Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PENGELOLAAN sumber daya manusia (SDM) yang baik berpengaruh besar pada kesuksesan perusahaan dan kesejahteraan karyawan. Kecerdasan buatan, atau artificial intelligence (AI), pun digadang-gadang sebagai teknologi yang akan merevolusi pengelolaan SDM dengan memperlancar berbagai proses human resources (HR), mulai dari rekrutmen hingga perencanaan pertumbuhan karir karyawan.
Chief Customer Officer Mekari Arvy Egadipoera mengatakan, teknologi AI akan mendisrupsi dunia HR secara positif, baik bagi perusahan dan karyawan.
“Di beberapa tahun ini, dunia kerja telah mengalami perubahan signifikan, mulai dari penggunaan teknologi saat bekerja hingga bentuk kerja hybrid work. Perubahan-perubahan tersebut menuntut HR untuk memanfaatkan sistem dan perangkat yang lebih canggih untuk mengatur talenta di dalam perusahaan serta memenuhi kebutuhan karyawan. Disini, AI bisa menjadi alat yang digunakan perusahaan untuk berinovasi di bagian perencanaan dan pengelolaan SDM secara strategis,” katanya.
Baca juga : Pasar Cloud dan AI Terus Tumbuh, Bespin Global Bidik Pertumbuhan 3 Kali Lipat
Riset Gartner berjudul “Predicts 2023: HCM Technology Transformation” menunjukkan, AI yang tertanam dalam solusi teknologi untuk HR akan mendukung otomatisasi, pengambilan keputusan, dan personalisasi.
Ia menambahkan, teknologi AI akan memajukan cara perusahaan mengelola SDM, termasuk mencari, merekrut, dan mempertahankan karyawan, dalam lima cara.
1. Memahami karyawan dengan lebih baik
Baca juga : SDM Indonesia Harus Siap Hadapi Kecerdasan Buatan
AI dapat mengolah data terkait performa dan pola kerja para karyawan untuk memberikan masukan, atau insights, mengenai kesejahteraan kerja para karyawan. AI bahkan bisa menganalisa data untuk mendeteksi tanda-tanda employee burnout, atau keletihan, serta potensi ketidakpuasan kerja lainnya. Berdasarkan analisis tersebut, perusahaan bisa segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah sebelum meluas.
“Perusahaan yang cepat menjawab masalah yang dihadapi karyawan akan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi performa optimal para karyawan,” kata Arvy.
2. Mengotomatisasi pengerjaan laporan strategis
Setiap bulan, tim HR di dalam perusahaan harus menyiapkan laporan strategis untuk mengetahui status terkini akan SDM dan merencanakan kebutuhan akan karyawan kedepannya. Kemampuan AI untuk bukan saja mengolah data yang banyak, namun juga meramu data tersebut menjadi laporan yang mudah dibaca, akan meningkatkan efisiensi tim HR dalam hal pelaporan.
Baca juga : Gandeng Darwinbox, FKS Group Kembangkan Talenta Perusahaan
“Terbebasnya tim HR dari tugas repetitif yang menyita waktu, seperti membuat laporan, akan memberikan mereka ruang dan waktu untuk fokus ke tugas utama, yaitu merancang dan menjalankan program yang baik bagi kesejahteraan karyawan,” sebut Arvy.
3. Memperlancar proses rekrutmen
Proses rekrutmen menguras tenaga baik perusahaan dan kandidat karena perusahaan membutuhkan waktu lama untuk membaca dan mengulas hingga ratusan CV. Algoritma cerdas AI, bila ditanam di dalam software HR, dapat menganalisa dengan instan CV dan data kandidat, kemudian mencocokannya dengan kebutuhan dan persyaratan sebuah posisi.
Perusahaan dan kandidat pun terbantukan karena AI mempercepat terpilihnya kandidat yang serasi dengan tuntutan peran.
Baca juga : Bangun 'Employee Experience', tiket.com Raih Sejumlah Penghargaan
4. Menganalisa sentimen dan kepuasan karyawan
Kemampuan analisa AI mencakup sentimen dan rasa puas karyawan akan pekerjaan. Algoritma AI yang memproses bahasa dapat dikerahkan untuk mengolah survei karyawan dan komunikasi internal untuk mendapatkan umpan balik dari karyawan akan kepuasan akan kondisi kerja mereka.
“Emosi yang dirasakan karyawan berpengaruh besar pada motivasi kerja mereka. Sebab itu, perusahaan juga harus sensitif atas sentimen karyawan agar perusahaan bisa mengambil langkah untuk memenuhi kebutuhan karyawan akan lingkungan kerja yang sehat,” ujar Arvy.
5. Merancang jalur karir karyawan
Baca juga : Kanmo Group Raih Penghargaan Best Companies to Work for in Asia Awards 2023
AI mampu mengolah data terkait performa kerja untuk mengidentifikasi potensi dari masing-masing karyawan, kemudian merancang pelatihan terpersonalisasi yang akan mengoptimalkan talenta setiap karyawan. Karyawan pun akan bertumbuh secara profesional sehingga lebih mantap dalam mengembangkan karir.
“Perusahaan perlu mendukung pertumbuhan karir para karyawan untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki calon-calon pemimpin berbakat yang akan semakin memajukan bisnis,” sebut Arvy.
Kedepannya, perkembangan tanpa henti dari teknologi AI akan membuka berbagai cara baru bagi perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan SDM dan kesejahteraan kerja para karyawan.
Baca juga : IHRS 2023 Sajikan Masa Depan Lanskap Dunia Kerja
“Perusahaan yang sigap dalam merangkul AI akan menjadi lebih inovatif dalam hal pengelolaan SDM. Inovasi terkait HR akan memastikan bahwa perusahaan menciptakan budaya dan lingkungan kerja kondusif bagi karyawan yang akan menjalankan berbagai rencana untuk kemajuan bisnis,” tutupnya. (RO/Z-5)
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus menunjukkan komitmen dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dari kalangan muda, khususnya mahasiswa.
DALAM mitologi Jawa klasik, bianglala kerap menjadi pertanda perubahan cuaca dan pergeseran musim serta simbol harapan setelah badai.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
SETIAP perusahaan dituntut memiliki strategi jangka panjang dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang inklusif dan berkelanjutan.
Peningkatan kualitas pariwisata dapat mendorong layanan yang lebih baik, pemberdayaan SDM, dan pengalaman positif yang merata.
Gapki mengambil langkah strategis dengan menggandeng Indonesian Palm Oil Strategic Studies (IPOSS) dalam upaya memperkuat posisi dan citra industri sawit Indonesia di kancah global.
Moodle 5.0 kini menghadirkan kemampuan integrasi dengan kecerdasan buatan (AI), learning analytics, dan gamifikasi.
Pemanfaatan teknologi ini tak lagi sekadar alat penghemat biaya, namun telah menjadi fondasi utama dalam membangun operasional yang lebih cerdas, tangguh, dan berpusat pada nasabah.
Teknologi kecerdasan buatan (AI), jaringan 5G, dan komputasi awan (cloud) semakin memainkan peran krusial dalam mengatasi hambatan geografis
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
Indonesia didesak untuk memperkuat regulasi nasional di bidang kecerdasan buatan (AI), khususnya dalam menghadapi ancaman siber seperti serangan rekayasa dan metode “pembobolan”
Presiden Korika, Hammam Riza, menegaskan pentingnya AI sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved