Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga segera memulai percepatan pembangunan bagi jalan-jalan daerah yang menjadi prioritas pemerintah pada Juli mendatang. Tahap pertama, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp14,6 triliun untuk tahapan konstruksi.
"Kita segera laksanakan perintah Bapak Presiden dengan memulai tender pekerjaan di Mei ini. Sehingga Juni atau paling lambat Juli sudah bisa mulai diperbaiki kondisi jalannya," kata Menteri PU-Pera Basuki Hadimoeljono dalam keterangannya, Sabtu (20/5).
Perbaikan jalan daerah yang dilakukan Kementerian PU-Pera sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan daerah yang telah dikeluarkan oleh Presiden pada bulan Maret 2023.
Baca juga: Kapan Perbaikan Jalan Rusak Dimulai? Jokowi: Di Lampung Juni, Jambi Juli, Sumut Juli
Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian menambahkan percepatan penanganan kemantapan jalan dan jembatan diprioritaskan pada daerah yang memiliki tingkat kemantapan rendah, lalu ruas-ruas pengungkit pertumbuhan ekonomi dan menghubungkan dengan jalan tol juga diprioritaskan.
Kemudian, percepatan penanganan jalanan juga dikerjakan di beberapa kawasan industri strategis seperti Morowali, Konawe, Weda Bay, dan Tanjung Selor untuk mengantisipasi pertumbuhan kawasan kumuh.
Baca juga: Presiden Jokowi Dapat Laporan 7.400 Jalan Rusak dari Medsos. Semuanya Diperbaiki?
"Pada intinya kita memperbaiki konektivitas jalan daerah sehingga menyambung dengan backbone jalan nasional,” jelas Hedy.
Terkait pendanaan pembangunan jalan daerah, Hedy menerangkan bahwa terdapat tiga instrumen pendukung yang meliputi dana alokasi khusus (DAK), bantuan pemerintah dari APBN reguler, dan Inpres No. 3/2023.
Total alokasi anggaran yang direncanakan untuk pelaksanaan percepatan peningkatan konektivitas jalan daerah hingga 2024 sebesar Rp32,79 triliun.
“Percepatan peningkatan konektivitas tersebut akan dilanjutkan di 2024. Untuk tahap pertama pada jalan daerah yang akan segera kita laksanakan konstruksinya bisa dimulai Juli ini,” ucap Hedy.
Proses persiapan penanganan jalan daerah melalui beberapa tahapan mulai dari perencanaan, seleksi, verifikasi dan prioritisasi, kemudian penetapan prioritas, hingga penganggaran.
Setelah meninjau secara langsung kondisi jalan rusak di Lampung pada, Jumat (5/5), Presiden Jokowi sudah memerintahkan Menteri PU-Pera segera melakukan lelang pekerjaan untuk perbaikan jalan di provinsi tersebut.
Saat ini ada 15 ruas jalan daerah di Lampung yang telah diusulkan untuk dapat ditangani melalui Inpres Jalan Daerah, termasuk ruas Kota Gajah-Simpang Randu yang ditinjau Presiden pada awal Mei. Ruas sepanjang 29 km tersebut merupakan jalan provinsi sebagai penghubung lintas tengah dan lintas timur Trans Sumatra di Provinsi Lampung yang mendukung kawasan pertanian dan tambak udang.
Menurut data 2022, Lampung memiliki 99 ruas jalan provinsi sepanjang 1.693 km dengan kondisi mantap 77%, serta 6.591 ruas jalan kabupaten sepanjang 17.774 km dengan kondisi mantap 50%. Adapun jalan nasional di Lampung sepanjang 1298 km dengan kemantapan 95%. (Z-3)
Perkiraan melebihinya target kemantapan infrastruktur jalan di Kabupaten Cianjur pada tahun ini tak terlepas bantuan program dari pemerintah pusat.
Ada beberapa ruas jalur alternatif yang kerap digunakan para pengendara. Di wilayah utara salah satunya ruas jalan Mariwati-Jogjonan di Kecamatan Sukaresmi.
Kesal tak juga diperbaiki pemerintah, warga Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat melakukan penggalangan dana alias urunan untuk memperbaiki jalan rusak.
Perbaikan ruas jalan alternatif direncanakan mulai dikerjakan pekan depan. Namun perbaikannya pada spot-spot tertentu atau pada titik yang mengalami kerusakan parah.
Pemeliharaan rutin tahun anggaran 2024 mencakup total panjang jalan 86,12 kilometer dengan anggaran Rp3,8 miliar.
Perbaikan jalan penghubung dengan Kabupaten Cianjur itu harus diperbaiki secara permanen mengingat jalan tersebut merupakan akses vital warga untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Anggaran yang dikucurkan dari Kementerian PUPR itu lebih kurang sebesar Rp45 miliar. Sementara dari APBD Kabupaten Cianjur lebih kurang Rp50 miliar.
Lapisan aspal di ruas jalan tersebut terkelupas setelah diterjang hujan deras.
HUJAN deras yang terjadi pada Kamis, (11/1) menyebabkan tebing setinggi 20 meter di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Cigalontang dan Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya longsor.
Panjang jalan berstatus kabupaten sekitar 1.335 kilometer. Dari panjang jalan itu, sekitar 73% atau sekitar 1.055 kilometer kondisinya sudah mantap.
Untuk memperbaiki ruas jalan yang rusak tersebut diperkirakan membutuhkan anggaran Rp13 miliar lebih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved