Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
EKONOM senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengapresiasi kehadiran Undang Undang 4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). Sebab, beleid itu mencakup upaya-upaya antisipasi krisis yang berdampak buruk bagi perekonomian.
"Banyak perbaikan dalam kebijakan (di dalam UU P2SK). Karena memang nanti krisis itu akan terjadi makin lama makin pendek (rentang waktunya). Dengan adanya UU tersebut, akan bisa segera dilakukan hal-hal apabila dinyatakan krisis," jelasnya dalam diskusi bertajuk Tantangan Ekonomi di Tahun Pemilu, Kamis (2/3).
Muatan dari UU sapu jagat sektor keuangan itu, menurut Aviliani, merupakan pengembangan dari Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perrpu) 1/2020 yang kemudian menjadi UU 2/2020.
Produk hukum buah kedaruratan itu dinilai berhasil menjaga stabilitas sistem keuangan dari malapetaka krisis akibat pandemi covid-19. Hal tersebut dapat dilihat dari kinerja perbankan yang tetap stabil dan prospektif meski berada di tengah tekanan perekonomian.
"(Salah satunya) ada restrukturisasi yang membuat tadinya orang tidak bisa bayar (kredit) itu bisa diberikan jangka waktu. Lalu ada perbankan bermasalah dan waktu itu cepat diselesaikan," tutur Aviliani.
"Coba kalau ada tiga bank yang bermasalah dan tidak diselesaikan, mungkin kita akan masuk bukan hanya krisis karena pandemi, tapi krisis karena sektor keuangan," tambahnya.
Keberadaan UU P2SK, lanjut Aviliani, memungkinkan bagi pemerintah untuk melakukan respons kedaruratan tanpa harus melalui mekanisme prosedural. Alih-alih harus menyusun Perppu dan menunggu disahkan menjadi UU, pemerintah nantinya dapat langsung mengambil tindakan berlandaskan UU inisiatif DPR itu.
Hanya, makna krisis dalam UU P2SK perlu memiliki indikator kuat yang rasional. Jangan sampai, kata Aviliani, makna krisis itu nantinya disalahartikan dan disalahgunakan. "Nanti di KSSK harus memutuskan, yang dikatakan krisis itu yang seperti apa dan kapan memutuskan itu ada krisis," tandasnya. (OL-8)
Oleh karena itu, untuk bangkit dari musibah dan krisis global tersebut, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan dan mempererat tali persatuan dan kesatuan.
Di tengah krisis yang tidak kunjung usai, sinergi lintas negara menjadi kunci untuk bisa bertahan bersama-sama. Untuk saat ini, perbedaan sudah semestinya dikesampingkan.
Negara-negara ASEAN serta Tiongkok perlu menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan terhadap lebih dari 2 miliar penduduk.
Penegasan itu diutarakan Jokowi saat membuka G20 Summit Working Session III di Bali. Menurutnya, konflik yang berkelanjutan hanya membawa kesengsaraan bagi masyarakat.
di Tengah berbagai konflik internasional, DPR RI tetap konsisten mendukung perwujudan diplomasi yang menjaga tatanan global yang lebih baik dan lebih adil.
Ketua DPR RI Puan Maharani menyuarakan agar MIKTA sebagai negara middle power untuk mendesak dilakukannya gencatan senjata permanen antara militer Israel dengan kelompok Hamas di Gaza,
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana menjadi pemimpin negara pertama dari kawasan Asia yang mengunjungi Ukraina dan Rusia sejak konflik terjadi.
Situasi krisis di Afghanistan akibat pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban, semakin diperburuk krisis pangan yang dipicu perubahan iklim.
Pertemuan itu kemungkinan menjadi pertemuan internasional terbesar tentang Afghanistan sejak kembalinya Taliban.
SERANGAN tentara Rusia membuat sopir angkutan barang berhenti bekerja dengan alasan keselamatan. Akibatnya ketersediaan gandum untuk pasar dunia menipis yang berujung kenaikan harganya.
UNHCR menyatakan dana yang terkumpul dari umat berupa zakat dan sedekah, berdampak pada kehidupan 4,3 juta orang terlantar di seluruh dunia, terutama Asia dan Afrika.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved