Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRESIDEN Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pemerintah optimis menargetkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2024. Meskipun presiden tidak secara spesifik menyebutkan EBT mana yang akan dominan.
"Tapi memang tidak mudah karena kemarin ada (pandemi) Covid-19 untuk kejar angka itu. Komitmen kita tetap Bahwa kita akan terus mengejar target yang sudah kita berikan," ujarnya seusai meresmikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Terapung di Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (9/11).
PLTS Terapung di Cirata, terang presiden, akan memasok kebutuhan listrik untuk rumah tangga serta industri. Pemerintah juga berencana menambah kapasitasnya hingga 500 MWp.
Baca juga: PLTS Terapung Cirata Diresmikan, Jokowi: Ini Hari Bersejarah
"Semuanya, semuanya, semuanya. Tapi kalau untuk permintaan green energy (energi hijau) itu untuk industri paling banyak karena semua ingin dapatkan produk premium dari green energy," terangnya.
Setelah PLTS berkapasitas 192 megawatt peak (MWp), presiden mengatakan proyek selanjutnya adalah pembangkit listrik tenaga air (hydropower) dengan kapasitas lebih besar dari PLTS di Cirata. Namun, presiden mengungkapkan prosesnya masih dalam studi.
Baca juga: Presiden Resmikan PLTS Apung Cirata, Terbesar di Asia Tenggara
Seperti diberitakan, PLTS Terapung di Cirata merupakan proyek kerja sama pemerintah Indonesia dengan Uni Emirat Arab. Jokowi mengatakan cukup banyak yang berminat untuk investasi EBT di Indonesia.
"Kalau yang ngantri banyak tapi kita inginkan satu-satu, satu-satu selesai, bisa ditingkatkan lagi, tidak semua kita terima. Kita yang kedua agak gede lagi yang hydropower belum final," terangnya.
Indonesia berharap dapat konsisten beralih ke EBT. Jokowi menyebut ada sumber EBT yang bisa dimanfaatkan seperti tenaga surya, hydropower, geotermal, serta tenaga angin. Sementara itu, Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo atau biasa disapa Darmo menuturkan keberadaan PLTS di Cirata diharapkan dapat mengurangi efek gas rumah kaca akibat penggunaan energi kotor.
"Dalam proses ini juga kita pastikan national capacity building, membangun kapasitas nasional. Ciptakan lapangan kerja, percepat pertumbuhan ekonomi, tentu saja dalam hal ini berikan kemakmuran buat rakyat," ucap dia.
PLTS di Cirata diperkirakan dapat menyuplai kebutuhan listrik untuk industri dan rumah tangga dengan asumsi mencapai 50 ribu rumah tangga.
(Z-9)
Instalasi panel surya merupakan lanjutan dari proyek serupa di kantor pusat Mowilex di Jakarta pada 2022 lalu.
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
PT Perkebunan Nusantara III, bersama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), mengambil langkah strategis dalam transisi energi melalui pengembangan PLTS.
PT Medco Energi Internasional Tbk, melalui anak usahanya PT Medco Power Indonesia (Medco Power), memulai operasi komersial PLTS berkapasitas 25 di Bali Timur.
PT Timah Tbk melalui anak usahanya, PT Timah Industri, meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop berkapasitas 303,1 kilowatt peak (kWp) di kawasan industri Cilegon.
PT Blasfolie Internasional Indonesia, salah satu perusahaan kemasan plastik di Indonesia yang berdiri pada 2015, meresmikan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Percepatan pemanfaatan PLTS Atap khususnya di bangunan pemerintah, fasilitas publik, dan sektor bisnis, di Bali, merupakan satu dari tiga arah kebijakan untuk mewujudkan Bali Mandiri Energi.
Kerja sama ini bersifat eksklusif dan mencakup pengembangan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk kawasan industri yang pasokan listriknya berada dalam cakupan layanan PT Bekasi Power.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved