Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MENTERI Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan investasi PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur, telah menyentuh US$2,2 miliar (Rp33 triliun) per Mei 2023.
Proyek pembangunan smelter terbesar di dunia itu juga telah menyerap 15.000 tenaga kerja Indonesia. Sementara total investasi PTFI adalah US$3 miliar atau Rp45 triliun.
Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mendukung Menteri Bahlil agar investasi yang masuk ke Indonesia pada sektor hilirisasi dapat saling terintegrasi antara fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) yang dimiliki PT Freeport Indonesia dengan smelter tambang lainnya.
Baca juga: Jokowi Minta Smelter PT. Freeport Indonesia Rampung Mei 2024
Dengan integrasi tersebut diyakini akan memperkuat hilirisasi dalam upaya membangun ekosistem suatu industri yang akan memberikan nilai tambah serta menjadikan pijakan Indonesia menjadi negara yang maju.
“Saya kira masuk akal, asal di sini smelterisasi ini dilakukan untuk seluruh hasil tambang bukan satu-satunya dari Freeport karena tujuan lain selain menaikkan nilai tambah itu membangun ekosistem dari suatu industri,” ujar Fahmy, Sabtu (24/6).
Fahmy mencontohkan smelter Freeport itu bisa diintegrasikan dengan smelter nikel yang dapat menghasilkan produk turunan, terutama bahan baku baterai kendaraan listrik.
Baca juga: Presiden Targetkan Proyek Smelter Tembaga di Sumbawa Barat Selesai 2024
“Nikel itu produk-produk turunannya bisa menjadi komponen atau bahan baku dari industri yang lain yang saling keterkaitan. Keterkaitan industri dalam satu ekosistem inilah yang kemudian akan menghantarkan Indonesia menjadi negara maju,” ucapnya.
Dijelaskan Fahmy, hilirisasi pada nikel sudah terbukti memberikan nilai tambah yang signifikan bagi negara. Apalagi, menurutnya, nikel menjadi bahan utama baterai kendaraan listrik yang sangat dibutuhkan bagi kendaraan mobil listrik masa depan.
“Nikel misalnya, dari hulu sampai hilir, dari biji nikel nanti sampai menghasilkan baterai, baterai kemudian menjadi komponen listrik kemudian membangun mobil listrik,” paparnya.
“Indonesia berkembang ekonominya tidak hanya ditopang oleh sektor konsumsi tetapi kontribusi utamanya adalah karena produk industri tadi,” sambung Fahmy.
Fahmy kemudian mengatakan, jika kebijakan semua tambang itu secara konsisten dilarang dan harus masuk smelter di dalam negeri, investor akan berbondong-bondong membangun smelter-smelter baik oleh perusahaan dalam negeri maupun dari investor asing.
Menurut Fahmy, dengan dibukanya smelter-smelter tersebut akan menciptakan lapangan kerja baru yang besar.
“Nah, beroperasinya smelter itu memang membuka lapangan kerja yang besar sekali lagi bukan hanya Freeport tapi semua hasil tambang dan mineral tadi. Kalau pemerintah konsisten melarang ekspor bahan mentahnya dan mengolah smelter itu maka kemudian akan muncul investor-investor,” jelasnya.
Lebih lanjut, Fahmy mengatakan investasi pada smelter tidak hanya bermanfaat bagi ekonomi nasional tapi juga dapat memberikan dampak yang positif bagi ekonomi daerah.
“Dan di situ akan membuka lapangan pekerjaan dan berkontribusi bagi ekonomi daerah bagi ekonomi nasional itu akan jadi keterkaitan industri itulah yang nantinya akan mengundang investor smelter dan bagi investor produk-produk turunan lainnya,” sambung Fahmy.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia menyampaikan investasi PT Freeport Indonesia untuk pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur, ditargetkan bisa beroperasi pada Mei 2024, supaya Indonesia tidak hanya terkenal dengan sumber daya alamnya saja tetapi juga dari produk dalam negerinya.
“Melalui proyek smelter ini, kita lakukan hilirisasi untuk penciptaan nilai tambah. Kita ingin Indonesia yang tidak hanya dikenal karena sumber daya alamnya saja, tapi karena produknya,” kata Bahlil.
Bahlil mengatakan hilirisasi, termasuk terhadap sumber daya mineral, menjadi kunci agar Indonesia dapat berubah dari negara berkembang menjadi negara maju.
“Sudah terbukti, hilirisasi sumber daya mampu meningkatkan pendapatan negara. Nikel contohnya, naik dari US$3,3 miliar menjadi US$30 miliar setelah kita setop ekspor bahan mentah nikel dan lakukan hilirisasi,” tukas Bahlil. (RO/Z-1)
Smelter Merah Putih milik PT Ceria yang berlokasi di Wolo, Kabupaten Kolaka, untuk pertama kalinya berhasil memproduksi ferronickel.
Smelter Merah Putih PT Ceria mengusung teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) berkapasitas 72 MVA.
PRESIDEN Republik Indonesia, Prabowo Subianto meresmikan smelter emas Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik.
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan smelter atau fasilitas pemurnian emas milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, pada Senin (17/3).
Pemerintah terus mendorong program hilirisasi nikel sebagai bagian dari strategi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% sebagaimana diamanatkan dalam Asta Cita.
Harli memerinci korporasi apa saja yang dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) tersebut.
PT Freeport Indonesia menyetorkan sekitar Rp7,73 triliun kepada pemerintah pusat dan daerah atas keuntungan bersih perusahaan pada 2024.
Prabowo memanggil Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ke Istana, Kamis (20/3) sore.
DIREKTUR Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tri Winarno mengungkapkan, produksi konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) anjlok 40% dari kapasitas normal.
Pertanyaan yang paling penting adalah, setelah Freeport membangun smelter tembaga bagaimana penyerapan untuk industri domestik ke depan?
Direktur Eksekutif INDEF, Esther Sri Astuti menyebut Indonesia menempati posisi ke-10 dengan kepemilikan sekitar 3% dari total cadangan tembaga dunia, setara dengan 24.000 ton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved