Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
EXECUTIVE vice president (EVP) of Energy Transition and Sustainability PLN Kamia Handayani mencatat total kebutuhan investasi hijau periode 2023-2040 menembus US$157 miliar atau setara RpRp2.487 triliun (kurs Rp15.841).
Hal ini berdasarkan data skenario percepatan pengembangan energi terbarukan atau accelerated renewable energy PLN yang ditampilkan Kamia dalam Executive Forum Media Indonesia: Pembiayaan Renewable Energy di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (19/10).
"Jadi ini total kebutuhan modal atau capital expenditure (capex) dalam transisi energi terkait pembangunan energi baru terbarukan (EBT)," ujarnya.
Baca juga : PT SMI Berkomitmen Dukung Inisiatif Dekarbonisasi Indonesia
Investasi tersebut dipergunakan untuk membangun sejumlah infrastruktur pembangkit EBT. Dalam data Kamia dijabarkan proyek-proyek hijau yang akan dibangun PLN antara lain pembangkit tambahan beban dasar energi terbarukan sebesar 30,9 gigawatt (GW),
proyek yang menghubungkan pembangkit-pembangkit energi baru terbarukan atau green enabling super grid. sepanjang 18.537 kilometer sirkuit (kms), pembangkit EBT khususnya pembangkit yang bersifat intermittent atau variable renewable energy (VRE) sebesar 27,7 GW, dan lainnya.
Kamia mengatakan kebutuhan investasi hijau jumbo tersebut salah satunya diharapkan berasal dari pinjaman atau hibah (grant), baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Baca juga : Aksi Nyata Green Energy Terminal, PET Meraih Sertifikat Energi Terbarukan
"PLN berharap banyaknya grant untuk keperluan techinical enabler seperti green super grid. Kami juga butuh dukungan internasional untuk teknologi baru," ucapnya.
Kamia menambahkan dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN akan menghapus 13,3 GW PLTU berbasis batu bara.
"PLN membatalkan proyek PLTU 13,3 GW. Jadi sudah ada moratorium, yang mana tidak ada pembangunan PLTU baru kecuali dari proyek PLTU pipeline," terangnya.
Baca juga : Lanjutkan Program Dedieselisasi, PLN Teken LoI Bersama 3 Perusahaan Nasional dan Multinasional
Dalam accelerated renewable energy, PLN menargetkan mampu menambah porsi EBT sebanyak 75% atau sebesar 60 GW sampai dengan 2040, dan sisanya 25% berasal dari gas.
Sementara, untuk green enabling super grid, PLN akan menjadikan sistem kelistrikan antar pulau di Indonesia yang sebelumnya terfragmentasi menjadi terhubung satu sama lain. (Z-5)
Baca juga : Dukung Energi Hijau, PLN Icon Plus Pasang PV Rooftop di Kawasan Industri Karawang
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
PEMERINTAH membatalkan rencana kebijakan diskon tarif listrik 50 persen tahap kedua untuk Juni-Juli 2025.
Pemerintah berencana kembali menggulirkan program diskon tarif listrik sebesar 50% bagi pelanggan rumah tangga dengan daya di bawah 1.300 volt ampere (VA).
Indonesia diproyeksikan akan menjadi net importer gas fosil pada 2040, hingga dampak kesehatan dan lingkungan yang meningkat di sekitar pembangkit.
Pendidikan kritis soal transisi energi bersih terbarukan pun semakin krusial. Sebab, krisis iklim menjadi tantangan yang akan semakin masif dihadapi generasi muda di masa mendatang.
Pengesahan RUPTL juga menunjukkan komitmen Pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan energi dan transisi energi di Tanah Air.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Seluruh sumber energi untuk menghasilkan hidrogen masih berkaitan dengan bawah permukaan bumi .Geofisika menjadi salah satu disiplin ilmu yang dapat mengidentifikasinya.
PERUSAHAAN tambang Mitrabara Adiperdana memperluas kegiatan usaha di bidang energi baru terbarukan, industri agro, infrastruktur, dan jasa pertambangan.
Selain fasilitas perpajakan, APBN juga dialokasikan ke berbagai kementerian/lembaga untuk mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Indonesia dan Swiss berkomitmen untuk terus mempererat kerja sama dalam pengembangan energi bersih melalui PLTA berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved