Minggu 19 Maret 2023, 14:08 WIB

Kemenkeu dan Otoritas Terkait Bisa Jaga RI Hadapi Krisis Perbankan di AS

Mediaindonesia.com | Ekonomi
Kemenkeu dan Otoritas Terkait Bisa Jaga RI Hadapi Krisis Perbankan di AS

Dok FEB UI
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Teguh Dartanto

 

PRESIDEN Joko Widodo sebelumnya mengingatkan dampak domino dari tumbangnya bank-bank di Amerika Serikat (AS), seperti Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank, terhadap Indonesia. 

Di sisi lain, Kementerian Keuangan RI, telah mengantisipasi dampak kondisi sektor perbankan di Amerika Serikat (AS). Pasalnya, meski Indonesia tidak memiliki ketergantungan yang besar terhadap AS, ancaman krisis perbankan di negara tersebut dapat berdampak pada perekonomian global. 

Menanggapi kondisi tersebut, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Teguh Dartanto meyakini bahwa sektor keuangan nasional jauh lebih prudent dari sebelumnya. 

“Indonesia telah melampaui pengalaman menghadapi berbagai krisis. Dari krisis tahun 1998, perbankan Indonesia bisa bangkit dan lebih prudent. Dampak krisis global tahun 2008, kita bisa fight dan cukup imun,” tandasnya. 

Teguh juga sependapat dengan keyakinan Menkeu Sri Mulyani bahwa kondisi Indonesia cukup aman. Karena pengalaman masa pandemi Covid-19 berdampak pada krisis perekonomian yang mana telah membuktikan kemampuan pihak otoritas menjaga  Indonesia dari hantaman krisis. 

“One of the best_ ebagaimana Ibu Menkeu sampaikan, selama pandemi Covid-19, dengan good policy dan good luck baik dari isu kesehatan yang terkontrol, kebijakan sektoral, sektor fiskal, sektor moneter, sektor keuangan, dan koordinasi baik antara Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, OJK, dan LPS, telah cukup baik,” ungkap Teguh. 

Teguh juga mengapresiasi kinerja Kemenkeu dalam menjaga kondisi keuangan negara selama ini. Teguh menekankan bahwa Kemenkeu sudah memperkirakan kejatuhan SVB itu tidak akan separah kebangkrutan bank saat krisis keuangan 2008. Karena keterkaitan portofolio SVB dengan sektor keuangan Indonesia terbatas. 

Senada dengan pandangan Teguh, Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia, Muhammad Edhie Purnawan menyatakan Indonesia cukup dipercaya sehingga akan lebih aman. 

“Kondisi perbankan di Indonesia lebih aman. Namun, yang perlu diperhatikan adalah perusahaan atau start up_yang pendanaannya terhubung pembiayaan dari AS,” kata Edhie. 

Edhie menekankan bahwa bank di Indonesia tidak perlu khawatir. Karena sejauh ini yang terdampak adalah composite index AS dan Eropa, sementara efek ke Indonesia adalah sentimen pasar di IHSG. 

“Bank-bank di Indonesia relatif aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena tidak begitu berdampak besar,” pungkasnya. (H-3)

Baca Juga

MI/Adam Dwi

Serikat Petani Indonesia Minta Semua Pihak Perkuat Data BPS

👤mediaindonesia.com 🕔Selasa 21 Maret 2023, 11:18 WIB
Data BPS sebagai lembaga resmi negara yang memiliki otoritas penuh terhadap penelitian dan pengolahan data secara faktual dan...
ANTARA/Fransisco Carolio

Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023 Hadir dengan Diskon Tiket Hingga 80%

👤Joan Imanuella Hanna Pangemanan 🕔Selasa 21 Maret 2023, 11:15 WIB
Garuda Indonesia turut menawarkan diskon tiket melalui program best deal hingga 80% untuk penerbangan ke berbagai destinasi domestik dan...
ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO

Harga Emas Hari Ini Rp1.084.000 per Gram

👤Antara 🕔Selasa 21 Maret 2023, 10:08 WIB
Harga jual kembali (buyback) emas Antam Rp973.000 per...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya