Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
UNTUK mendukung kelancaran suplai dan bisnis pelaku usaha yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku, sebanyak 100 penyalur kedelai dan sekitar 5.000 perajin tempe dan tahu dari berbagai daerah di Indonesia bergabung membentuk Perkumpulan Penyalur Kedelai Nasional (PPKN). PPKN akan menjadi jembatani asosiasi menyuarakan aspirasinya ke pemerintah
"PPKN memiliki komitmen mengkoordinir distribusi kedelai dan juga berkontribusi mendukung bisnis para pelaku usaha yang berkaitan dengan industri kedelai," kata Ketua PPKN Darmini Lesmana usai acara deklarasi pembentukan PPKN di Jakarta, Kamis (2/3).
Dikatakan kebutuhan kedelai Indonesia setiap tahun rata-rata mencapai 2,9 juta, 90 persen diantaranya impor. Menurut Darmini, jaminan pasokan kedelai dan harga yang stabil menjadi harapan bagi pelaku usaha yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku utama. "Melalui kehadiran PPKN, diharapkan mampu menghimpun dan mengkoordinasikan semua pelaku usaha yang berkaitan dengan industri kedelai dan turunannya, serta menjadi jembatan dalam menyuarakan aspirasi," jelasnya.
Dikatakan, PPKN akan berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak lainnya dalam menjalankan program-program terkait industri kedelai secara berkeadilan, transparan, dan menghindari terjadinya praktik usaha tidak sehat pihak-pihak tertentu. "Kami optimistis, semua program-program yang dijalankan PPKN bermanfaat bagi semua pihak," ujarnya.
Wakil Ketua PPKN Teguh menambahkan, 95 persen penyalur dan perajin tahu tempe yang saat ini bergabung dalam perkumpulan tidak pernah mendapat subsidi dari pemerintah karena kuota subsidi didominasi satu pihak saja. Padahal subsidi, lanjutnya, turut dapat menjadi penentu stabilisasi harga.
"Kami percaya program dari pemerintah sangat membantu perajin tahu dan tempe. Hanya disayangkan program ini sangat tidak merata. Karena itu, kami meminta kementerian dan lembaga terkait membuat mekanisme agar penyaluran subsidi kedelai dapat terjamin," ujar Teguh.
PPKN, lanjut Teguh, juga berkoordinasi dengan importir kedelai untuk konsisten menyuplai kedelai agar harga tetap stabil di harga acuan yakni Rp12.000 per kilogram. "Melalui acara ini kami juga mengundang importir agar mereka juga berkontribusi dan senantiasa secara konsisten suplai barang dari luar negeri supaya juga itu salah satu variabel untuk menstabilkan harga," jelas Teguh.
Bersamaan dengan deklarasi PPKN, juga dilakukan pemberian bantuan kedelai dan donasi kepada perajin tahu tempe oleh PT FKS Multi Agro dan PT GCU. (Ant/OL-15)
Kenaikan harga kedelai dikhawatirkan bisa mencapai Rp15 ribu per kilogram
KELANGKAAN kedelai menjadi ironi yang masih saja terjadi di Indonesia.
Setelah tiga hari tahu tempe tidak ditemui di Jakarta, mulai hari ini, Selasa (5/1) tahu tempe sudah ada di pasar tradisional meski harganya naik 20 persen.
Paguyuban dan koperasi menjadi wadah bagi pengrajin tempe tahu dan tauge agar setiap permasalahan bisa dibantu penyelesaiannya oleh pemerintah daerah setempat
Produsen tahu tempe menilai tata kelola harga kedelai seharusnya berada di bawah pemerintah. Sehingga, tidak menimbulkan lonjakan harga dan kelangkaan stok.
Sempat mengalami kelangkaan dikarenakan harga kedelai naik secara signifikan, produsen tempe dan tahu kembali mulai beraktivitas.
Firman mengaku telah membaca dari berbagai literatur dan penelitian produk GMO yang dianggap dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan, lingkungan dan lain-lain.
Kenaikan harga kedelai impor yang terus menerus semenjak awal pandemi covid-19 hingga sekarang dikeluhkan oleh para pengrajin tahu di Kabupaten Temanggung,
Para perajin tempe tahu di desa ini sempat berhenti berproduksi akibat kelangkaan dan melonjaknya harga bahan baku kedelai sejak akhir Desember 2020.
Perajin tahu dan tempe di Sidoarjo, Jawa Timur, terpaksa menaikkan harga juga sekitar 10 persen dari harga biasa. Selain itu, jumlah produksi juga dikurangi untuk mengantisipasi kerugian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved