Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Untuk menghadapi dampak El Nino yang diperkirakan puncaknya akan terjadi pada Agustus-September 2023, seluruh elemen masyarakat harus menyiapkan strategi dan langkah antisipasi. Salah satunya adalah dengan mengurangi pemborosan makanan. Hal itu disampaikan Utusan Khusus Presiden (UKP) RI Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono, dalam pidato kuncinya di acara Grup Diskusi Terpumpun di Bogor, Kamis (6/7).
Pada acara yang bertema Strategi dan Antisipasi Dampak El Nino Terhadap Ketahanan Pangan ini, ia menekankan pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional. “Kita dihadapkan pada ancaman kekeringan karena fenomena El Nino yang bisa berdampak pada produksi pangan secara nasional. Kemarau panjang dan ekstrem ini harus benar-benar kita antisipasi dengan strategi yang baik,” kata Mardiono.
“El Nino dan La Nina sebenarnya merupakan fenomena yang sudah jamak terjadi dan BMKG juga sudah memperkirakan Indonesia akan mengalami dengan puncak terekstrem pada Agustus 2023. Oleh karena itu, saya berharap seluruh stakeholder termasuk perguruan tinggi, BRIN, Bapanas, Kementan, dan instansi terkait harus menjadi lokomotif dalam menghadapi fenomena alam ini, mengingat pengaruh El Nino terhadap sektor pertanian bersifat langsung dan nyata,” katanya.
Selain itu, ia menekankan perlunya perhatian khusus, dari instansi terkait dengan mengeluarkan kebijakan berupa perlindungan terhadap para petani, yang mengalami gagal panen, akibat dampak dari iklim ekstrem, karena selain kerugian ekonomi yang sangat dahsyat, kebakaran hutan dan lahan, juga membawa dampak kesehatan yang mengerikan.
Dalam pidatonya, Mardiono juga menyoroti pada pola budaya konsumsi di masyarakat terutama mengenai pemborosan makanan, food waste dan food loss di Indonesia.
“Saya ingin menyampaikan, data dari UNEP pada 2021, menunjukkan Indonesia menjadi negara dengan produksi sampah makanan urutan ke-4, terbesar di dunia, setelah Tiongkok, India, dan Nigeria dengan total sampah makanan mencapai 21 juta ton tiap tahunnya,” katanya, seperti tertera dalam keterangan resminya.
Bappenas memperkirakan negara setidaknya mengalami kerugian ekonomi yang mencapai Rp213 triliun sampai Rp551 triliun per tahun, atau setara dengan 4 sampai 5 persen PDB Indonesia akibat pemborosan ini.
“Sampah makanan juga menyumbang sekitar 8 sampai 10% emisi gas rumah kaca, sehingga saya kira ke depan mendesak ada perubahan budaya masyarakat, melalui kampanye program ‘makan secukupnya’ untuk mengubah perilaku masyarakat, dengan mengambil makanan sedikit, dan dapat menambah makanan sesuai porsinya jika diperlukan,” katanya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan riset World Food Programme (WFP) menunjukkan negara dengan kerawanan iklim semakin tinggi cenderung akan menimbulkan kerawanan pangan yang berdampak pada populasi masyarakat dengan gizi kurang (undernourished).
“Indonesia termasuk wilayah dengan kerawanan iklim medium, sehingga diperlukan awareness dan antisipasi untuk mengurangi potensi krisis pangan. Perlu political will dan langkah aksi bersama untuk meningkatkan produksi beras, kedelai, daging lembu, dan gula konsumsi agar dapat memenuhi kebutuhan nasional,” kata Arief. (Ant/M-3)
FENOMENA alam El Nino yang sedang menyelimuti wilayah Provinsi Aceh sudah berlangsung sekitar tiga bulan.
Di kawasan Desa Dayah Caleue, Kecamatan Indrajaya misalnya, hasil panen kali ini menurun luar biasa.
PENCEMARAN laut dan cuaca ekstrem El Nino menyebabkan hasil tangkapan nelayan di Kota Padang, Sumatra Barat, turun drastis hingga 40 persen.
Di tengah terjadinya fenomena El Nino yang memicu kekeringan di berbagai wilayah Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya anomali yang menarik pada komoditas beras
BPS memperkirakan produksi beras nasional tahun 2024 turun 760 ribu ton atau 2,43% dibandingkan 2023. Kementan meresponsnya dengan mengklaim sudah mengambil langkah mitigasi
Pada periode ini, fenomena El Nino memang menimpa Indonesia. Namun, itu sebenarnya sudah diprediksi sejak akhir 2023.
Festival Pangan dan Cipta Menu Bergizi di Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali.
Kepala Badan Bahasa Hafidz Muksin yakin bahwa literasi soal pangan akan membantu membangun ekosistem pangan yang berkelanjutan.
"Pengakuan adalah pondasi penting dari upaya perlindungan dan pemajuan hak Masyarakat Adat,"
Peternak memanen telur ayam di Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.
Kemampuannya tumbuh di berbagai jenis tanah dan ketahanannya terhadap kondisi cuaca ekstrem menjadikannya pilihan ideal untuk daerah rawan pangan.
LANGKAH nyata reformasi perberasan Indonesia terus dilakukan melalui langkah nyata pemerintah guna mewujudkan kedaulatan pangan yang berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved