Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
BADAN Pusat Statistik (BPS) melaporkan perkembangan nilai tukar petani (NTP) pada periode Juni 2023 mencapai 110,41 atau naik sebesar 0,19% apabila dibandingkan dengan nilai NTP di bulan sebelumnya. Kenaikan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani alias IT naik sebesar 0,42% atau lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayarkan petani yang hanya sebesar 0,23%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini mengatakan bahwa ada 4 komoditas dominan yang mempengaruhi kenaikan NTP di bulan Juni. Di antaranya komoditas kopi, sapi potong, kakao atau cokelat serta komoditas cabai rawit.
"Peningkatan NTP tertinggi terjadi pada sub sektor hortikultura dimana NTP hortikultura ini naik sebesar 2,22%. Kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 2,39% atau lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayarkan petani yang mengalami kenaikan sebesar 0,17%," ujar Pudji dalam siaran resminya Senin (3/7).
Baca juga: BPS Catat 4,12 Juta Wisman Kunjungi Indonesia per Mei 2023
Pudji mengatakan, selain NTP, kenaikan juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) yang mencapai 111,11 atau naik 0,33% bila dibandingkan pada NTUP Mei 2023. Menurutnya, kenaikan NTUP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik 0,42% atau lebih tinggi dari kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) yang mengalami kenaikan 0,08%.
"Komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan NTUP atau IT ini adalah kopi, sapi potong, kakao/coklat biji dan cabe rawit dengan peningkatan NTUP tertinggi terjadi pada sub sektor hortikultura yang mencapai 2,29%. Kenaikan terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 2,39% atau lebih tinggi dari kenaikan BPPBM yang mengalami kenaikan sebesar 0,10%," katanya.
Adapun komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan BPPBM sub sektor hortikultura adalah bibit bawang merah, bibit kentang, upah mencangkul dan upah menuai atau upah memanen.
Baca juga: Nilai Tukar Petani Naik Jadi 110,41 di Juni 2023
Diketahui, sebaran perkembangan NTP dan NTUP antar wilayah pada juni 2023 mencapai 21 provinsi yang naik dengan peningkatan tertinggi terjadi di Provensi Lampung sebesar 2,79$. Untuk nilai tukar usaha petani sebanyak 21 provinsi mengalami kenaikan NTUP dengan peningkatan tertinggi terjadi di Lampung sebesar 3,03%.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan, pemerintah terus berupaya mengawal produksi komoditas pertanian strategis sejak dari hulu hingga hilir. Pendampingan secara intensif ini terbukti memberikan dampak yang signifikan.
“Bulan Juni banyak komoditas petanian yang panen dan menjelang hari raya, permintaan pasar dan pasokan cukup baik. Hal ini berdampak baik bagi peningkatan kesejahteraan petani yang sangat positif dan patut disyukuri,” jelas Kuntoro. (RO/S-3)
PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden yang terjadi pada Kamis, (15/5), di Desa Kaligedang, Bondowoso, Jawa Timur.
BAKN DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PTPN I Regional 2. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai dukungan terhadap keberlanjutan program strategis Tanam Sejuta Pohon.
Di Kabupaten Batang, kopi tidak sekedar kenikmatan sajian minuman khas tetapi kini telah berkembang menjadi sebuah wahana wisata yang menarik perhatian pelancong.
Proyek ini juga mencakup pengembangan ekosistem perkebunan kelapa organik seluas 20 ribu hektare.
Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin menyoroti ketidakjelasan manfaat nilai karbon yang diterima oleh daerah. Masih ada kebingungan mengenai realisasi dana karbon bagi daerah,
Pada 2024, sebanyak 331 mahasiswa ITSI berhasil menyelesaikan studi. Dari jumlah tersebut, 53 lulusan telah diterima bekerja di perusahaan perkebunan,
Kolaborasi ini membantu pelaku industri dan petani komoditas kopi dan kakao untuk memenuhi poin-poin keberlanjutan agar komoditas dapat diekspor dan diterima pasar global.
Riset yang terbatas dan transfer teknologi yang kurang optimal menyebabkan produktivitas kakao hanya mencapai sepersepuluh dari potensi maksimalnya.
Proses pascapanen pun terbilang sederhana. Petani hanya perlu menjemur biji kakao selama lima hari untuk mengurangi kadar air.
Cocoa Life menggelar workshop bertema Mendorong Lanskap Agroforestri Kakao Berkelanjutan untuk mendorong upaya perlindungan hutan dan praktik berkebun kakao berkelanjutan.
PEMANFAATAN lahan bekas tambang dengan penanaman bibit kakao jadi salah satu opsi untuk membuat area tersebut berfungsi dan bernilai guna bagi masyarakat.
Harga biji gabah kakao kering jemur (non fermentasi) ditingkat petani ke pedagang pengumpul, Rp 80.000/kg (kilogram). Harga tersebut lebih murah dari tiga pekan lalu Rp 100.000/kg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved