Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Bank Indonesia mencatat cadangan devisa turun sebesar US$1,8 miliar menjadi US$137,5 miliar pada Juni 2023 Juni dari posisi di bulan Mei 2023 yang berada di level US$139,3 miliar. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan cadangan devisa diantisipasi akan bertahan pada tingkat yang masih memuaskan.
“Sesuai proyeksi kami, perkiraan cadangan devisa akan berjumlah sekitar US$135 – 155 miliar pada akhir tahun 2023 (vs. USD137,2 miliar pada tahun 2022),” kata Faisal, Jumat (7/7).
Hal ini berpotensi untuk meningkatkan stabilitas nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS di tengah ketidakpastian global yang meningkat.
Baca juga: Dipakai Bayar Utang, Cadangan Devisa Indonesia Tergerus 1,8 Miliar Dolar AS
“Kami memperkirakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS akan menetap di sekitar Rp4.864 per Dolar AS pada akhir tahun 2023 (dibandikan Rp15.568 pada tahun 2022),” kata Faisal.
Pola musiman peningkatan pembayaran dividen dan kupon investasi portofolio kepada nonresiden di kuartal II-2023, juga mulai mereda, sehingga mengurangi tekanan pada kondisi cadangan devisa.
Baca juga: Jawa Timur Punya 102 Desa Devisa, Terbanyak di Indonesia
Dedikasi pemerintah yang tak tergoyahkan untuk mempromosikan hilirisasi sumber daya alam menjanjikan untuk menarik investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia.
Selain itu, inisiatif-inisiatif yang ditujukan untuk mempertahankan penerimaan ekspor dari sumber daya alam, seperti penggunaan term deposit (TD) valuta asing yang disediakan oleh Bank Indonesia, menjadi salah satu langkah untuk mencegah pengalihan aset ke penempatan luar negeri.
Di sisi lain tekanan global kembali menggelora, namun ketahanan sektor eksternal Indonesia diperkirakan tetap terpuji.
“Kami mengantisipasi pergeseran current account balance (CA) menuju defisit yang terkendali sekitar -0,65% dari PDB pada tahun 2023 (vs surplus 0,99% dari PDB pada tahun 2022),” kata Faisal.
Defisit curret account (neraca transaksi berjalan/ CA) diproyeksikan tetap dapat dikelola karena lebih rendah dari 3% dari ambang batas PDB. Hal ini menunjukkan bahwa CA masih dalam kondisi yang kuat.
Penurunan CA terutama disebabkan oleh moderasi pertumbuhan ekspor yang dipicu oleh penurunan harga komoditas akibat melemahnya permintaan global di tengah berlanjutnya tekanan inflasi dan berlanjutnya kenaikan suku bunga kebijakan.
Sementara itu, impor berpotensi menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat dibandingkan dengan ekspor sebagai hasil dari pemulihan permintaan yang berkelanjutan, didukung oleh mobilitas yang membaik dan tingkat inflasi yang terus menurun.
Potensi risiko, yang timbul dari sikap moneter bank sentral utama global yang lebih hawkish di tengah berlanjutnya inflasi global, dapat meningkatkan ketidakpastian dan memicu sentimen penghindaran risiko di pasar portofolio.
Dengan demikian, hal ini dapat menimbulkan hambatan bagi arus masuk modal ke pasar obligasi dan pasar saham.
Tapi kabar baiknya adalah bahwa tingkat inflasi tahunan terus menurun ke level terendah 14 bulan di 3,52% yoy di Juni 2023, kembali ke dalam kisaran target 2 – 4% untuk bulan kedua berturut-turut.
“Hal ini dapat memastikan terpeliharanya selisih yang menguntungkan antara suku bunga nominal dan tingkat inflasi, sehingga instrumen keuangan Indonesia tampak relatif lebih menarik dibandingkan dengan negara lain, sehingga menarik aliran masuk modal sampai taraf tertentu,” kata Faisal. (Try)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 10 Juni 2025, ditutup menguat 117,31 poin atau 1,65% ke posisi 7.230,74.
Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 sebesar US$152,5 miliar atau setara Rp2.482,5 triliun.
BANK Indonesia (BI) mengungkapkan neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2025 defisit US$800 juta atau setara Rp13 triliun (kurs Rp16.327).
Cadangan devisa Indonesia diperkirakan bakal berada di kisaran US$150 hingga US$155 miliar di akhir triwulan II 2025. Itu diperkirakan baru akan meningkat lagi pada semester II tahun ini.
Peneliti Indef Andry Satrio Nugroho mengatakan, meskipun cadangan devisa Indonesia masih dalam batas aman untuk tiga bulan impor, tetap ada kekhawatiran dari investor.
BI menyampaikan posisi cadangan devisa Indonesia anjlok. Penyebab merosotnya cadangan devisa dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, masyarakat dan pelaku usaha diprediksi akan menghadapi berbagai tantangan.
PENGAMAT ekonomi Universitas Mataram (Unram), Firmansyah mengatakan, relaksasi ekspor konsentrat di NTB tidak perlu dilakukan, jika hanya untuk memperbaiki data pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah terus berupaya mendorong intensitas perdagangan demi mengatasi gejolak perekonomian global. Demi memuluskan upaya tersebut, industri maritim logistik juga harus diperkuat.
Pentingnya reindustrialisasi yang berfokus pada sektor-sektor padat karya.
Menteri-menteri ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto perlu segera dievaluasi terutama terkait kegagalan efek stimulus dan memanfaatkan momentum di triwulan I 2025.
SETELAH membuka sejumlah gerai di Bengkulu, Kraving kini bersiap memperluas jangkauan ke Jakarta dan BSD City pada 2026.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved