Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
RENCANA aksi bisnis PTPN Group membentuk sub holding Palmco khusus menggarap komoditas sawit dinilai dapat menghidupkan kembali para pekerja, petani kecil, dan masyarakat di sekitar lahan perkebunan dan rantai pasok (supply chain).
Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin mengatakan pembentukan PalmCo diharapkan semakin memperkokoh keberadaan petani sawit rakyat sebagai mitra bisnis utama.
Baca juga: Sukses di Riau, PTPN akan Terapkan Peremajaan Sawit secara Nasional
Adapun pekerja dan masyarakat di sekitar kebun dapat dilibatkan dalam rantai pasok melalui koperasi. Sehingga, terjalin kemitraan saling menguntungkan antara petani, koperasi, dan perusahaan dari hulu hingga ke hilir.
Dia menilai kinerja PalmCo hasil klasifikasi entitas bisnis perusahaan berdasarkan komoditas akan membuat PalmCo lebih efisien ketimbang sebelumnya saat anak usaha PTPN Group dikelompokkan berdasarkan daerah operasi.
“Justru kami berharap pembentukan sub holding PalmCo ini bisa semakin mempermudah kemitraan yang terjalin dengan petani sawit agar menjadi lebih terpadu dan efisien,” jelasnya, di Jakarta, Senin (25/9).
Puteri Komarudin mencontohkan PTPN V saat ini memiliki kebun plasma sekitar 56,3 ribu hektare dengan melibatkan ribuan petani sawit. Dengan bergabung ke dalam PalmCo, dia berharap petani sawit semakin diperhatikan dan diberdayakan.
Baca juga: SPKS Mendorong Percepatan Sertifikasi Berkelanjutan Petani Sawit
Demikian juga dengan unit bisnis anak usaha lain yang akan dilebur ke sub holding PalmCo. Seperti diketahui, selain PTPN V, anak usaha PTPN yang akan dilebur ke dalam PalmCo adalah PTPN VI, XIII dan PTPN IV.
“Kehadiran PalmCo harus bermanfaat bagi kesejahteraan petani sawit. Misalnya, PalmCo bisa terus mendukung percepatan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) bagi petani yang menjadi mitra,” jelas lulusan Universitas Melbourne, Australia ini.
PalmCo, jelasnya, juga mendukung upaya Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengakselerasi program PSR.
Tujuannya agar kebun sawit rakyat makin produktif sehingga pada sisi lain bisa juga menopang kebutuhan pasokan bahan baku bagi PalmCo untuk pengembangan crude palm oil (CPO) beserta produk turunannya hingga program biodiesel.
“Dengan begitu, harapannya juga akan mendorong penyerapan produksi petani, perbaikan harga tandan buah segar (TBS), hingga mengangkat kesejahteraan petani sawit rakyat,” ujar Puteri Komarudin.
Baca juga: Aspekpir Gelar Workshop untuk Petani Sawit Milenial di Kalsel
Merespons soal transformasi BUMN perkebunan saat ini, terutama PTPN Group, legislator dari Dapil Jawa Barat VII ini berpesan agar PTPN Group bisa menjalankan bisnis usaha secara profesional, sehat, inovatif, berkelanjutan, dan good governance.
Perusahaan, jelasnya, perlu memperbaiki kinerja manajemen, terutama dari segi transparansi dan tata kelola perusahaan, sehingga bisa menghasilkan profit, bersaing dengan entitas perusahaan swasta, serta terhindar dari risiko moral hazards.
Dari sisi produksi, Puteri berharap PalmCo bisa meningkatkan penyediaan pasokan minyak goreng untuk kepentingan pasar domestik guna mengantisipasi kelangkaan dan lonjakan harga yang membebani masyarakat. (RO/S-2)
Warga Cikoneng yang merupakan pekerja perkebunan teh The Ciliwung mulai bertanam kopi di sela-sela tanaman teh sejak 2018.
Di Kabupaten Batang, kopi tidak sekedar kenikmatan sajian minuman khas tetapi kini telah berkembang menjadi sebuah wahana wisata yang menarik perhatian pelancong.
Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai daerah kepulauan dengan topografi yang berbukit dan beriklim kering dalam hal struktur perekonomian hingga saat ini masih bergantung pada sektor pertanian.
Lahan HGU milik PTPN VIII Kebun Gunung Mas yang digunakan Markaz Syariah sejak 2013 tanpa izin dan persetujuan dari PTPN VIII itu seluas 30,91 hektare.
KOMUNITAS Anggur Tangsel (KAT) diharapkan dapat menjadikan buah anggur menjadi ikon Kota Tangsel berdampingan dengan tanaman anggrek.
Okke melaporkan RW ke Polres Metro Jaksel atas dugaan penipuan. Mulanya Okke dan RW menjalin kerja sama dalam hal agribisnis di Desa Piong, Kecamatan Sanggar, NTB.
Pada komoditas telur ayam misalnya, saat ini harganya kisaran Rp27.600 dari sebelumnya Rp27.800 per kg.
Harga beras sudah cukup stabil. Tapi dengan memasukinya musim panen padi yang diperkirakan bulan ini, kami harapkan harganya bisa kembali normal.
KELOMPOK Tani Kopi Wanoja Jawa Barat mengekspor tujuh ton kopi Arabika secara langsung ke Arab Saudi, Kamis (22/2).
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
Harga beberapa barang komoditas pangan yang perlahan bergerak naik menjelang bulan puasa.
Berbagai skenario yang diupayakan Kementrian Perdagangan agar harga bahan pangan tetap stabil menjelang ramadan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved