Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PERUSAHAAN baja nasional PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) siap menghasilkan baja emisi nol bersih dengan menerapkan teknologi yang memanfaatkan hidrogen ramah lingkungan untuk menggantikan gas alam.
"Dekarbonisasi produksi baja sejalan dengan komitmen kami untuk mencapai net zero dan menghasilkan keunggulan kompetitif secara regional," ujar Anggota Komite Eksekutif GRP Kimin Tanoto dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (6/11).
Baca juga: DBS: Target Emisi Nol Bersih Tahun 2060 dan Implikasinya ke Sektor Energi
Dengan menerapkan teknologi Australia pada fasilitas produksi, GRP berencana mengurangi emisi karbon industri baja melalui inisiasi peralihan dari gas alam ke hidrogen ramah lingkungan.
Menurut dia, inisiatif tersebut didukung pemerintah Indonesia dan Australia melalui sebuah studi kelayakan teknis yang dilakukan Katalis, program pengembangan bisnis bilateral bentukan kedua pemerintah.
Studi kelayakan teknis tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman GRP dan Fortescue yang ditandatangani pada acara KTT B20 di Bali pada November 2022.
Sesuai MOU, kedua pihak sepakat menyelidiki peran hidrogen dan amonia ramah lingkungan yang dipasok oleh Fortescue dalam upaya dekarbonisasi pada pabrik-pabrik baja GRP, serta peluang offtake.
Baca juga: Perkembangan Cleantech Startup Terkendala Pendanaan dan Iklim Regulasi
Nota kesepahaman dan studi kelayakan teknis ini dapat membantu mewujudkan niat GRP mencapai pengurangan emisi karbon secara penuh pada 2030 dan netralitas karbon pada 2050. Studi kelayakan teknis tersebut diharapkan rampung pada Desember 2023.
Jika proyek ini terlaksana, tambah Kimin, perusahaan akan menggantikan penggunaan gas alam pada pabrik di Cikarang, Jawa Barat, dengan hidrogen ramah lingkungan yang diproduksi perusahaan energi ramah lingkungan asal Australia, Fortescue.
Dikatakannya, energi dari gas merupakan komponen penting dalam proses produksi baja. Untuk itu kedepannya, GRP dan Fortescue akan menelusuri peluang mengembangkan fasilitas hidrogen ramah lingkungan di dalam pabrik baja di Cikarang, yang luasnya lebih dari 200 hektare.
Baca juga: Nusa Penida Perlu Tambahan Listrik Menuju 100 persen EBT
Hidrogen ramah lingkungan yang diproduksi di pabrik tersebut direncanakan akan menggantikan gas alam yang saat ini digunakan dalam proses hilir dan memastikan efisiensi berkelanjutan dalam produksi baja.
Presiden Energi Fortescue wilayah Asia Pasifik Eva Hanly mengharapkan perusahaan-perusahaan lain bergabung untuk memerangi perubahan iklim menerapkan teknologi ramah lingkungan.
"Kami mengembangkan elektron, hidrogen, dan teknologi ramah lingkungan secara global untuk membantu dunia bergerak maju meninggalkan penggunaan bahan bakar fosil," katanya.
Direktur Katalis Paul Bartlett menambahkan transisi menuju ekonomi ramah lingkungan memerlukan upaya bersama antarbisnis untuk berkolaborasi, berinovasi, dan berinvestasi. (Ant/S-2)
Proyek green hydrogen to power tersebut sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Hidrogen dan Amonia yang baru diluncurkan Indonesia.
INSTITUTE for Essential Services Reform (IESR) menyebut hidrogen hijau dapat menjadi salah satu solusi untuk mencapai dekarbonisasi sektor energi Indonesia.
Hal ini juga sejalan dengan upaya mencapai swasembada energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi 8%.
Proyek ini berperan penting dalam membentuk pusat hidrogen hijau regional yang menghubungkan Sumatra, Kepulauan Riau, dan Singapura. Serta, akan menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara.
PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) mendukung transisi energi melalui percepatan pengembangan hidrogen hijau sebagai upaya mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Perjanjian ini merupakan langkah strategis dalam pengembangan hidrogen hijau yang akan digunakan sebagai bahan baku utama dalam produksi amonia hijau.
Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menyerahkan 23.171 pohon trembesi untuk menghijaukan dua ruas jalan tol di wilayah Bakauheni-Palembang.
Dibandingkan kendaraan konvensional berbahan bakar fosil, kendaraan listrik menawarkan penghematan signifikan dalam konsumsi energi, biaya perawatan yang lebih rendah.
Pasar gas bumi yang terbentuk ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar
Dengan pengawasan yang tepat, AI bukanlah ancaman, melainkan peluang besar yang dapat mempermudah kehidupan manusia.
Peneliti Rice University dan University of Houston menciptakan biopolimer baru sekuat logam namun fleksibel seperti plastik, tanpa polusi.
Keberadaan TPSR3 yang ramah lingkungan itu, nantinya juga akan memiliki potensi ekonomi bagi masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved