Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Dampak Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Dinilai belum Terasa oleh Pekerja

Naufal Zuhdi
05/8/2025 21:22
Dampak Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Dinilai belum Terasa oleh Pekerja
Ilustrasi(Freepik.com)

PRESIDEN Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia, Mirah Sumirat menyatakan bahwa pemerintah tidak boleh berpuas diri dengan hasil pertumbuhan ekonomi kuartal II yang mencapai 5,12% seperti yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS).

"Karena yang kami hadapi, kenyataan sehari-hari, masih banyak pekerja yang menghadapi ketidakpastian kerja. Kemudian pendapatan masih rendah dan biaya hidup yang masih tinggi. Kalau bagi kami di pekerja bahwa pertumbuhan yang dimaksud itu belum sepenuhnya terasa dampaknya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari," kata Mirah saat dihubungi, Sabtu (5/8).

Para pekerja, sambung Mirah, masih merasakan harga kebutuhan pokok yang tinggi, daya beli yang masih rendah, dan banyak pekerja yang belum merasa makan merasakan peningkatan kesejahteraan atau jaminan sosial yang layak.
 
"Belum lagi ada pengangguran yang masih tinggi, terutama di kalangan muda dalam hal ini, kawan-kawan lulusan SMK atau yang setara, dan juga lulusan perguruan tinggi. Masih terjadi ketimpangan distribusi pertumbuhan. Kalau di sisi sektor keuangan dan teknologi itu tumbuh, tapi sementara sektor riil dan informal itu jauh tertinggal," ungkap Mirah.

Di sisi lain, Mirah juga menyampaikan bahwa saat ini masih banyak pekerja yang masih berada dalam status kerja kontrak, outsorcing, bahkan banyak juga pekerja yang tidak mendapatkan jaminan sosial.
 
"Kami di sini sebagai pekerja ingin memberikan usulan kepada pemerintah untuk pemerintah memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, bukan hanya dinikmati oleh kalangan atas atau korporasi besar. Kita sama-sama tahu, kita melihat dengan dalam tanda kutip, 'telanjang', melihat bagaimana pendapatan itu masih berputar di orang-orang kaya, di perusahaan-perusahaan besar gitu. Ini juga yang mungkin perlu dipastikan oleh pemerintah agar ada terjadi pemerataan," cetus Mirah.

Selain itu, dirinya juga berharap penuh kepada pemerintah untuk menguatkan perlindungan tenaga kerja baik itu di sektor formal maupun juga di informal. Ia juga memberikan masukan kepada pemerintah agar bisa menaikkan upah riil sebagai upaya untuk mendongkrak daya beli masyarakat serta memberikan perlindungan jaminan sosial bagi para pekerja buruh.
 
"Masalahnya masih banyak sekali pekerja atau buruh yang belum mendapatkan atau tidak masuk skema atau didata dalam hal ini penerima bantuan sosial. Lalu yang selanjutnya memang, mau tidak mau pemerintah harus membuka lapangan pekerjaan yang berkualitas, bukan pekerja yang musiman gitu, atau juga malah bersifat tinggi. Dan pertumbuhan ekonomi sejatinya adalah yang mampu menciptakan kehidupan yang lebih baik dan lebih layak bagi seluruh rakyat. Tanpa itu angka pertumbuhan hanyalah statistik tanpa ada makna," tandasnya. 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya