Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
LEBIH dari dua dasawarsa, PT Bravo Satria Perkasa (BSP) Alih Daya terus tumbuh dan berkembang. Kini, BSP Alih Daya berusia 21 tahun. Tepat Rabu (12/7), BSP Alih Daya telah menunjukkan keberadaannya di bisnis usaha jasa outsourcing, salah satunya jasa pengamanan (satpam).
BSP Alih Daya yang lahir pada 12 Juli 2002 ini telah memiliki kantor di 25 kota besar di Indonesia, baik itu di wilayah Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Indonesia Timur. Dengan tenaga outsourcing ribuan orang terus memberikan manfaat untuk masyarakat.
Dalam sambutannya, Rangga Aditya Nugroho Direktur Utama PT Bravo Satria Perkasa, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengguna jasa yang telah setia, serta percaya kepada BSP. "Semoga kita dapat melanjutkan kerja sama ini, menjadi semakin erat," ungkapnya di Graha BSP Jakarta, Rabu (12/7).
Rangga menambahkan, sudah lebih dari dua dekade perusahaan ini berdiri, melalui pasang surutnya bisnis, namun tetap mampu terus bergerak, tentunya dengan segala konsekuensi yang ada.
"Saya berpesan, kepada seluruh keluarga besar PT Bravo Satria Perkasa untuk tetap bersemangat, serta selalu menjadi bagian dari solusi pada setiap persoalan yang dihadapi perusahaan," ujarnya.
Rangga mengajak seluruh stakeholder untuk bekerja dengan penuh rasa syukur, rasa bangga, dan tetap inovatif, memberikan layanan terbaik kepada para pengguna jasa yang telah loyal dalam bekerja sama dengan BSP.
"Apa yang menjadikan PT Bravo Satria Perkasa seperti saat ini adalah keinginan dan kemampuan untuk berevolusi, serta berani untuk menangkap peluang yang ada," tuturnya.
Baca juga: Kembangkan Metode Plasma, Industri Kecantikan Ini Segera Eskpansi ke Bali
Hal senada disampaikan Direktur BSP Djarot Soeprianto bahwa pihaknya harus tetap semangat dan inovatif. "Tahun 2012 lalu kita sudah mencanangkan tagline 'one team one mission one goal', berkat semangat ini, kita sekarang masih menjadi BUJP unggulan di Indonesia," ungkapnya.
Ia merasa bersyukur bahwa BSP telah berhasil melewati masa penurunan ketika pandemi covid-19 melanda. Namun demikian, bukan hanya BSP yang mengalami penurunan, karena hampir semua bisnis mengalami hal yang sama.
"Pasang surut kita lalui, tiga tahun kemarin lebih banyak surut yang kita alami, tidak hanya kita, semua perusahaan bahkan multinasional mengalami kemunduran. Alhamdulillah kini kita bisa terus bangkit," tuturnya.
Djarot juga mengingatkan kembali, bahwa pada 2017 telah dicanangkan slogan 'Bekerja keras, bergerak cepat, bertindak tepat'. Jika slogan ini diwujudkan dalam pelayanan, niscaya BSP akan semakin maju.
"Tagline ini harus benar-benar kita jiwai, masuk ke lubuk hati kita yang paling dalam. Jika BSP berkembang dengan pesat maka koperasi security Indonesia akan maju juga," ungkapnya.
HUT ke-21 kali ini berbeda dengan sebelumnya. Meski dengan panggung sederhana, tetap memberikan makna. Bahkan hari jadi BSP ini juga memberikan kesempatan kepada beberapa UMKM terutama kuliner disiapkan untuk para pegawai BSP. (RO/I-2)
Ara Grace telah jatuh cinta pada dunia bisnis, tapi katanya musik tetap menjadi bagian tak terpisahkan, dia tetap akan kembali ke musik.
Lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali—mencapai 2,64 juta orang dalam lima bulan pertama 2025—menjadi mesin penggerak utama.
Permintaan hunian sementara seperti rumah kos dan apartemen terus tumbuh di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, hingga Bali.
Kerja sama ini bertujuan meningkatkan efektivitas penanganan dan penyelesaian masalah hukum perdata dan tata usaha negara yang dihadapi Peruri, baik di dalam maupun di luar pengadilan.
BISNIS food and beverage (FB) masih menjajikan sebagai penggerak ekonomi makro. Salah satunya bisnis donat yang disukai banyak kalangan.
PENETAPAN kembali Zarof Ricar sebagai tersangka kasus korupsi oleh Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM-Pidsus) Kejaksaan Agung dinilai belum cukup
Masih banyak pekerja yang masih berada dalam status kerja kontrak, outsorcing, bahkan banyak juga pekerja yang tidak mendapatkan jaminan sosial.
Sistem outsourcing atau alih daya selama ini menjadi solusi efisiensi bagi berbagai perusahaan di Indonesia.
Penghapusan outsourcing tanpa perbaikan menyeluruh berisiko mendorong pekerja formal berpindah ke sektor informal yang kurang terlindungi.
Presiden Prabowo Subianto berencana menghapus outsourcing. Outsourcing dinilai sebagai bentuk perbudakan modern. pEnghapusan sistem alih daya ini realistis demi keadilan para pekerja
Prabowo Subianto berencana menghapus outsouring. Namun langkah strategis dalam menangani persoalan alih daya atau outsourcing bukan menghapus sistem. Melainkan membatasi penerapannya.
May Day harus menjadi momentum bagi pemangku kepentingan untuk saling berkolaborasi demi kesejahteraan buruh atau pekerja Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved