Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SEPATU menjadi salah satu kebutuhan untuk setiap manusia. Selain untuk kebutuhan, sepatu juga kerap menjadi tren fesyen yang banyak diikuti orang-orang. Banyak sekali jenis/model sepatu yang marak di pasaran saat ini, salah satunya yaitu sepatu vintage modern.
Sepatu vintage yaitu sepatu yang di desain dengan gaya retro/klasik, kurang lebih mirip dengan sepatu pada era 1920-an. Sepatu jenis ini biasanya terbuat dari bahan kulit dengan kualitas tinggi. Sepatu vintage dibuat dengan proses yang amat cermat, supaya menghasilkan kesan vintage yang autentik.
Salah satu jenama yang fokus pada sepatu dengan dengan konsep vintage modern ialah TXTURE yang berasal dari Bandung, Jawa Barat.
Baca juga : Peringati Hari Anak Nasional, Grab Bagikan Sepatu Edisi Terbatas ke Anak Mitra Pengemudi
TXTURE didirikan oleh Prima Rahadiantara dan Annisa Amalina Tamimi. TXTURE merupakan singkatan dari Talented Extraordinary Culture yang artinya budaya yang luar biasa berbakat.
TXTURE juga memiliki sejumlah prestasi yang pernah diraih, diantaranya Winner Taiwan Golden Pin Design Award has been selected as a winner of 2020 Golden Pin Design Award, kategori of Product Design, finalis terbaik pada Pekan Puncak Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022, Indonesia Good Design Selection (IGSD) 2019, dan Best Good Design Indonesia (GDI) 2020.
Baca juga : rand Sportwear Premium On, Resmi Hadir di Indonesia
Prima Rahadiantara mengatakan, TXTURE memprioritaskan keunggulan dalam segala hal. Tim yang terdiri dari para profesional yang berbakat, menyatukan banyak pengalaman, kreativitas, dan visi bersama untuk sukses.
Prima mengungkapkan, usaha yang ia rintis berawal dari konsep fesyen denim yang sedang ngetren saat itu. Denim itu satu paket dengan boots. Karena pemain (usaha) di leather shoes/boots belum terlalu banyak saat itu, maka ia memilih masuk dalam market.
Dalam pembuatan sepatu ini, Prima menjadikan pembuatan footwear dari Eropa sebagai inspirasinya.
"Saat ini kita berada di era dimana kebutuhan fashion banyak dipangkas demi memenuhi supply dan demand. Sedangkan TXTURE justru sebaliknya, tim selalu berusaha sebaik mungkin supaya kualitas itu berada di atas kuantitas," kata pria yang karib disapa Joe itu.
Prima menambahkan, pembuatan sepatu TXTURE menggunakan teknik handmade yang membuat sepatu ini dijual dengan harga cukup tinggi yakni sekitar Rp1,2-Rp1,8 juta.
"Hal tersebut tentu saja menjadi salah satu tantangan bagi tim. Apalagi pada 2009 belum terlalu banyak brand lokal, sehingga edukasi market tentang mengapa harganya tinggi cukup sulit saat itu," ujar Prima.
Tetapi seiring berjalannya waktu, TXTURE bisa menjelaskan dan membuktikan alasan mereka menjual sepatu dengan harga tinggi dari material kulit, serta teknik produksi yang digunakan, hingga akhirnya produk TXTURE bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.
Saat ini, TXTURE sudah dipasarkan ke lebih dari 30 negara, termasuk Amerika, Rusia, Jerman, juga Kanada. (Z-5)
Koleksi batik ramah ibu menyusui ditampilkan di panggung peragaan busana JF3 Fashion Festival di di La Piazza Fashion Tent, Summarecon Mall Kelapa Gading
SEBAGAI kiblat mode dan pintu gerbang budaya global, Paris menjadi daya tarik sendiri bagi warga dunia. Paris dinilai sangat potensial untuk memperkuat eksistensi fashion Indonesia.
JF3 Fashion Festival menjalin kerja sama dengan Busan Textile & Fashion Industries Association, Korea Selatan.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
DESAINER Nila Baharuddin, kembali hadir di Jepang dengan koleksi eksklusif tas handmade. Salah satu yang menjadi sorotan utama dalam koleksinya adalah tas perpaduan makramé dan rotan.
Anna Wintour mundur dari American Vogue setelah 37 tahun. Ia tetap pegang posisi global di Condé Nast. Pergantian besar tengah terjadi di tubuh perusahaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved