Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PT Nagata Bio Energi (NBE) sebagai salah satu pionir perusahaan bidang energi baru dan terbarukan (EBT) mewujudkan komitmennya dalam menciptakan energi listrik ramah lingkungan. NBE berupaya memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga dengan memanfaatkan bahan baku dari limbah industri pengolahan kelapa sawit.
Atas komitmennya, anggota ekosistem bisnis ABM Investama Tbk (ABMM) ini meraih Piagam Aditama untuk kategori Kinerja Pengembang Pembangkit Tenaga Listrik Bioenergi pada ajang penghargaan Subroto 2023 (Subroto Award) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
NBE dinilai mampu menerapkan tata kelola yang baik, kinerja pembangkit dan reduksi emisi gas rumah kaca, hingga pengelolaan K3 dan lingkungan hidup secara excellent pada sektor EBT.
Baca juga: PLN dan SIG Teken MoU untuk Mendorong Penggunaan Energi Bersih
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan sejak diselenggarakan pada 2017, penghargaan Subroto jadi ajang apresiasi tertinggi Kementerian ESDM kepada entitas yang berprestasi memajukan sektor ESDM nasional.
"Proses penilaian akhir menggunakan penilaian administrasi dan penilaian lapangan yang dijumlahkan," ungkap Arifin, di Jakarta, Jumat (29/9) malam.
Penilaian administrasi yakni produksi dan penjualan listrik, kinerja pembangkit, pengelolaan K3, serta pengelolaan lingkungan dan sosial.
Adapun penilaian lapangan meliputi area site office, area power plant dan control room, area workshop/warehouse, area ruang kesehatan, serta pengelolaan lingkungan.
Arifin melanjutkan kriteria perusahaan yang masuk penghargaan Subroto 2023 yakni memiliki IUPTLU/IUPTLS yang berlaku, memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO), beroperasi minimal satu tahun, serta Independent Power Producer (IPP).
“Penghargaan ini merupakan ajang apresiasi dan evaluasi keberhasilan pembinaan dan pengawasan pemerintah terkait produksi dan penjualan listrik, kinerja pembangkit, pengelolaan K3, dan lingkungan," tutupnya.
Baca juga: Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia Perkuat Transisi Energi di ASEAN Enlit Asia 2023
Dalam kesempatan sama, Direktur NBE Suryantoro Prakoso mengungkapkan, prestasi NBE dalam ajang Subroto Award membuat perusahaan ke depannya terus berkomitmen menjaga kinerja secara optimal.
Perusahaan pun turut berkontribusi menyediakan energi listrik bersih untuk Indonesia dan mengapresiasi langkah pemerintah dalam mendorong komitmen penyediaan energi bersih secara berkelanjutan.
“Komitmen kami dalam menghadirkan energi listrik bersih akan terus dilakukan dengan kinerja dan prinsip yang kami jalankan dan terus belajar dari semua pihak guna mencari langkah-langkah peningkatan."
"Kami harap ini jadi langkah nyata untuk mewujudkan Indonesia menuju energi bersih dan terbarukan. Hingga akhir 2022, kami mampu mengolah biogas sebanyak rata-rata 7.136.185 Nm3 per tahun. Dari pengelolaan tersebut, sebanyak rata-rata 11.810 MWh per tahun energi listrik bersih telah dihasilkan,” tuturnya.
Baca juga: Amerika dan Indonesia Bermitra di Bidang Energi Bersih dengan Nuklir
Dalam pengoperasian dan perawatan PLTBg Suka Damai 2,4 MW ini, NBE memiliki partner strategis yakni PT Nagata Bisma Shakti (NBS). Anak usaha PT Sumberdaya Sewatama ini sudah memiliki pengalaman lebih dari 31 tahun dalam melakukan pengoperasian dan perawatan berbagai pembangkit listrik di seluruh Indonesia.
Direktur Utama & CEO Grup ABM Andi Djajanegara menyampaikan Grup ABM berkomitmen terus memaksimalkan kinerja dengan menghadirkan produk berkualitas bidang energi. Penghargaan ini menjadi langkah strategis perusahaan untuk terus menerapkan bisnis berkelanjutan berbasis ESG.
Penganugerahan Penghargaan Subroto 2023 ke-6 merupakan acara puncak untuk memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-78. Penilaian kinerja kategori Pengembang Pembangkit Listrik Bioenergi diluncurkan pada 2022. NBE berhasil mengoptimalkan skor penilaian pada kategori ini dalam partisipasi perdananya pada 2023. (RO/S-2)
Instalasi panel surya merupakan lanjutan dari proyek serupa di kantor pusat Mowilex di Jakarta pada 2022 lalu.
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
PT Perkebunan Nusantara III, bersama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), mengambil langkah strategis dalam transisi energi melalui pengembangan PLTS.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
PT Medco Energi Internasional Tbk, melalui anak usahanya PT Medco Power Indonesia (Medco Power), memulai operasi komersial PLTS berkapasitas 25 di Bali Timur.
Indonesia diproyeksikan akan menjadi net importer gas fosil pada 2040, hingga dampak kesehatan dan lingkungan yang meningkat di sekitar pembangkit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved