INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (2/3) sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 12,48 poin atau 0,18% ke posisi 6.857,4. Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,32 poin atau 0,14% ke posisi 947,1.
"Pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi optimisme dari data ekonomi terbaru seperti di Indonesia dan Tiongkok juga pelemahan dolar AS. Indeks juga didorong penguatan saham batu bara yang juga menguat mengikuti kenaikan harga acuan batu bara," ujar analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei saat dihubungi di Jakarta, Kamis. Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi dalam negeri Februari 2023 berada di level 0,16% month to month (mtm) atau menurun dari sebelumnya 0,34% mtm pada Januari 2023. Inflasi inti tercatat turun di level 3,09% yoy dibandingkan bulan sebelumnya di level 3,27% yoy.
Dari mancanegara, neraca perdagangan Korea Selatan tercatat defisit US$5,3 miliar pada Februari 2023. Ini menandakan defisit neraca dagang Korea Selatan beruntun selama 11 bulan terakhir seiring dengan ekspor yang turun 7,5% yoy pada Februari 2023 dan impor yang tumbuh 3,6% yoy. Selain itu, Gross Domestic Product (GDP) Australia tercatat 0,5% quartal to quartal (qoq) pada kuartal IV 2022 atau turun dibandingkan periode sebelumnya di level 0,7% qoq.
Dibuka menguat, IHSG cenderung betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu industri paling tinggi mencapai 1,03% diikuti energi dan barang konsumen primer naik masing-masing 1,01% dan 0,41%. Sedangkan empat sektor terkoreksi yakni transportasi turun paling dalam minus 1,76% diikuti barang baku dan properti yang masing-masing minus 1,42% dan 0,33%.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu HILL, FWCT, AUTO, MYTX, dan ELSA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni KRYA, UFOE, ZATA, FUTR, dan SDPC.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.093.501 kali transaksi. Saham yang diperdagangkan sebanyak 16,79 miliar lembar senilai Rp8,14 triliun. Harga 248 saham naik, 268 saham menurun, dan 210 tidak bergerak. Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 17,60 poin atau 0,06% ke 27.498,9, indeks Hang Seng terkoreksi 190,25 poin atau 0,92% ke 20.429,4, indeks Shanghai melemah 1,70 poin atau 0,05% ke 3.310,6, dan indeks Strait Times turun 26,25 poin atau 0,81% ke 3.228,8. (Ant/OL-14)