Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEBIJAKAN fiskal subsidi kendaraan elektrik (electric vehicle/EV) dari pemerintah berpotensi menghemat pengeluaran rumah tangga masyarakat penggunanya.
Kepala Center of Food, Energy, and Sustainable Development INDEF Abra Talattov mengatakan motor listrik akan jauh lebih hemat jika dibandingkan dengan motor jenis bahan bakar minyak (BBM) biasa.
“Sudah banyak, hitung-hitungan yang menunjukkan bahwa motor listrik jauh lebih hemat dari motor biasa. Ini kebijakan bagus untuk masyarakat. Pengeluaran BBM bisa ditekan untuk penggunaan lain,” kata Abra dalam keterangannya, hari ini.
Kebijakan tersebut, lanjut Abra, juga mampu memberikan efek positif terhadap serapan listrik masyarakat. “Pasalnya sampai pada 2022 energi listrik oversupply 7 GW,” paparnya.
Jika dihitung pemakaian 2,2 KWh per hari untuk 250 ribu kendaraan bermotor listrik, akan memperoleh hasil sekitar 165 MWh listrik per tahun yang akan terserap. “Itu dihitung pemakaian rutin motor listrik rata-rata 25 hari,” jelas Abra.
Namun demikian, tambah Abra, sangat diperlukan kebijakan holistik untuk menunjang keberhasilan program tersebut. “Harus ada kebijakan nonfiskal yang menyertai itu."
"Misalnya dengan penjaminan kualitas baterai, peningkatan jumlah SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), hingga penyediaan keistimewaan parkir motor listrik di sejumlah tempat.”
Kebijakan tersebut, paparnya, harus diberikan kepada golongan masyarakat yang tepat. “Jangan sampai itu menjadi kebijakan ompong atau justru tidak terserap,” katanya.
Dengan adanya perpaduan instrumen kebijakan fiskal dan nonfiskal tersebut, paparnya, muncul keyakinan bahwa negara hadir dalam mengurangi emisi karbon karbon guna mencapai Net Zero Emission pada 2060. (RO/S-2)
Kebijakan ini mencontoh apa yang sudah didapatkan oleh kendaraan listrik di segmen roda empat, di mana mobil listrik mendapatkan keleluasaan dalam penggunaanya.
PEMBANGUNAN proyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik (EV) terintegrasi di Buli, Halmahera Timur, dan Karawang, Jawa Barat, guna memperkuat transisi energi.
MASJID Istiqlal mencanangkan Istiqlal EV Community yakni sebuah komunitas kendaraan listrik berbasis masjid pertama di Indonesia.
Kepala Negara juga menyebut proyek ini menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, mencerminkan keseriusan Indonesia dalam mendorong energi bersih.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos menegaskan bahwa proyek pengembangan Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi di Halmahera Timur merupakan katalisator ekonomi daerah.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengapresiasi langkah strategis pembangunan industri baterai kendaraan listrik terintegrasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved