Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Krisis moneter 1998 menjadi titik balik bagi kehidupan ekonomi Misro Abdul Latif. Pria yang semula bekerja sebagai buruh tani itu terkena dampak serius. Hasil panen banyak yang tidak terserap hingga akhirnya ia harus kehilangan pekerjaannya.
Latif kemudian memutar otak, mencari jalan untuk bisa terus menghidupi keluarganya. Di saat itulah, tepatnya pada medio 2000, ia bertemu temannya yang berasal dari Brebes, Jawa Tengah, yang merupakan produsen telur asin. Dari situ, Latif ikut belajar dan memutuskan untuk terjun ke bidang yang sama. Kebetulan, di daerah tempat tinggalnya, Taruma Jaya, Bekasi, Jawa Barat, banyak peternak bebek yang membuatnya mudah mendapatkan pasokan telur.
Pada masa awal, dengan modal seadanya, Latif hanya mampu memproduksi puluhan telur asin per minggu. Hasil itu lalu ia pasarkan dengan berkeliling menggunakan sepeda. Rutinitas itu ia jalankan selama bertahun-tahun bersama istrinya, Maesaroh.
Baca juga: Meraup Jutaan Rupiah dari Merangkai Bunga
“Kami membuat telur berdua di rumah. Kalau sudah jadi, suami saya berkeliling. Waktu itu skalanya masih sangat kecil,” ujar Maesaroh di Panen Hadiah Simpedes di BRI Kantor Cabang Bekasi Kota, Jawa Barat, Sabtu (24/6).
Karena keuletan itu, pasangan suami istri (pasutri) tersebut bisa memetik buah dari kerja keras selama ini. Setelah berjalan selama sepuluh tahun, produksi telur asin mereka terus bertumbuh dan mencapai 1.000 butir per pekan. Mereka juga telah mematenkan jenama sendiri, yaitu Telur Asin Diamond.
Baca juga: Inovasi Jadi Kunci Sukses Murtini Kembangkan Produk Kedelai
Adapun, harga jual per butir bervariasi, mulai dari Rp3.000 untuk pembelian besar dan Rp4.000 untuk pembelian ecer. Artinya, saat itu, Abdul dan Maesaroh sudah bisa mengantongi minimal Rp3 juta per pekan.
Dengan bisnis yang kian stabil, pasutri itu mencoba terus mengoptimalkan produksi. Mereka akhirnya mengajukan pinjaman sebesar Rp5 juta ke Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai tambahan modal usaha.
Dengan dana segar itu, Maesaroh beserta suami bisa menghasilkan 3.000 telur asin per pekan dengan omzet minimal Rp9 juta per pekan. (Z-11)
Peeba Indonesia sebagai sebuah platform grosir digital, mengeksplorasi bagaimana tantangan-tantangan yang dialami para pemilik merk dapat dijawab dengan teknologi.
Karena keunggulan dan keunikan yang dimilikinya, beberapa pesohor seperti artis Jessica Iskandar (Jeddar) dan putranya El sampai rela datang langsung ke Jember.
Pemberdayaan UMKM, konsepnya lebih diarahkan kepada upaya fasilitasi para pelaku usaha mendapatkan pembinaan dan legalitas.
KOMPETISI sepak bola BRI Liga 1 musim 2023-2024 turut membawa berkah bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Seperti yang terjadi pada pertandingan Persija melawan Persikabo
Pemprov DKI meluncurkan pemutakhiran dashboard sistem Jakpreneur ini hasil kolaborasi untuk memudahkan dalam pendaftaran dan pembuatan QRIS Jakpreneur bagi para UMKM.
Berbeda dengan telur biasa, telur asin memiliki rasa yang lebih gurih dan tidak mengeluarkan amis menyengat
Telur asin sering dikonsumsi sebagai lauk pendamping nasi, bubur, atau bahkan diolah menjadi berbagai hidangan seperti mooncake dan saus telur asin.
Telur asin homemade? Gampang! Pelajari cara bikin telur asin sendiri di rumah dengan hasil masir & rasa nagih. Resep, tips, & trik lengkap di sini!
Buat telur asin sendiri di rumah? Gampang! Pelajari cara membuat telur asin dengan air garam yang gurih & tahan lama di sini. Resep praktis, hasil memuaskan! lihat selengkapnya
Cara buat telur asin enak & mudah di rumah! Pelajari resep rahasia, tips memilih telur bebek berkualitas, & trik agar kuning telur masir sempurna. Klik sekarang!
Telur asin 3 hari? Bisa! Pelajari cara membuat telur asin sendiri di rumah dengan mudah dan cepat. Resep praktis, hasil masir, dan hemat biaya!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved