Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut Indonesia saat ini tengah dijadikan tolok ukur bagi negara-negara lain dalam upaya pembangunan ketahanan air.
Itu tidak terlepas dari agenda besar pemerintah yaitu membangun 61 bendungan dalam kurun 2014-2024. "Ini sangat diapresiasi World Water Council (WWC). Bahkan Presiden WWC bilang, bisa tidak Presiden (Joko Widodo) sebagai water messenger karena membawa isu air. Kalau bisa, (kita) telepon (Presiden Prancis Emmanuel) Macron," ujar Basuki usai mendampingi Jokowi menjamu WWC di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (15/2).
Nama Macron disebut dalam perbincangan lantaran saat ini Prancis dalam posisi kesulitan dalam pengembangan atau penyediaan air. "Jadi mereka mendukung sekali. Indonesia dianggap bisa menjadi leader tidak hanya di politik tapi juga di air dan ini ranah global," sambungnya.
Basuki menambahkan, dalam pertemuan tersebut, Kepala Negara dengan lugas menyampaikan bahwa air akan menjadi elemen yang sangat penting bagi seluruh kehidupan di Bumi. Pasalnya, kini, air tidak hanya berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan pangan, tetapi juga penghasil energi yang berkelanjutan. "Itulah alasan mengapan air sekarang menjadi global problem, global crisis. Semua hal termasuk makanan dan energi itu berasal dari air. jadi memang air sebagai intinya. Itu yang kita lihat hingga akhirnya membangun 61 bendungan," tandasnya. (OL-12)