Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PROYEK kereta cepat Jakarta-Bandung kini menjadi sorotan publik. Program ambisius yang dicanangkan pemerintahan Jokowi pada 2015 tersebut menimbulkan banyak pertanyaan, mulai dari target pembangunan yang molor sampai bengkaknya biaya pembangunan yang menyebabkan Indonesia harus menambah utang ke China Development Bank.
Proyek ambisius yang memiliki nilai investasi sebesar US$6,07 miliar itu dikerjakan PT KCIC atau PT Kereta Cepat Indonesia China.
Baca juga: Wamen BUMN Minta Stasiun Kereta Cepat Jadi Pusat Aktivitas Warga
Perusahaan tersebut merupakan perusahaan patungan antara konsorsium badan usaha milik negara Indonesia (BUMN) melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium perusahaan perkeretaapian Tiongkok melalui Beijing Yawan HSR Co Ltd, dengan bisnis utama di sektor transportasi publik dengan skema business-to-business (B2B). Melalui skema ini PT KCIC beroperasi dan bertanggung jawab untuk menjalankan pembangunan sampai operasional kereta cepat di Indonesia.
Proyek kereta cepat yang dicanangkan Presiden Jokowi ini, jika dapat dioperasikan pada 2023, merupakan terobosan terbaru dalam dunia perkertaapian Tanah Air.
Bahkan, rencananya, kereta yang dihadirkan menggunakan kereta generasi terbaru, yaitu CR400AF. Kereta ini direncanakan beroperasi pada rel yang membentang dari Jakarta sampai Bandung dengan panjang lintasan mencapai 142,3 km.
Baca juga: Erick Pastikan Proyek Kereta Cepat tak Mangkrak
Kereta ini direncanakan berhenti di empat stasiun, yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar yang sekaligus berfungsi sebagai depo.
Pada awalnya, kereta cepat tersebut direncanakan beroperasi pada 2022. Namun, karena berbagai kendala, rencana operasional kereta akhirnya mundur pada 2023.
Jika sudah beroperasi, kereta cepat ini diperkirakan dapat menyediakan fasilitas untuk mobilitas warga Jakarta dan Bandung. Bagaimana tidak? Perjalanan Jakarta-Bandung (pergi-pulang) diperkirakan dapat ditempuh dengan waktu hanya 30 menit.
Pada masa uji coba atau trial test, kereta cepat beroperasi dengan kecepatan 80 km/jam. Nantinya jika telah berfungsi secara penuh, kereta cepat ini dapat mencapai kecepatan 350 km/jam
Kehadiran kereta cepat pada jalur Jakarta-Bandung ini bukan tanpa masalah. Sejumlah problem juga muncul, mulai keterlambatan penyelesaian konstruksi kereta cepat yang harus mundur setahun sampai pembengkakan biaya yang membuat pemerintah harus kembali berutang pada China Development Bank.
Biaya pembangunan kereta cepat yang awalnya direncanakan menelan dana Rp86,67 triliun kemudian membengkak menjadi Rp114,24 triliun.
Untuk menutupi kekurangan tersebut, pemerintah kembali berutang pada China Development Bank sebesar Rp8,3 triliun. Dari sinilah dimulai permasalahan baru dalam proyek tersebut.
Pemerintah Tiongkok kemudian menyetujui pinjaman Indonesia dengan bunga 3,4% dan tenor 30 tahun.
Pemerintah Indonesia tidak pasrah begitu saja menerima bunga yang diajukan Tiongkok. Menteri Koordinator Bidang Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bahkan sempat melakukan negosiasi agar bunga tersebut turun menjadi 2% dan tenor menjadi 40 tahun. Namun, negosiasi itu gagal dan Tiongkok tetap memberikan bunga 3,4% kepada Indonesia.
Bahkan, menurut Luhut, Tiongkok sempat meminta APBN menjadi jaminan pembayaran utang. Namun, usulan ini kemudian ditolak mentah-mentah oleh Luhut karena dinilai berbahaya bagi Indonesia.
Jebakan utang dalam proyek mercusuar Tiongkok ini sepertinya sudah tidak asing didengar. Tiongkok, dalam beberapa tahun belakangan, sering sekali memberikan pinjaman kepada negara berkembang dalam proyek infrastruktur. Tentunya hal ini tidak diberikan secara cuma-cuma oleh ‘Negeri Tirai Bambu’ tersebut.
Bunga utang yang tinggi serta tenor pelunasan utang yang sempit menjadi cara Tiongkok mengakali utang yang diberikan kepada negara-negara berkembang.
Jebakan ini yang sebelumnya sempat terjadi di Sri Lanka. Pelabuhan Internasional Hambantota yang terletak di sepanjang pantai selatan Pulau Samudra Hindia merupakan proyek yang dibiayai pinjaman dari Tiongkok. Kini, pelabuhan tersebut sudah diambil alih oleh Tiongkok dengan kepemilikan saham sebesar 80%. Hal ini disebabkan Sri Lanka tidak mampu membayar utang kepada Tiongkok sebesar US$1,1 miliar.
Jeratan utang tersebut kemudian menjadi celah bagi Tiongkok untuk menguasai pelabuhan yang dibangun di negeri orang. Apalagi, karena posisi pelabuhan tersebut yang strategis, pengambilalihan ini tentunya sangat menguntungkan secara ekonomi bagi Tiongkok.
Sri Lanka kemudian harus rela melihat terdapat pelabuhan asing yang dioperasikan negara lain selama 99 tahun di negaranya dan kedaulatannya.
Kondisi di Sri Lanka seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah Indonesia. Pelajaran penting yang dapat diambil harus diaplikasikan dalam negosiasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang telah mengalami masalah sejak awal. Apalagi, skema yang terjadi hampir mirip dengan yang terjadi di Sri Lanka.
Pemerintah harus wawas diri dan meningkatkan kewaspadaan jika dirasa proyek ini justru akan melemahkan posisi Indonesia, apalagi jika Tiongkok sudah berani meminta jaminan APBN yang tentunya tidak ada di kesepakatan awal.
Hal itu berbahaya karena saat ini APBN Indonesia sudah dibebani pula oleh proyek ambisius lainnya, yaitu Ibu Kota Nusantara. (Z-1)
Kereta cepat Whoosh dengan rute Tegalluar Summarecon-Halim Jakarta mengalami keterlambatan selama 40 menit akibat menabrak seekor biawak di jalur antara Stasiun Padalarang dan Karawang.
KERETA cepat Whoosh memiliki potensi besar sebagai katalisator ekonomi yang mendukung pertumbuhan aktivitas dan nilai tambah baru.
Lonjakan penumpang tersebut didorong oleh libur panjang akhir pekan yang bertepatan dengan masa liburan sekolah.
PIXEL Group, salah satu pemimpin industri periklanan menjalin kerja sama strategis dengan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), pengelola dan operator kereta cepat, Whoosh, pada akhir 2023.
Frekuensi keberangkatan kereta cepat itu mengalami peningkatan, dari sebelumnya 48 perjalanan per hari, kini Whoosh melayani 62 perjalanan setiap harinya
Minggu (26/1), peminat Whoosh membeludak sehingga sebagian calon penumpang yang tiba dengan maksud membeli tiket langsung on the spot tidak kebagian tiket kereta.
Kebutuhan kereta api di Tanah Air terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi nasional dan pembangunan jalur yang menghubungkan pusat-pusat ekonomi baru.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 Jakarta mencatat sebanyak 2.005.761 orang menggunakan layanan kereta api selama masa libur sekolah, periode 20 Juni hingga 15 Juli 2025.
Jumlah pelanggan KA jarak jauh Daop 6 Yogyakarta pada semester 1 Tahun 2025 tumbuh 3% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang mengangkut sebanyak 3.122.422 penumpang.
Beragam profesi di dunia kereta api diperkenalkan langsung oleh tim KAI, mulai dari masinis, kondektur, teknisi, Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), hingga petugas loket.
Dengan demikian, sampai dengan periode tersebut masih menyisakan sekitar 12 lokasi perlintasan yang belum ditutup dari target 40 lokasi perlintasan liar yang akan ditutup pada 2025.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatra Utara (Sumut) kenaikan penumpang di libur panjang Tahun Baru Islam 1447 H yakni Kamis (26/6) hingga Sabtu (28/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved