Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PT Paperocks Indonesia Tbk, perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan kemasan ramah lingkungan berbahan kertas, resmi melantai di Bursa Efek Indonesia melalui Initial Public Offering (IPO).
Perusahaan melepas 275 juta lembar saham atau 25,58% dari modal disetor dan ditempatkan dengan harga penawaran sebesar Rp140 setiap saham. Jumlah dana perolehan IPO adalah sebanyak Rp38,5 miliar.
Perseroan didirikan sejak 2011, bergerak di bidang distribusi kemasan makanan dan minuman berbahan kertas dengan standar food grade.
Mereka juga memiliki pelanggan-pelanggan dari brand perusahaan multinasional seperti KFC, Burger King, Nestle, A&W, Indofood, hingga UMKM di Indonesia.
Baca juga: Anies Ingin Bantu Perantau Minang yang Kembangkan UMKM
Direktur Utama perseroan Catur Jatiwaluyo mengatakan langkah IPO adalah bagian dari strategi mengembangkan bisnis dalam membiayai persediaan seperti persediaan papercup, paperbowl, paperbag, dan paperwrap dan biaya operasional yaitu beban penjuaan dan beban umum serta administrasi.
Dia optimistis dengan prospek bisnis packaging yang ramah lingkungan yang dijalankan perseroan saat ini, dan ingin membantu mendorong perkembangan pemakaian packaging yang ramah lingkungan dan tepat guna di Indonesia secara umum demi kepentingan generasi muda Indonesia.
Baca juga: Jokowi Ungkap Divestasi Saham Vale Mundur dari Target
Catur menjelaskan berdasarkan data Indonesia Packaging Federation (IPF), pada 2021 pertumbuhan kemasan di Indonesia naik sebesar 3-4% dengan nilai produksi kemasan berkisar Rp102-105 triliun.
Hal ini dipengaruhi adanya pembatasan mobilitas masyarakat karena pandemi dan kenaikan harga bahan baku. Sedangkan pada 2022, produksi kemasan lokal ditaksir tumbuh 5% dengan nilai produksi Rp107,1-110,2 triliun. Dengan pertumbuhan yang ditargetkan hingga 6% pada 2023, nilai produksi kemasan akan mencapai Rp116,8 triliun di akhir tahun ini. (Z-6)
Prasetyo menilai penolakan tersebut dikarenakan ketidakpahaman kondisi PAM Jaya saat ini.
Keterlibatan sektor properti nasional di pasar modal dinilai masih sangat rendah. Dari sekitar 500 anggota Realestat Indonesia (REI) DPD DKI Jakarta, hanya sekitar 1% yang IPO.
CHEK juga membukukan laba bersih Rp5,26 miliar dalam periode yang sama
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
PAM Jaya mampu melakukan penawaran saham perdana saat cakupan layanan 85%. Mengingat, dari capaian tersebut, BUMD pengelola air bersih dan air minum tersebut sudah memiliki 2,5 juta pelanggan.
MEMASUKI paruh kedua 2025, tanda-tanda perlambatan ekonomi di Indonesia semakin nyata.
CEO: Nahkoda bisnis! Pahami peran krusial, tanggung jawab, dan dampaknya dalam memajukan perusahaan di era kompetitif.
CEO: Nahkoda perusahaan! Pahami tugas, tanggung jawab, dan peran vitalnya dalam memajukan bisnis. Pelajari selengkapnya!
Owner adalah nahkoda bisnis! Pelajari peran krusial, tanggung jawab, dan strategi sukses menjadi pemilik bisnis yang handal.
Rencana IPO ini merupakan bagian dari strategi ekspansi AKA Creative ke Pasar Regional.
Tren positif merupakan hasil dari berbagai inisiasi yang dilakukan tidak hanya pada sisi marketing saja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved