Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ANGGOTA Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman mengungkapkan, program bioetanol yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada November 2022 lalu belum berjalan optimal sampai saat ini.
Bioetanol merupakan campuran etanol berbasis tebu untuk bahan bakar minyak (BBM) berjenis bensin. Saleh menuturkan penyebab mandeknya program tersebut karena tidak adanya konsistensi dalam memproduksi etanol dari bahan baku tebu.
"Program ini pernah dilakukan uji coba, tapi tidak jalan. Memang konsistensi itu penting. Keluhannya itu karena pasokan (tebu) itu tidak berlanjut dan ada kompetisi dengan gula," ujarnya dalam Workshop Media di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (20/5).
Baca juga : Pepaya Jadi Bahan Bakar di Masa Depan
Pemerintah telah melakukan uji coba program bioetanol di lahan milik PT Perkebunan Nusantara atau PTPN di Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Saleh menuturkan pasokan bioetanol saat ini mencapai 40 ribu kiloliter (KL) untuk pengimplementasian tahap awal di Jatim.
Dilansir laman resmi Kementerian ESDM, di 2021, Tim Studi Bioetanol Institut Teknologi Bandung (ITB) telah melakukan kajian pencampuran etanol 5% ke dalam bahan bakar minyak (BBM) pertalite, sehingga kualitas nilai oktan (RON) meningkat setara Pertamax.
Saleh pun mendorong agar Kementerian ESDM dan PTPN mulai konsisten menjalankan program bioetanol.
Baca juga : Pertamina bakal Hapus Pertalite di 2024
"Mudahan-mudahan ini segera kita terapkan pengembangan bioetanol dalam tingkat campuran berapa pun, mau dicoba di mana pun, pokoknya dimulai sekarang," tegasnya.
Bahkan, sambung Saleh, jika stok tebu yang menjadi bahan dasar pembuatan bioetanol tidak mampu dipenuhi dalam negeri, bisa mengambil opsi impor.
"Saat ini berapa pun kandungan yang dimasukkan ke bensin, mau 2-5% itu tidak masalah. Kalau dalam negeri tidak cukup, ya bisa impor yang mengandung bioetanol. Impor ini dalam jangka waktu tertentu hingga dalam negeri siap," pungkasnya. (Z-5)
Pengecekan tersebut dilakukan untuk antisipasi kecurangan dan kelangkaan BBM di jalur mudik lebaran
Adjie menilai meski di beberapa ruas jalan ditemui kemacetan cukup panjang, untuk layanan BBM di SPBU rest area dan SPBU lainnya tidak terlihat antrean panjang.
Sopir mengalami kepanikan saat melihat beberapa mobil di depannya karena dirinya tengah membawa muatan BBM jenis Pertalite 24 ribu liter.
Kebakaran mobil tanki berisi BBM tersebut sangat membahayakan bagi kendaran yang melintas apabila tidak cepet ditutup lalu lintas.
DPRD DKI Jakarta mendesak agam warga Plumpang bisa direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Kebakaran Depo atau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara, terjadi di pipa penyalur BBM yang berada dalam tanah.
Luas lahan tebu di tiga pabrik yang ada di wilayah kerja mereka mencapai 18 ribu hektare. Dari luas lahan tersebut ditargetkan menghasilkan 1,2 juta ton tebu.
Selamatan giling merupakan proses kearifan lokal yang biasa digelar sebelum memulai giling tebu
KEBUTUHAN gula pasir di Indonesia cukup tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan gula di Indonesia, pemerintah terpaksa mengimpor gula sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Dengan memanfaatkan teknologi drone, perusahaan mulai membantu beberapa komunitas petani padi, jagung, dan tebu yang berada di daerah Jawa Timur.
Selain sebagai minuman yang menyegarkan, air tebu juga memiliki beragam manfaat untuk tubuh dan dapat digunakan dalam berbagai keperluan sehari-hari.
Dua petani penggarap tewas, saat dua kelompok petani bersengketa lahan tebu di Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved