Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENGAMAT koperasi Dewi Tenty mengatakan bahwa kurang eksisnya koperasi-koperasi di beberapa daerah Indonesia, disebabkan oleh banyaknya koperasi yang berdiri dan tumbuh berdasarkan arah kebijakan pemerintah.
Menurut Dewi, koperasi itu seharusnya dibangun atas keinginan para anggotanya. Namun kenyataannya, di Indonesia sendiri masih banyak koperasi yang berdiri atas suatu kebijakan pemerintah yang tentunya membuat tidak bertahan lama.
"Kurang eksisnya koperasi-koperasi di daerah itu karena banyak yang tidak berdiri berdasarkan keinginan anggotanya. Masih banyak yang membangun koperasi berdasarkan arah kebijakan pemerintah, sehingga pada saat kebijakannya itu sudah tidak mengarah kepada koperasi, maka otomatis koperasi itu akan mati," kata Dewi saat dihubungi, Minggu (16/7).
Baca juga: Pendampingan Pemerintah Diperlukan untuk Menunjang Pertumbuhan Koperasi
Selain itu, Dewi juga mengatakan, koperasi-koperasi yang ada di Indonesia juga banyak tumbuh karena faktor musiman. Seperti pada saat musim pemilu, kemudian pada saat musim pandemi covid-19 beberapa waktu lalu yang membuat mereka berdiri karena mendapatkan bantuan insentif dari pemerintah.
Namun, lanjutnya, ketika insentif itu sudah tidak diberikan lagi kepada koperasi-koperasi tersebut, tentunya koperasi itu tidak akan bertahan lama dan akhirnya akan mati.
Baca juga: Tiongkok dan Singapura Siap Kucurkan Modal Rp1,5 Triliun ke UMKM RI
"Di Indonesia sendiri banyak koperasi yang tumbuh karena musiman, seperti musim pemilu, kemarin juga karena covid-19 dan lain-lainnya. Kalau koperasi yang muncul seperti itu pastinya tidak akan berumur lama ketika sudah tidak mendapatkan kucuran dana dan insentif dari pemerintah," ujarnya.
Oleh karena itu, Dewi mengingatkan agar masyarakat yang ingin membentuk koperasi harus berdasarkan keinginan bersama dengan para anggotanya. Bukan berdasarkan arah kebijakan pemerintah maupun dibentuk karena adanya faktor musiman.
Selain itu, pemerintah juga dapat andil dalam membangun koperasi-koperasi di daerahnya dengan menggerakan roda-roda produksinya, seperti memberikan kemudahan mencari bahan baku, menyediakan tempat produksi, memudahkan akses pasar, dan lain-lainnya.
Tentunya, menurut Dewi, hal itu akan lebih membantu ketimbang memberikan kucuran dana yang bersifatnya hanya sementara dan dapat mematikan koperasi.
"Itu lah yang harusnya dilakukan oleh pemerintah dan para anggota koperasi agar koperasi Indonesia ini dapat maju. Harus diciptakan mata rantai perekonomian yang terus menerus, sehingga koperasi-koperasi ini nantinya akan sustainable," pungkasnya. (Fik/Z-7)
Inkud Indonesia merupakan koperasi sekunder tingkat nasional yang membawahi pusat KUD di 31 propinsi dan membawahi ribuan KUD di seluruh Indonesia.
Induk Koperasi Unit Desa (Induk KUD) menilai ekosistem yang sudah ada harus bisa dimanfaatkan demi menumbuhkan perekonomian masyarakat yang merata.
PASOKAN kebutuhan bahan pokok mulai disiapkan untuk program makan bergizi gratis yang akan mulai dilaksanakan secara bertahap oleh pemerintah pada awal 2025.
Untuk itu dia mendorong Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar melakukan pembinaan minimal sekali enam bulan pada setiap koperasi.
Pengurus KUD se-Jawa Tengah menyatakan dukungannya untuk kemenangan Prabowo-Gibran
Wamentan Harvick Hasnul Qolbi mengatakan penyakit mulut dan kuku (PMK) turut memberikan dampak pada turunnya produksi susu nasional hingga 30%-40%.
Said Abdullah Sebut Tata Kelola Koperasi Harus Terus Dibenahi
KOTA Cilegon memborong 5 penghargaan nasional sekaligus yang diberikan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Pusat Nurdin Halid
Tiga tokoh ini menginspiratif dan membawa perubahan dalam dunia koperasi Indonesia.
Sejumlah koperasi yang menjalankan fungsi dengan baik ternyata membawa manfaat bagi anggotanya. Simak koperasi yang sukses dan menjadi contoh nyata.
Perjalanan Koperasi di Indonesia tidak selalu mulus. Berikut 8 koperasi yang gagal bayar dan merugikan anggotanya.
Setiap koperasi memiliki kendala tapi banyak cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalahnya. Berikut sejumlah kendala yang dihadapi koperasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved