Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PDB tidak Terganggu Perlambatan Industri saat Lebaran

M. Ilham Ramadhan Avisena
29/4/2023 16:15
PDB tidak Terganggu Perlambatan Industri saat Lebaran
Foto udara sejumlah kendaraan melintasi Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) seksi 4 ruas Tarumajaya-Cilincing di Jakarta, Senin (3/4/2023).(Antara/Fakhri Hermansyah.)

PENURUNAN kontribusi sejumlah subsektor industri terhadap produk domestik bruto pada April 2023 diyakini tak akan berpengaruh besar pada keseluruhan PDB nasional. Penurunan itu bakal dikompensasi oleh peningkatan kontribusi di sektor lain.

"Penurunan share terhadap PDB maksudnya industri itu tumbuh, tetapi ternyata ada sektor lain yang tumbuhnya lebih tinggi. Jadi sektor yang share-nya tergerus ini tidak serta merta dia turun atau melambat. Bisa jadi dia tumbuh, tetapi ada sektor lain yang tumbuhnya lebih tinggi," jelas ekonom sektor industri, perdagangan, dan investasi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus saat dihubungi, Sabtu (29/4).

"Transportasi misalnya. Share-nya pasti meningkat tinggi pada Lebaran kali ini. Karenanya, sektor lain akan terlihat seolah menurun. Itu tidak menjadi tolak ukur bahwa keadaan itu akan mengganggu PDB kita," lanjut Heri.

Baca juga: 45 Orang Lolos Seleksi Tahap I Calon Pimpinan OJK

Berdasarkan laporan Kementerian Perindustrian, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada April 2023 turun 0,49 poin menjadi 51,38. Itu terjadi lantaran sejumlah subsektor industri yang memiliki share terhadap PDB cukup besar mengalami penurunan. Selain itu, komponen pesanan terhadap manufaktur mengalami sedikit penurunan karena libur Lebaran.

Heri menambahkan, geliat sektor industri diperkirakan akan kembali melaju pasca-Lebaran. Menurutnya, itu telah menjadi pola musiman. Dalam beberapa tahun terakhir, misalnya, 1-2 bulan setelah Lebaran ada momen libur sekolah yang dipastikan bakal mengerek kinerja industri pariwisata.

Baca juga: Indosat Bukukan Pertumbuhan Dua Digit di Kuartal Pertama

Hal itu akan memberikan dampak berganda, termasuk kepada industri manufaktur di dalam negeri karena akan terjadi peningkatan permintaan masyarakat terhadap produk-produk industri. Hanya, faktor yang dapat memompa kinerja industri tak melulu soal konsumsi masyarakat. 

Berbagai faktor input produksi juga krusial menentukan kinerja industri. "Misal, biaya impor bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya energi, dan lainnya. Kalau ada lonjakan harga bahan baku, misalnya, itu akan mengganggu industri," terang Heri. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya