa tanam dapat mengamankan dan meningkatkan produksi pangan, serta sebagai jalan menuju swasembada," ujar Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan M Rizal Ismail yang mewakili Dirjenbun Andi Nur Alam Syah melakukan penanaman jagung secara integrasi pada kebun kelapa di Kelurahan Bengkol, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sabtu (18/11).
Baca juga: Gerak Cepat Mentan Amran Antisipasi Dampak El Nino dan Menekan Impor
Rizal menjelaskan saat ini stok pangan secara nasional terutama beras masih sangat terbatas, sehingga untuk menjaga ketersediaan dan neraca bahan pangan, komoditas padi dan jagung harus dipenuhi melalui impor. Hal ini merupakan dampak El Nino dan perang geopolitik yang berpengaruh terhadap ketersedian pangan dunia, sehingga dampaknya juga dirasakan oleh Indonesia, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk meningkatkan produksi pangan secara cepat dan tepat.
"Saat ini Kementan genjot produksi jagung dengan integrasi komoditas perkebunan agar produksi dalam negeri melimpah dan akhirnya menekan impor, bahkan kita bisa swasembada lagi jagung," jelasnya.
Rizal menambahkan, demi mendukung program penanaman jagung secara monokultur maupun integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan, Ditjenbun dan Kementan melakukan Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Provinsi Sulawesi Utara. Ini berkolaborasi dengan pemerintah daerah beserta Muspida antara TNI dan POLRI dan stakeholder terkait lainnya.
Baca juga: Kebijakan Akselerasi Tanam untuk Menekan Impor Dampak El Nino 2024
Provinsi Sulawesi Utara memiliki tanaman kelapa seluas 276 ribu ha, dari luasan ini 1,566 ha, merupakan perkebunan negara, perkebunan rakyat 264,953 ha dan 8.651 ha perkebunan besar swasta. Tahun 2023 Provinsi Sulawesi Utara mendapat target alokasi dalam mendukung program penanaman jagung secara monokultur dan integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan seluas 34.000 ha. Sedangkan tahun 2024 ditargetkan seluas 110.000 ha. Pada tahun 2023 Kota Manado penanaman jagung seluas 665 ha yang tersebar di 11 kecamatan.
Terpisah, Dirjenbun Andi Nur Alam Syah mengatakan, langkah ini salah satu upaya strategis dan solusi tepat guna demi mendukung program Kementan khususnya percepatan masa tanam guna mewujudkan kemandirian pangan nasional. Melalui upaya ini juga bisa memperkuat sinergitas antara komoditas tanaman perkebunan dengan tanaman pangan di Manado.
"Dampak positif dengan adanya integrasi kelapa dengan jagung ini dapat lebih efisiensi pemanfaatan lahan usaha tani, produktivitas bisa lebih meningkat, pendapatan pekebun lebih meningkat, serta meningkatkan lapangan kerja," ucapnya.
Baca juga: Mentan Lakukan Akselerasi di Kalsel Demi Kembalikan Swasembada Pangan Nasional
Andi menambahkan Kementan memberikan aprisiasi atas dukungan dari jajaran Pemerintah Kota Manado serta Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara pada kegiatan pencanangan penanaman jagung antara komoditas perkebunan dan tanaman pangan.
"Harapan kami, kerjasama dan kolaborasi terus ditingkatkan untuk sukseskan UPSUS padi jagung di Sulawesi Utara,” cetus Andi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Manado M Sofyan AP mengatakan, saat ini harga jagung Rp6.700/kg dengan potensi produksi 8 ton/ha tentu sangat memberikan keuntungan bagi petani. Pengolahan lahan wilayah kerja Dinas Pertanian Kota Manado akan dilakukan dengan mekanisasi pertanian dengan memfaatkan traktor roda 4 yang telah disediakan oleh Kementan.
Walikota Manado diwakili Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Manado Atto R Bulo menuturkan pelaksanaan program ini juga memanfaatkan lahan usaha tani secara efisien sehingga produktivitas bisa lebih meningkat dan pendapatan petani juga meningkat melalui pemakaian input produksi yang lebih efisien. Dengan terpenuhinya pangan akan menjamin stabilnya tingkat inflasi.
"Kota Manado memiliki potensi yang sangat baik dalam menjaga kestabilan inflasi. Target penanaman jagung Kota Manado juga akan ditingkatkan dari 665 tahun 2023 menjadi 1.000 ha pada tahun 2024," tuturnya.
Pada kesempatan ini turut dilakukan pemberian bantuan Ditjenbun Kementan secara simbolis kepada Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan berupa Benih Tanaman Kopi, Kelapa, Vanili dan Pala serta pupuk organik dan NPK. Selain itu juga diberikan secara simbolis bantuan benih jagung sebanyak 9.975 kg untuk penanaman seluas 665 ha yang akan dibagikan kepada 122 Kelompok Tani (Poktan) Kota Manado yang diwakili oleh Poktan Kalisapun, Perintis II, Belimbing kepada Dinas Pertanian Perikanan dan Kelautan Kota Manado. (RO/S-3)
Jagung, menurut Arief, merupakan komoditas strategis nasional yang berperan penting dalam industri pangan.
Kendati sulit, Polda Babel sudah melakukan upaya dan mampu memproduksi puluhan ton jagung.
WAKIL Bupati Lampung Selatan, Syaiful Anwar menghadiri Festival Pioneer P27 di Desa Kelaten, Penengahan. Ia menyebut festival ini menjadi ajang apresiasi dan dedikasi para petani jagung
Kondisi ini membuat petani di kawasan pesir serempat merugi pada musim ini. Beruntung harga jagung cukup stabil sehingga sedikit menolong nasib petani.
Nantinya tanaman jagung itu akan ditanam itu berada di sela-sela tanaman kelapa sawit yang berumur antara 1- 2 tahun dengan masa panen 3 bulan.
Program ini juga nantinya akan berkolaborasi dengan pihak swasta melalui program CSR perusahaan.
Center for Entrepreneurship, Change, and Third Sector (CECT) Sustainability menjadi anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved