Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Cerita Mendag Perjuangkan Kemudahan Perdagangan RI ke Uni Eropa

Media Indonesia
31/8/2023 19:28
Cerita Mendag Perjuangkan Kemudahan Perdagangan RI ke Uni Eropa
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (tengah) dalam kegiatan Sosialisasi Kebijakan Perdagangan Luar Negeri, di Kantor Kemendag, Jakarta.(Ist)

MENTERI Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menceritakan perjuangannya untuk mempermudah dagang Indonesia dengan Uni Eropa (EU). 

Ia berharap perjanjian dagang dengan EU bisa dirampungkan akhir tahun agar perdagangan Indonesia bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

"Saya baru pulang dari India bertengkar. Saya bilang sama EU itu kok kita ribut terus. Anda (EU) sama Tiongkok nggak ribut, sama Vietnam nggak ribut, sama Thailand nggak ribut, kok sama kita ribut terus?" kata Zulhas dalam kegiatan Sosialisasi Kebijakan Perdagangan Luar Negeri, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (31/8).

Baca juga : Indonesia Europe Investment Summit 2023 Dorong Kemitraan Dunia Usaha RI dan Eropa

Padahal, dia menyebutkan tidak ada produk dagang dari EU yang disusahkan oleh Indonesia.

"Tidak ada, Indonesia persulit EU, nggak ada. Nah perdagangan Indonesia dan EU itu kecil 1/3 atau 1/4 Vietnam, 1/4 EU dengan Thailand, 1/4 EU dengan Singapura, jadi kita masih kecil," tambah Zulhas.

Karena itu, Ketua Umum Partai PAN ini berharap dengan adanya Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara EU dan Indonesia, perdagangan bisa jadi lebih mudah.

Baca juga : Dialog Bilateral, Mendag Ingin Perdagangan Indonesia-Saudi Terus Meningkat

Sebab saat ini perdagangan Indonesia dengan EU dikenakan berbagai tarif, seperti sepatu 9% dan tuna 20%, sedangkan produk tersebut tidak dikenakan tarif atau 0% di Vietnam dan Thailand.

"Kemendag bekerja keras agar hambatan-hambatan dagang bisa diselesaikan. Perjanjian antar ASEAN sudah. Jadi ASEAN akan mencoba seperti EU, Kita akan coba digitalisasi. Soal waktu saja, ya pabeannya, ya tarifnya, tanda tangannya nanti semua elektronik."

"Sudah selesai aturannya Indonesia dengan Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, sudah diselesaikan. Sama EU sudah 9 tahun belum kelar," jelas Zulhas.

Baca juga : Terima Dubes Uni Eropa, Menko Airlangga Apresiasi Atas Capaian dan Kolaborasi

Zulhas menambahkan permasalahan EU dengan Thailand bisa 8 tahun selesai. Begitu juga dengan Vietnam. Namun hal ini tidak berlaku untuk Indonesia.

"Mudah-mudahan nanti akhir tahun (EU-Indonesia) selesai," ucap Zulhas.

Sebagai informasi, kegiatan Sosialisasi Kebijakan Perdagangan Luar Negeri ini dihelat oleh Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag dan diikuti 200 eksportir Indonesia. (RO/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono
Berita Lainnya