Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
MENTERI Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyatakan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus masuk rantai pasok industri dalam mendukung hilirisasi industri di Indonesia. Pasalnya saat ini keterlibatan sektor UMKM pada rantai pasok industri hanya sekitar 7% dan masih kalah dari beberapa negara ASEAN lainnya.
"UMKM-nya integrasikan dengan industri. Sekarang baru 7% UMKM yang masuk rantai pasok industri. Kalau di Vietnam sudah sampai 24,7%," ucap Menkop UKM Teten Masduki di kantor Kementerian Koperasi dan UKM di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (31/3).
Teten mengataman bahwa UMKM di Indonesia mayoritas masih memproduksi jenis produk makanan dan skalanya masih sangat kecil masuk pada kategori mikro. Sementara di negara-negara Asia lainnya seperti Tiongkok dan Korea Selatan, UMKM sudah punya pengaruh besar dalam rantai pasok industri.
"Kalau di Tiongkok, Korea Selatan, Jepang itu UMKM-nya dia yang masuk industri-industri otomotif, makanan, dan lain-lain. Kalau kita fokuskan ke sini lapangan pekerjaan dari UMKM tetap lahir dan menjadi bagian dari industri," tambah Teten Masduki.
Baca juga: Menkop UKM: Butuh Ratusan Tahun agar Semua UMKM Dapat Sertifikat Halal
Pemerintah saat ini sedang fokus membangun investasi pada hilirisasi industri 21 jenis komoditas dengan 8 sektor strategis tambang. Namun Teten menilai keterlibatan UMKM dan Koperasi masih belum ada. Menurutnya, bentuk kemitraan antara UMKM dengan industri besar saat ini tidak linier. Perbedaan jenis industri ini membuat UMKM tidak dapat berkembang dengan optimal.
"Contohnya, ada industri baja yang diasuhnya itu UMKM emping melinjo. Bukan begitu, harusnya perusahaan seperti Astra mendampingi UMKM produsen logam untuk memasok komponen otomotif. Nah yang seperti itu sekarang ini baru 7%. Jadi UMKM itu masuk dalam rantai pasoknya industri," jelas Teten Masduki.
Dalam mendukung usaha ini, ujar Teten, perlu dibangun sebuah ekosistem terlebih dahulu. Bukan hanya antara UMKM dan Koperasi dengan industri besar, melainkan perlu ada keterlibatan dari perbankan juga.
Teten menyatakan sulit bagi UMKM untuk mendapat pendanaan dari perbankan jika aset atau bahan penjamin sebagai salah satu syarat kredit tidak bisa dipenuhi oleh sektor UMKM. Dengan melibatkan UMKM dan Koperasi pada rantai pasok industri besar, hal ini akan menarik minat sektor perbankan dalam memberikan dana kredit. (A-2)
pentingnya memanfaatkan kekayaan warisan budaya Indonesia sebagai sumber inspirasi lahirnya produk-produk kekayaan intelektual (KI) yang bernilai ekonomi tinggi.
PT Indonusa Bara Sejahtera (OVO Finansial) bersama PT Grab Teknologi Indonesia menyalurkan pendanaan senilai Rp6 triliun melalui Program GrabModal.
Lokakarya literasi keuangan diselenggarakan secara khusus pada 6-7 Agustus 2025 bagi 30 UMKM terpilih di Banyuwangi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan pemilik UMKM di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap maraknya penipuan dan kejahatan digital.
PESTA Rakyat untuk Indonesia 2025 akan hadir menjadi ruang kolaborasi bagi para pakar, praktisi, pelaku UMKM, dan masyarakat.
PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) hingga Juni 2025 telah memfasilitasi 792 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di 23 Rest Area Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)
Target percepatan operasional Kopdes Merah Putih di bulan ini sampai 15 ribu, kalau kelembagaan dan satgas provinsi, kabupaten sampai kota sudah dekat 100%.
SEBANYAK 50 Ketua DPD KNTI se-Sumatra dan Koperasi Perikanan melaksanakan Rapat Konsolidasi penguatan simpul jaringan koperasi perikanan di wilayah Sumatra dan Kepulauan Riau.
Wusono getol mengembangkan Koperasi Bumiayu Mandiri Sejahtera di Perumahan Asabri Bumiayu Indah Blok D-6 Kota Malang. Koperasi itu semula bermodal Rp600 ribu pada akhir 2018.
Digi Koperasi memiliki kapabilitas lengkap, meliputi Kasir Koperasi, Akuntansi dan Keuangan Koperasi, Internet Cepat, Integrasi Ekosistem Koperasi, hingga Integrasi Dashboard
KDKMP akan melakukan kerja sama dengan mereka dalam memajukan perekonomian di desa.
Pemerintah membuka peluang bagi Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih untuk menjadi subpangkalan elpiji 3 kilogram (kg).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved