Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menandatangani perjanjian pengembangan bersama (joint development agreement/JDA) dengan perusahaan konglomerasi asal Singapura, Sembcorp Industries (Sembcorp), untuk pengembangan fasilitas produksi hidrogen hijau di Sumatra, Indonesia, Senin (21/10).
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menjelaskan proyek ini memiliki kapasitas produksi mencapai 100.000 metrik ton hidrogen per tahun dan digadang menjadi proyek hidrogen hijau terbesar di Asia Tenggara.
"Proyek ini berperan penting dalam membentuk pusat hidrogen hijau regional yang menghubungkan Sumatra, Kepulauan Riau, dan Singapura. Serta, akan menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara," ucapnya dalam keterangan resmi, kemarin.
Iwan menyampaikan pengembangan hidrogen hijau menjadi salah satu strategi kerja pihaknya dalam mengakselerasi proyek ramah lingkungan dan mendukung transisi energi berkelanjutan. Hidrogen hijau akan menjadi salah satu solusi utama dalam upaya dekarbonisasi sektor energi, serta mendorong inovasi dan kolaborasi antarnegara di kawasan Asia Tenggara.
Proyek hidrogen hijau ini diyakini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam transisi energi di Asia Tenggara. "Selain itu, membuka peluang besar untuk mengembangkan infrastruktur energi bersih yang dapat memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor," kata Iwan.
Chief Executive Officer (CEO) Singapore and Southeast Asia Sembcorp Industries Koh Chiap Khiong mengatakan, kesepakatan ini menandai tahapan penting dalam pengembangan ekosistem hidrogen yang berkelanjutan untuk Asia Tenggara.
"Proyek ini menandai tahapan penting menuju pembangunan ekosistem hidrogen. Ini memungkinkan koneksi Sumatra, Kepulauan Riau, dan Singapura untuk hub hidrogen yang kuat," imbuhnya.
Koh Chiap Khiong menambahkan, Sembcorp dan PLN berkomitmen menyukseskan program ini untuk mendorong diversifikasi sumber energi dan ketahanan energi di Asia Tenggara.
Penandatanganan JDA ini berlangsung dalam rangkaian acara Singapore International Energy Week (SIEW) 2024 dan merupakan lanjutan dari fase pertama studi bersama yang melibatkan pemilihan lokasi, penilaian risiko, serta pengembangan skema teknis.
Dengan adanya JDA ini, proyek akan berlanjut ke fase berikutnya yang mencakup rekayasa detail dan perencanaan komersial. (J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved