Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Presiden Joko Widodo, untuk pertama kalinya, menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), Rabu (13/9). Dalam kegiatan tersebut, sejumlah wartawan turut diajak untuk bisa merasakan langsung sensasi menumpangi kereta terbanter se-Asia Tenggara itu.
Perjalanan uji coba dimulai dari Stasiun Halim, Jakarta. Cukup sulit menemukan stasiun tersebut. Karena masih baru, petunjuk arah menuju tempat pemberhentian itu belum muncul di peta. Alhasil, sejumlah wartawan, bahkan polisi bingung mencari lokasinya.
"Ini saya mau apel juga tidak tahu masuk dari mana," ucap seorang anggota polisi di sekitar Stasiun Halim.
Baca juga: PT KAI Siapkan Angkutan Feeder, Dukung Kereta Cepat Jakarta Bandung
Akhirnya, setelah bertanya pada penduduk setempat, pintu masuk ditemukan. PT Kereta Cepat Indonesia China membuka jalan baru untuk akses masuk dan keluar. Titiknya di sebelah Stasiun Pengisian Bahan bakar TNI Kementerian Pertahanan Cawang.
Meski waktu pengoperasian tinggal sebulan lagi, Stasiun Halim masih belum sepenuhnya rampung. Masih ada pengerjaan yang dilakukan, terutama di sisi luar.
Untuk bagian dalam, sudah rapi. Sebagian besar fasilitas seperti eskalator, dan toilet, juga sudah berfungsi penuh. Papan informasi juga lengkap. Musola dan ruang menyusui pun ada.
Baca juga: KCIC Usul Tarif Paket Kereta Cepat-LRT-Feeder Rp300 Ribu
Lalu, bagaimana dengan keretanya? Tampilan luarnya mewah. Warna merah, silver dan hitam di badan kereta meninggalkan kesan yang gagah.
Dari segi kapasitas, satu rangkaian KCJB terdiri dari delapan gerbong yang bisa menampung 600 hingga penumpang.
Di bagian dalam, untuk kategori premium ekonomi, bisa dibilang sudah cukup oke. Gerbong kantin, ada. Tempat mengisi daya, ada. Hanya saja kursinya kurang empuk. Untungnya, perjalanannya sangat cepat, jadi penumpang tidak akan sampai pegal-pegal.
Sangat cepat, memang. Dari Stasiun Halim menuju Stasiun Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, hanya butuh 28 menit. Jika menumpangi mobil, dalam kondisi tidak macet, waktu tempuh bisa dua jam.
Tidak hanya cepat, KCJB juga nyaman. Meski melaju dengan kecepatan 350 kilometer per jam, penumpang tidak merasa ada guncangan. Berjalan di lorong gerbong pun aman.
Presiden Joko Widodo bahkan berjalan-jalan dari gerbong satu ke gerbong lain untuk menyapa para penumpang.
"Saya memang baru pertama kali tadi mencoba. Nyaman. Dengan kecepatan 350 kilometer per jam, tidak terasa sama sekali, baik saat duduk atau berjalan," ujar Jokowi di Stasiun Padalarang, Jawa Barat, Rabu (13/9).
Penumpang yang hendak ke kota Bandung memang direkomendasikan berhenti di Padalarang karena KCJB tidak berhenti di Stasiun Bandung.
Dari Padalarang, penumpang bisa melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api (KA) feeder atau pengumpan menuju Stasiun Bandung.
Hal itu pun dicoba Jokowi. Turun di Padalarang, ia berpindah ke KA pengumpan. Di sini, proses perpindahannya tidak merepotkan. Penumpang hanya perlu menyeberang dari peron KCJB ke peron KA feeder. Eskalator untuk menyeberang sudah disediakan dan berfungsi penuh.
Perjalanan dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung pun hanya butuh sekitar 20 menit. Dengan begitu, secara akumulasi, waktu tempuh dari Stasiun Halim ke Stasiun Bandung hanya 50 menit.
Itu sangat jauh lebih cepat dibandingkan kereta Argo Parahyangan yang rata-rata butuh waktu 2 jam 45 menit.
Moda transportasi baru tersebut tentu bisa menjadi alternatif bagi warga yang mencari kecepatan. Presiden berharap KCJB bisa menarik perhatian publik sehingga pengguna kendaraan pribadi dari Jakarta ke Bandung maupun sebaliknya bisa berkurang sehingga tingkat kemacetan dan polusi udara bisa ditekan.
Jokowi mengatakan, selama ini, kemacetan dan polusi memiliki andil besar dalam peningkatan kerugian daerah. Berdasarkan kalkulasi yang dilakukan pemerintah, Jabodetabek dan Bandung menderita kerugian hingga Rp100 triliun per tahun karena dua masalah pelik tersebut.
"Saya kira arahnya ke situ karena setiap tahun, karena macet dan polusi, di Jabodetabek dan Bandung kehilangan sudah lebih dari Rp100 triliun," tuturnya.
PIXEL Group, salah satu pemimpin industri periklanan menjalin kerja sama strategis dengan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), pengelola dan operator kereta cepat, Whoosh, pada akhir 2023.
Frekuensi keberangkatan kereta cepat itu mengalami peningkatan, dari sebelumnya 48 perjalanan per hari, kini Whoosh melayani 62 perjalanan setiap harinya
Minggu (26/1), peminat Whoosh membeludak sehingga sebagian calon penumpang yang tiba dengan maksud membeli tiket langsung on the spot tidak kebagian tiket kereta.
PERESMIAN TOD (Transit Oriented Development) Stasiun Whoosh di Karawang, Jawa Barat, 24 Desember lalu.
Hingga saat ini, kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu telah melayani lebih dari 7,5 juta penumpang sejak dioperasikan secara komersial di Oktober 2023.
Temukan 5 cara mudah untuk mendapatkan diskon 20 persen tiket Kereta Cepat Whoosh. Hemat biaya perjalanan bersama rombongan dengan panduan praktis ini!
Whoosh menarik minat masyarakat dalam momen libur lebaran. Tercatat, sebanyak 15 ribu tiket terjual pada Kamis (3/4).
Efek domino dari beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai terasa. Tak hanya memangkas waktu perjalanan, proyek strategis ini juga menjadi pendorong utama lonjakan investasi.
Melakukan perjalanan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang dikenal dengan nama Whoosh, kini menjadi alternatif menarik sekaligus efisien dalam menghemat waktu perjalanan.
Investigator penuntutan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengendus adanya persekongkolan tender atau pelelangan pengadaan kereta dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
KPPU menduga ada persekongkolan tender atau pelelangan pengadaan kereta dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.
PT KCIC menyampaikan permohonan maaf atas pembatalan sejumlah perjalanan kereta cepat Whoosh sebagai dampak terjadinya gempa bumi 5 skala richter, pukul 09.41 WIB, di Kabupaten Bandung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved