Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Dari Jual Lampu, Pasangan ini Sukses Bisnis EO

Wisnu Arto Subari
13/7/2023 11:40
Dari Jual Lampu, Pasangan ini Sukses Bisnis EO
Reza Nurfadilah dan Ardilla Gayatri.(Dokumentasi pribadi.)

PANDEMI covid-19 meluluhlantakkan banyak sektor ekonomi, tidak terkecuali di bisnis event organizer (EO). Banyak pelaku bisnis EO berguguran lantaran acara sepi dan perizinan sulit. Namun nasib baik justru datang kepada Reza Nurfadilah dan Ardilla Gayatri (Dilla), pendiri Creativewarehouse. Saat covid-19 melanda, bisnis EO yang dikelola mereka melejit pesat dengan penyesuaian yang ada saat pandemi. 

"Mungkin karena kami pemain baru yang muncul di tengah covid-19 sehingga ide dan konsep masih fresh dan beradaptasi dengan keadaan waktu itu," terang Reza dalam keterangan tertulis, Kamis (13/7). Cerita sepasang suami istri itu mendirikan Creatiwarehouse pada 2020 bermodal nekat. 

Reza yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di dunia event didukung oleh Ardilla yang kawakan di dunia agensi periklanan menawarkan konsep EO yang berbeda. "Kami lebih menjual ide dan servis yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan klien. Jadi kami tidak hanya berbicara mengenai awareness, experience, tetapi sampai ke poin sales yang tentu pasti dibutuhkan setiap klien. Dengan segmen klien menengah ke atas yang menginginkan servis taraf atas tetapi dengan bujet yang fleksibel."

Baca juga: PLN Gandeng ACWA Power dan Pupuk Indonesia Kembangkan Hidrogen Hijau

Dengan strategi tersebut, mereka mengaku bisa meraup omzet miliaran rupiah selama pandemi. Kunci keberhasilan Creativewarehose ialah fleksibilitas pada bujet. Setiap klien menginginkan ada event meski dalam skala kecil. Hanya waktu itu terbentur pada peraturan PSBB dan bujet karena bisnis sedang turun sehingga membuat pelaku EO lain memilih menutup usaha, karena tidak bisa menutupi biaya produksi. 

Alhasil buat Reza dan Ardilla kondisi itu merupakan celah untuk menjalankan blue ocean strategy dengan cara menciptakan market baru yaitu one stop event organizer. Kini klien mereka berasal dari berbagai perusahaan antara lain Otsuka Group, Kalbe Group, Sinarmas Group, Pegadaian, Wings Group, dan berbagai kementerian serta BUMN.

Bisnis dari SMA

Bagi Reza dan Dilla, bisnis merupakan dunia yang mereka geluti dari remaja. Berbagai bisnis mereka jajal, mulai dari menjual lampu di pinggir jalan dengan penghasilan Rp50 ribu per hari hingga usaha fotokopi, manajemen SPG/SPB/usher, F&B, sampai akhirnya terjun ke bidang agensi periklanan dan event organizer. Selama 10 tahun ini pasangan suami istri ini mengaku merasakan jatuh bangun, bahkan sempat rugi ratusan juta.

Baca juga: Keuntungan TCS India Dipengaruhi Barat sebagai Pasar Utama

Mendirikan usaha event organizer tanpa sokongan dana dari investor dan di tengah pandemi bukan hal mudah. Namun pasangan ini memiliki mimpi untuk membuka lapangan pekerjaan, terutama bagi teman-temannya. "Kami meyakini dengan niat baik, hasilnya pasti baik. Banyak teman-teman yang harus kehilangan pekerjaan ketika pandemi sehingga kami memutuskan untuk membantu mereka dengan modal yang ada. Hasilnya seperti yang dialami sekarang. Creativewarehouse berhasil bertahan dan tumbuh pesar dengan rata-rata omzet Rp500 juta-Rp750 juta per bulan dengan total lebih dari 10 klien," tandas Reza.

Ke depan, Creativewarehouse terus mengembangkan servisnya, sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan klien dari sisi offline event tetapi bisa mengombinasikan layanan mereka terintegrasi dengan online dan mengembangkan kreativitas sesuai dengan keinginan klien.

Di samping itu, Creativewarehouse berharap bisa membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas lagi. Karena dalam satu kali event, mereka bisa mempekerjakan 30-40 orang. Bayangkan jika setiap hari minimal ada satu event. ini bisa memperkerjakan ratusan orang per minggu. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya