BADAN Pusat Statistik (BPS) meminta pemerintah untuk mewaspadai peningkatan inflasi di bulan Ramadan. Pasalnya, tren menunjukkan adanya kecenderungan kenaikan inflasi pada saat Ramadan.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah dalam hal ini Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan bahwa pemerintah pusat, daerah, BUMN dan swasta akan secara bersama-sama menyiapkan agar inflasi tidak melonjak tinggi, terutama yang berkaitan dengan komoditas pangan.
Baca juga: Buntut Pamer Pesawat, Edo Darmanto Bakal Dicopot dari Jabatannya
"Kita siapkan penanganan inflasi agar lebih baik bersama-sama baik itu pemerintah pusat, daerah, BUMN dan private (swasta)," ungkap Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi kepada Media Indonesia, Rabu (1/3).
Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa pemerintah telah siap untuk meluncurkan Neraca Komoditas di tahun ini untuk menjamin ketersediaan barang konsumsi bagi penduduk serta mendorong penyerapan komoditas. Neraca Komoditas ini terdiri dari lima komoditas di antaranya gula, garam, perikanan, beras, dan daging.
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan koordinasi antar kementerian atau lembaga dengan 514 kabupaten/kota untuk mengendalian inflasi.
"Kita juga persiapkan stok pangan di BUMN dan private untuk menyerap dari dalam negeri maupun luar negeri," kata Arief.
Pemerintah juga dikatakan akan melakukan pemantauan ketat terhadap berbagai komoditas pangan untuk mengendalikan inflasi serta akan mulai meningkatkan cadangan pangan pemerintah (CPP) yang meliputi meliputi beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging unggas, telur unggas, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, dan ikan. (OL-6)