Sabtu 18 Maret 2023, 09:48 WIB

 Akademisi Nilai Program Food Estate di Kalteng Sudah Tepat

mediaindonesia.com | Ekonomi
 Akademisi Nilai Program Food Estate di Kalteng Sudah Tepat

DOK KEMENTAN
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Susilawati.

 

LUAS lahan rawa yang digunakan untuk pertanian masih sangat kecil, hanya 23,8% dari luas total lahan sawah di Indonesia. Program food estate yang diimplementasikan pemerintah ini, dinilai dapat menambah Luas Tambah Tanam padi. 

Demikian disampaikan peneliti padi lahan rawa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Susilawati. "Kami sangat bersyukur ada program food estate ini. Karena lahan-lahan kita ini cukup potensial dan cukup luas. Artinya, pilihan Kalimantan Tengah untuk food estate ini adalah pilihan yang tepat," ujar Susilawati.

Dijelaskannya, ada tiga jenis lahan rawa berdasarkan genangannya, yakni lahan rawa pasang surut, lahan rawa lebak, dan lahan rawa lebak peralihan. Provinsi Kalimantan Tengah didominasi lahan rawa pasang surut, dalam hal ini memerlukan manajemen air atau tata air makro dan mikro yang tepat dalam mengelola pertanian di lahan ini. 

Baca Juga: Manfaat Food Estate Mulai Dirasakan Para Petani di Kalteng

"Maka sinergi antar Kementerian/Lembaga untuk membangun tata kelola lahan dan sistem irigasi yang tepat menjadi hal yang penting untuk sama-sama dilakukan dalam membangun kawasan food estate," tuturnya 

Menurutnya, dengan kondisi lahan pertanian di Indonesia yang semakin berkurang, pengelolaan lahan pertanian rawa menjadi solusinya. Walaupun untuk mengelolanya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun hal ini bisa diharapkan untuk solusi pangan masa depan.

Baca Juga: Akademisi : Food Estate Penting untuk Jaga Ketahanan Pangan Nasional

"Memang tidak mudah mengelola lahan pertanian rawa. Ada persiapan-persiapan yang harus kita lakukan. Ini bagian dari investasi masa depan yang artinya food estate ini memang tepat dan harus ada," kata Susilawati. 

Diketahui, program food estate ini baru berjalan tiga tahun. Dia menilai, terlalu dini bila mengharapkan hasil maksimal dari lahan pertanian rawa yang belum terpenuhi secara optimal prasarana dan sarana pertaniannya. "Kalau mau 3 tahun langsung berhasil mungkin bisa di lahan optimal bukan di lahan bukaan baru di rawa. Tetapi kalau di lahan rawa kita memang perlu proses lebih lama untuk menata lahan-lahan sesuai peruntukannya," terangnya. (S-1)

Baca Juga

MI / Putra Ananda

Paket All In Wedding Membuat Recana Pernikahan Menjadi Lebih Praktis

👤Putra Ananda 🕔Sabtu 01 April 2023, 12:44 WIB
 Paket All In Wedding Membuat Recana Pernikahan Menjadi Lebih...
DOK PT POS INDONESIA

Pos Indonesia Kembali Salurkan Bansos Sembako dan PKH di Bulan Ramadan 2023

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 01 April 2023, 11:28 WIB
Pos Indonesia menerima tambahan data dari Kemensos untuk menyalurkan dilebih banyak lagi daerah. Tidak hanya di 83 kabupaten/kota, tetapi...
Dok.Ist

Pertamina Geothermal Raih Pendapatan Kredit Karbon US$747.000

👤Mediaindonesia.com 🕔Sabtu 01 April 2023, 10:21 WIB
PGE juga merehabilitasi kawasan hutan sebesar 588 ha dan melakukan upaya reboisasi secara...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya