Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
INDONESIA membukukan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari perkiraan pada triwulan Januari-Maret 2023 sebesar 5,03% (yoy). Ini naik tipis dari 5,01% (yoy) pada triwulan IV 2022 dan lebih tinggi dari 5,02% (yoy) pada periode yang sama di 2022.
"Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi saat ini kembali pada tingkat pertumbuhan autopilot sekitar 5%. Pertumbuhan PDB didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan ekspor," kata ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM FEB UI), Teuku Riefky, Jumat (4/8).
Dilihat dari komponen belanja, seluruh komponen mencatat pertumbuhan positif, termasuk belanja pemerintah yang mengalami kontraksi selama empat triwulan berturut-turut di 2022. Setelah mengalami kontraksi sebesar 4,77% (yoy) di triwulan IV 2022, belanja pemerintah tumbuh sebesar 3,99% (yoy) di triwulan I 2023. Ini menunjukkan penyerapan anggaran yang memadai selama triwulan pertama 2023.
Baca juga: Indonesia masih Menjadi Negara yang Diminati Investor
Per 31 Maret 2023, penerimaan pemerintah terealisasi sebesar Rp647,15 triliun atau 26,27% dari target 2023. Angka ini naik 28,98% (yoy) dari angka 2022 karena normalisasi harga komoditas dan dampak berlakunya UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan. Begitu juga belanja pemerintah yang tercatat Rp518,66 triliun atau 16,94% dari target 2023, meningkat 5,7% (yoy) dari angka 2022.
Hingga akhir Maret 2023, surplus anggaran tercatat sebesar Rp128,5 triliun atau 0,61% PDB, lebih tinggi dibandingkan Maret 2022 sebesar Rp11,1 triliun pada 0,06% PDB. Konsumsi rumah tangga, yang berkontribusi lebih dari separuh perekonomian, kembali mencatat pertumbuhan sebesar 4,54% (yoy) atau lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan IV 2022 sebesar 4,48% (yoy).
Baca juga: Asuransi Prancis AXA Bukukan Keuntungan Sedikit, Tagihan Kerusuhan Besar
Konsumsi makanan & minuman, transportasi & komunikasi, dan peralatan yang mencakup lebih dari 75% dari total konsumsi tumbuh masing-masing sebesar 3,46% (yoy), 7,84% (yoy), dan 2,77% (yoy). "Pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi menjadi kontributor utama pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2023. Peningkatan penjualan sepeda motor dan perjalanan penumpang melalui jalur darat, laut, dan udara menjadi indikator berlanjutnya pemulihan sektor transportasi," kata Riefky.
Beralih ke investasi, komponen ini mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,11% (yoy) pada triwulan I 2023 atau lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV 2022 sebesar 3,33% (yoy). Investasi bangunan dan struktur yang memberikan kontribusi sebesar 72,7% dari total investasi atau tumbuh 0,08% (yoy).
Investasi mesin dan peralatan yang menyumbang 12,2% dari total investasi tumbuh sebesar 4,62% (yoy) pada tiga bulan pertama 2023. "Perlambatan pertumbuhan investasi dapat dijelaskan oleh bagaimana investor masih dalam mode wait and see sebelum berinvestasi di Indonesia di tengah tingginya ketidakpastian global dan ketidakpastian domestik seputar pemilihan presiden tahun depan," kata Riefky. (Z-2)
Kehadiran Indonesia dalam pameran ini merupakan undangan resmi dari Pemerintah Provinsi Gansu.
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
SEJUMLAH posisi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk berbagai negara mitra strategis masih kosong hingga saat ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar hubungan internasional.
PERIODE transisi pemerintahan dinilai menjadi salah satu faktor yang menyebabkan gagalnya investasi senilai Rp1.500 triliun masuk ke Indonesia pada tahun lalu.
PADA 2024 pemerintah gagal membawa masuk investasi sebesar Rp1.500 triliun. Aturan yang tumpang tindih hingga bertumpuknya perizinan disebut menjadi faktor yang mempengaruhi.
Revisi tiga Peraturan Menteri Investasi diharapkan mempermudah proses perizinan berusaha.
"Harapan satu-satunya adalah memberikan booster terhadap daya beli melalui kebijakan yang pro kepada daya beli,”
PEMERINTAH menargetkan mampu melakukan belanja di Desember 2024 sebesar Rp517,85 triliun agar alokasi belanja negara dalam APBN terpenuhi. Itu merupakan selisih realisasi belanja negara
Mesin utama pertumbuhan, yaitu konsumsi masyarakat, tumbuh melambat menjadi 4,91% secara tahunan pada kuartal ketiga 2024, lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang sebesar 4,93%.
KSSK mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir 2024 bisa mencapai 5,1%. Direktur Celios Nailul Huda pesimistis dengan angka tersebut.
Kondisi konsumsi rumah tangga saat ini dinilai berada dalam guncangan. Itu tergambar dari pertumbuhan kredit multiguna rumah tangga yang melambat.
Pemberlakuan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada 2025 diyakini akan memicu pelemahan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved