Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Hijau Lewat Teknologi Blockchain

Media Indonesia
27/9/2023 14:59
Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Hijau Lewat Teknologi Blockchain
Keberadaan blockchain diyakini akan terus tumbuh seiring dengan perkembangan teknologi.(Dok. Istimewa )

BLOCKCHAIN atau sistem penyimpanan data digital yang berisi catatan yang terhubung melalui kriptografi dapat menjadi alat untuk memajukan pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau sesuai dengan Perjanjian Paris yang menargetkan emisi karbon nol pada 2050. Keberadaan blockchain diyakini akan terus tumbuh seiring dengan perkembangan teknologi dan inovasi yang berkelanjutan semakin menggembirakan. 

Ekonomi hijau memiliki tujuan utama mengurangi bahkan membuat emisi karbon yang merusak lingkungan dan menyebabkan perubahan iklim menjadi nol. Caranya ialah beralih ke energi baru dan terbarukan (EBT) dan dengan mengadakan perdagangan karbon (carbon trading). Sejauh ini, pemerintah dan para ahli pun mulai mencari solusi untuk mengembangkan ekonomi hijau, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi blockchain.

VP of Operations Upbit Indonesia Resna Raniadi mengakui menuju ekonomi hijau bukanlah hal yang mudah, karena banyak biaya yang harus dikeluarkan di awal untuk menciptakan teknologi dan infrastruktur yang mendukung. Namun, 

dengan perkembangan teknologi dan inovasi yang berkelanjutan, serta dukungan para pihak, blockchain dapat menjadi alat yang kuat dalam memajukan tujuan pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau. 

"Perlu dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah, pihak swasta, dan akademia untuk menciptakan regulasi yang mendukung teknologi blockchain, seperti insentif keuangan untuk perusahaan atau proyek yang menggunakan teknologi blockhain, serta mengadakan edukasi dan pelatihan untuk masyarakat sehingga dapat membantu memperluas pemahaman tentang manfaat teknologi ini,” kata Resna dalam keterangan pers, Rabu (27/9/2023).

Upbit, sambungnya, melihat potensi besar dalam peranan teknologi blockchain guna mengembangkan ekonomi hijau yang berkelanjutan. Pertama ialah pelacakan sumber daya dan rantai pasokan berkelanjutan.

Blockchain dapat digunakan untuk mencatat dengan transparan dan akurat sumber daya alam, seperti kayu, logam, atau air, dari sumbernya hingga ke konsumen akhir. "Hal ini sangat penting dalam memastikan bahwa sumber daya alam digunakan secara berkelanjutan dan tidak dieksploitasi secara berlebihan," tuturnya.

Potensi kedua ialah energi terbarukan dan perdagangan karbon. Blockchain dapat digunakan dalam industri energi terbarukan untuk memungkinkan perdagangan energi terbarukan secara langsung antara produsen dan konsumen. Selain itu, blockchain juga dapat digunakan untuk mencatat dan mengaudit emisi karbon, memungkinkan perusahaan dan negara untuk memantau dan mengurangi jejak karbon mereka, serta berpartisipasi dalam perdagangan karbon yang efisien.

"Ketiga ialah Tltransparansi dan akuntabilitas. Blockchain menawarkan tingkat transparasi dan akuntabilitas yang tinggi dalam data dan transaksi. Ini dapat membantu mengatasi masalah penipuan dan greenwashing, serta memastikan bahwa perusahaan dan proyek-proyek yang mengeklaim berkontribusi pada ekonomi hijau benar-benar mematuhi praktik berkelanjutan dan berkontribusi pada ekonomi hijau," tegasnya.

Sebagai informasi, Upbit adalah bursa perdagangan aset digital terbesar di Korea Selatan dengan teknologi blockchain, keahlian pengaturan, dan pengetahuan operasional kelas dunia yang didirikan oleh Dunamu Inc. pada 2017. Upbit saat ini tersedia di Korea Selatan, Singapura, Indonesia dan Thailand. Upbit Indonesia, bursa perdagangan aset digital yang diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dapat digunakan melalui web dan aplikasi telepon seluler yang tersedia di Google Play Store, iOS App Store dan situs id.upbit.com. (RO/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya