Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PABRIK produk penyejuk udara (air conditioner/AC) Sharp yang dibangun sejak Februari 2022 dengan nilai investasi sebesar Rp582 miliar rampung dikerjakan. Produksi pabrik seluas 3,5 hektare dari total luas lahannya 31 hektare di kawasan Karawang International Industrial City (KIIC), Karawang, Jawa Barat, itu baru sekitar 900 ribu unit per tahun. Kapasitas produksi pabrik itu akan meningkat di tahun-tahun mendatang.
"Kebutuhan AC kita sekitar 4,6 juta unit per tahun. Suplai dari dalam negeri baru 2,5 juta unit per tahun. Dengan kehadiran pabrik baru Sharp ini ada tambahan pasokan AC. Saya juga berharap Sharp dapat mengekspor produknya sehingga dapat memperkuat ekspor kita," ujar Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian, Taufik Bawazier, di Karawang, Rabu (23/8/2023).
Dengan produk yang memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 60%, lanjut Taufik, AC Sharp dapat memenuhi pengadaan di pemerintah pusat serta daerah. Pabrik baru Sharp disebutnya menarik sekitar 1.000 tenaga kerja. Dengan demikian, warga sekitar pabrik dapat meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan mereka.
Baca juga: Dunia Memanas, Masa Depan AC semakin Cerah?
Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia Shinji Teraoka menanggapi hal itu bahwa pembukaan pabrik AC di dalam negeri merupakan langkah perusahaan guna memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor. Saat ini Sharp menempati posisi pertama di pasar AC Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 24%. Menurut Teraoka, pabrik ini memiliki kapasitas produksi sekitar 900.000 unit untuk tahun pertama dan akan terus menambah kapasitas produksi sejalan dengan perkembangan bisnis hingga 1,2 juta unit per tahun. Karenanya, ia yakin dapat meningkatkan pangsa pasar di Indonesiamenjadi 30%.
Bersamaan dengan peresmian pabrik AC, perusahaan asal Jepang itu memperkenalkan rangkaian produk AC yang di produksi di Indonesia, yaitu Garuda Series. Beberapa tipe yang ditawarkan yaitu AC Split Basic Standard, AC Split Standard with Plasmacluster, AC Split Basic Inverter, AC Split Inverter with Plasmacluster. Kapasitas yang tersedia mulai dari ½ PK hingga 1 PK.
Baca juga: Lalu Lintas Bandara Dubai Melonjak 50% Lampaui Tingkat Prapandemi
Produk itu dilempar ke pasaran dengan kisaran harga Rp2.750.000-Rp3.600.000 yang tersedia di seluruh kanal penjualan online dan offline. Selain pasar domestik, Sharp Indonesia akan mengekspor AC Garuda Series ke negara-negara di Asia Tenggara, Timor Leste, Kepulauan Fiji, Timur Tengah, dan Papua Nugini. "Kami juga meningkatkan layanan purnajual yang tersebar di lebih 600 titik di seluruh penjuru Indonesia sebagai bukti keseriusan dalam melayani konsumen," ujar Teraoka. (RO/Z-2)
dampak negatif dari efek rumah kaca yaitu kondisi yang membahayakan bumi dan sudah terasa sejak tahun 80an dan hingga kini semakin besar dampaknya
Gara-gara menggelapkan kerupuk senilai Rp3 miliar, tiga orang karyawan PT Tanindo Prima Multi ditangkap Polresta Tangerang di Tangerang, Banten.
Pabrik pembuat tinner milik PT Wana Prima di Jalan Padat Karya, Kampung Pabuaran, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, terbakar pada Kamis sekitar pukul 12.00 WIB.
Kapolsek Cikarang Komisaris Mustakim mengatakan tidak ada korban jiwa dari kebakaran itu. Namun, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Sebelumnya pada 2022 UMK Kota Bekasi ditetapkan sebesar Rp4,8 juta.
Pabrik cat di Jalan Terusan Bandengan, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (8/5) sore, hangus dilalap si jago merah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved