Sabtu 25 Februari 2023, 15:19 WIB

IESR: Motor Listrik, Indonesia Harusnya Jadi Produsen

mediaindonesia.com | Ekonomi
IESR: Motor Listrik, Indonesia Harusnya Jadi Produsen

Ist/IESR
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa.

 

DIREKTUR Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan, upaya pemerintah dalam percepatan penggunaan kendaraan listrik, mencerminkan urgensi transformasi industri otomotif. 

Jadi, menurut Fabby, memang sudah sangat mendesak. Telat sedikit, Indonesia bakal ketinggalan dari Thailand, India, dan Vietnam. Makanya, kalau ingin membangun industri, jangan ditunda-tunda.

Fabby mengatakan, kalau tidak dibangun dari sekarang, ya jadi importir atau perakit saja. Begitu juga dengan Indonesia.

“Harusnya kita jadi produsen, bahkan bisa ekspor,” kata Fabby kepada media, Sabtu (25/2) 

Menurut Fabby, industri motor listrik bisa menjadi kunci bagi transformasi industri otomotif di masa mendatang. Alasannya, karena industri motor listrik tidak membutuhkan banyak komponen.

Dengan demikian, tidak memerlukan supply chain yang banyak. Selain itu, teknologi motor listrik juga relatif sederhana. “Hanya motor penggeraknya yaitu baterai, serta sistem kontrol dan chasis,” kata dia.

Baca juga: Greentech Raih Penghargaan Best Electric Motorcycle di Ajang IBEA 2023

Dengan demikian, imbuh Fabby, motor listrik hanya tinggal menentukan berapa ukurannya, misal sekian horse power.  Kondisi demikianlah yang membuat lebih mudah bagi pemain-pemain baru.

“Pasar baru, jadi belum ada yang mendominasi. Sehingga siapa yang masuk cepat, dia bisa mendapatkan pasar,” imbuhnya. 

Selain itu, jelasnya, pemerintah memang sedang mengembangkan industri listrik terintegrasi dari hulu ke hilir. Upstream-nya adalah produksi mineral, midstream-nya pembuatan baterai,  dan di hilir pembuatan motor.  

“Jadi ekosistemnya sedang dibangun. Kalau ini sudah terbentuk, kita lihat pada 2024-2025  sudah produksi. Kalau industri sudah terbentuk, pengguna di hilir bisa lebih cepat lagi. 

Pengguna sepeda motor saat ini, menurut Fabby, potensial menjadi pengguna motor listrik roda dua di masa depan. Populasinya pun cukup besar.

Dari catatan Polri, sepeda motor mencapai 126,99 juta. Setiap tahun, permintaan sepeda motor juga meningkat.

Sepanjang 2022, misalnya, menurut Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), penjualan motor domestik meraih 5,2 juta unit. 

Di sisi lain, imbuhnya, ke depan, penggunaan motor listrik dapat mempercepat transformasi industri otomotif, mendukung ketahanan energi, serta penurunan emisi gas rumah kaca, selaras dengan target Net Zero pada 2060.

Tetapi, tentu ada syaratnya. Berdasarkan perhitungan Fabby, jika ingin tercapai target NZE pada 2060, maka pada 2030, 65% kendaraan motor bakar harus disubstitusi kendaraan listrik. (RO/OL-09)

 

Baca Juga

ANTARA/NYOMAN HENDRA WIBOWO

Sektor Wisata Bali Rugi Puluhan Miliar Jika Piala Dunia U-20 Batal Digelar

👤Arnoldus Dhae 🕔Senin 27 Maret 2023, 16:49 WIB
Diperkirakan ada 2.000 pengunjung dari dalam dan luar negeri yang mendatangi...
MI / Susanto

Sri Mulyani Jelaskan Potensi Resiko Penyelewenangan di Kementerian Keuangan

👤 Fetry Wuryasti 🕔Senin 27 Maret 2023, 16:27 WIB
Sri Mulyani Indrawati menjelaskan rincian profiling dari risiko yang ada di...
Antara/M Risyal Hidayat.

Optimisme Pengembangan Sektor Pariwisata Nasional Harus Terus Dijaga

👤Mediaindonesia.com 🕔Senin 27 Maret 2023, 16:10 WIB
Optimisme pengembangan sektor pariwisata harus terus dijaga, meski di sejumlah negara masih ada ancaman resesi global di tahun...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya