Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Airlangga Dorong Ekspor Furnitur Tembus Rp77 T di 2024

Insi Nantika Jelita
09/3/2023 18:42
Airlangga Dorong Ekspor Furnitur Tembus Rp77 T di 2024
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto(Anyara/Mohammad Ayudha)

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong pengusaha industri untuk mencapai target ekspor furnitur sebesar US$5 miliar atau sekitar Rp77 triliun hingga tahun depan.

Di 2020, ekspor industri furnitur sebesar US$1,9 miliar dan tumbuh 33% menjadi US$2,5 miliar di 2021.

"Target yang ditetapkan itu US$5 miliar di 2024. Antara US$2,5 miliar ke US$5 miliar itu kan masih jauh. Nah, harus kita lakukan dengan memperluas pasar ekspor," kata Airlangga.

Baca juga : HIMKI Fokuskan Penguasaan Desain dan Teknologi untuk Capai Target Ekspor USD 5 Miliar

Hal ini disampaikan Airlangga dalam acara Indonesia International Furniture Expo (IFEX) di Jakarta International Expo Kemayoran (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Kamis (9/3).

Airlangga membandingkan bahwa nilai ekspor furnitur Indonesia tertinggal jauh dengan Vietnam. Salah satu kendala utama Indonesia, menurutnya, perihal penerbitan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) untuk bahan baku furnitur.

Baca juga : Airlangga: Indonesia Berpeluang Jadi Pemain Utama Ekonomi Digital

SVLK di Tanah Air banyak dihadapkan pada masalah perdagangan kayu yang ilegal, sementara kayu-kayu dari hutan negara dunia wajib menjalani verifikasi legalitas.  

"Vietnam yang tidak punya bahan baku saja bisa ekspor US$18 miliar. Padahal, dari segi bahan baku kita unggul, kita punya sumber daya manusia (SDM). Jadi, tinggal pengolahannya yang harus secara baik," tegas Airlangga.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur mengakui, Vietnam menjadi saingan utama Indonesia dalam ekspor furnitur.

"Rahasianya adalah relokasi industri Tiongkok ke Vietnam karena Tiongkok perang dagang dengan Amerika Serikat kan. Untuk Indonesia tidak mudah karena butuh pertumbuhan 13%," terangnya.

Ia mengharapkan ada bantuan pemerintah dalam memperluas pasar ekspor furnitur, seperti ke India, Timur Tengah, sembari menjaga pasar furnitur Indonesia ke Amerika Serikat dan Eropa.

Abdul menambahkan, lewat gelaran IFEX 2023 yang diikuti 112 negara dengan target 12 ribu buyer (pembeli) dari berbagai negara, dapat mendongkrak penjualan furnitur dalam negeri.

Pada tahun lalu, IFEX 2022 diikuti 80 negara dengan 8.000 buyer dengan nilai transaksi on the spot mencapai US$120 juta.

"Kami targetkan nilai transaksi on the spot dari ajang IFEX 2023 mencapai US$700 juta, lebih tinggi dari tahun sebelumnya," pungkasnya. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya