Minggu 28 Mei 2023, 20:25 WIB

PLN Butuh Rp10,5 T Untuk Konversi PLT Diesel jadi PLTS

Insi Nantika Jelita | Ekonomi
PLN Butuh Rp10,5 T Untuk Konversi PLT Diesel jadi PLTS

Dok.Ist
PLN butuh Rp10,5 triliun untuk konversi pembangkit diesel dengan tenaga surya

 

PT PLN (Persero) membutuhkan US$700 juta atau setara Rp10,5 triliun (kurs Rp15.008) untuk membangun 200 megawatt (MW) pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di 94 lokasi berbeda. Rencana ini menjadi bagian program dedieselisasi yang akan dilakukan perusahaan setrum negara itu.

Dedieselisasi merupakan konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) ke pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).

"PLN menyadari program dedieselisasi membutuhkan investasi yang besar, baik dari segi keuangan maupun sumber daya teknologi," kata Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi dalam keterangannya, Minggu (28/5).

PLN telah merancang program jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapat target net zero emission (NZE) di 2060 atau lebih cepat. Untuk jangka pendek yang tengah dilakukan ialah proyek dedieselisasi pembangkit berbahan bakar fosil kapasitas 1 gigawatt (GW) dengan mengganti ke pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Evy menjelaskan program dedieselisasi pembangkit fosil bakal mendapat dukungan dari Kemitraan Transisi Energi yang Adil atau Just Energy Transition Partnership (JETP).

Program kemitraan Indonesia dengan negara maju telah diluncurkan pada rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November 2022. Total nilai pendanaan mencapai US$20 miliar atau setara Rp300 triliun.

"Di G20 tahun lalu, pemerintah telah menandatangani kesepakatan dengan JETP menyediakan dana untuk berbagai program hijau di Indonesia," ujarnya.

Evy menambahkan, PLN melalui subholdingnya, PLN Nusantara Power dan PLN Indonesia Power terus mencari partner strategis dalam berkolaborasi demi menyukseskan program dedieselisasi. Tantangan utama program tersebut ialah banyaknya pembangkit yang tersebar di daerah-daerah terpencil.

"Kolaborasi yang baik antara PLN, pengembang, lembaga keuangan, dan mitra strategis lainnya sangat penting untuk keberhasilan program dedieselisasi," ujarnya.

Head of JETP Secretary Edo Mahendra mengungkapkan dari Februari hingga Agustus 2023, tengah digodok secara detail rencana untuk pengalokasian komitmen dana sebesar US$20 miliar.

Harapannya, berbagai program transisi energi yang sudah dirancang oleh negara-negara yang tergabung dalam JETP bisa segera dijalankan.

"Kita sudah membangun pondasinya. Kami bersyukur ada dukungan dan komitmen yang diberikan oleh komunitas internasional dalam transisi energi," jelas Edo.

Ia menyebut program dedieselisasi dan pembangunan pembangkit EBT lainnya yang dilakukan PLN merupakan pilot program dalam JETP. Pihaknya memberikan dukungan penuh agar program dedieselisasi ini bisa sukses.

"Keberhasilan proyek ini akan menjadi rujukan untuk lebih banyak program transisi energi selanjutnya," pungkas Edo.(Ins/E-1)

Baca Juga

MI/Andhika Prasetyo

Luhut Kenang Berbagai Tantangan dan Pesimisme Proyek Kereta Cepat

👤Kautsar Widya Prabowo 🕔Senin 02 Oktober 2023, 11:50 WIB
Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binjar Pandjaitan mengaku senang dengan sudah diresmikannya Kereta...
Dokpri.

2024, Pengembang Easton Urban Kapital Masuk Timur Jakarta

👤Media Indonesia 🕔Senin 02 Oktober 2023, 11:26 WIB
Pengembang properti PT Easton Urban Kapital akan menghadirkan proyek bergengsi di kawasan Ciracas, Jakarta...
MI/USMAN ISKANDAR

OJK Giatkan Edukasi pada Bulan Inklusi Keuangan

👤Budi Ernanto 🕔Senin 02 Oktober 2023, 11:16 WIB
Hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,80...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya