KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan Perum Bulog melakukan sejumlah perbaikan dalam menyambut panen raya beras pada semester I 2023.
Salah satu upaya tersebut adalah meresmikan pengolahan beras modern (modern rice milling plant/MRMP) di Sragen, Provinsi Jawa Tengah, pada Sabtu (11/3).
"Bulog sudah mulai melakukan perbaikan-perbaikan seperti membangun MRMP yang diresmikan Pak Presiden Jokowi di Sragen. MRMP ini akan menyerap 2,4 juta ton beras," kata Arief kepada wartawan, Sabtu (11/3).
Baca juga : Presiden: Produktivitas Padi Tiap Daerah Berbeda-beda
Melalui MRMP ini Bulog memiliki unit-unit mesin yang bisa digunakan untuk mengolah gabah, dari mulai penerimaan, pengeringan, kemudian sampai color sorter.
Dalam keterangan resmi Bapanas disebutkan, selain MRMP Sragen, Bulog juga membangun MRMP di Subang, Kendal, Karawang, Lampung, Bojonegoro, Magetan, Jember, Banyuwangi, dan Sumbawa.
Baca juga : Didampingi Mentan SYL, Presiden Jokowi Senang Produktivitas Panen Padi Tinggi
"Kita lihat hasil panen raya tiga bulan ke depan. Semoga cukup stok beras yang kita miliki," imbuh Arief.
Bapanas juga mendorong Bulog secara aktif melakukan jemput bola ke petani melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), sehingga produksinya bisa langsung disalurkan ke Bulog. Selama ini, petani cukup kesulitan menyalurkan langsung ke Bulog karena kondisi lahan yang jauh.
"Upaya jemput bola ini bagian dari perbaikan yang dilakukan Bulog. Langkah itu juga cukup membantu kita meningkatkan serapan sekaligus menjaga harga dasar di tingkat petani tidak jatuh,” ucapnya.
Arief mengatakan, selain perbaikan dari sisi pembangunan fasilitas produksi dan strategi jemput bola, dari sisi produksi dan kualitas produk pun Bulog telah mengalami banyak perbaikan. Kualitas produk beras Bulog saat ini diklaim semakin baik.
Hal tersebut, lanjutnya, dibuktikan saat pelaksanaan Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP), beras SPHP Bulog telah masuk dan tersedia di pasar modern.
"Kita tahu modern market memiliki standar yang ketat terhadap kualitas,” pungkasnya.
Kepala Bapanas juga meminta BUMN pangan mendukung peningkatan serapan. Di antaranya melalui penugasan pengadaan gabah/beras dari dalam negeri melalui penyerapan 2,19 juta ton dengan target pemenuhan 70% pada panen raya dari Maret sampai dengan Mei ini. Penyerapan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai skema seperti skema cadangan beras pemerintah (CBP), fleksibilitas, atau melalui skema komersial. (Z-8)