PRESIDEN Joko Widodo mengungkapkan realisasi investasi Indonesia pada mencapai Rp1.207 triliun. Angka tersebut melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp1.200 triliun.
Kabar baiknya lagi, sebanyak 53% dari total investasi itu ditanamkan di luar Jawa.
"Artinya kita sudah tidak Jawasentris lagi, tapi Indonesiasentris. Di Sulawesi baik, di Maluku Utara baik, di Sumatra tumbuh. Ini sangat-sangat baik karena hampir semua negara sekarang ini rebutan yang namanya investasi," ujar Jokowi dalam Mandiri Investment Forum 2023 di Jakarta, Rabu (1/2).
Kepala Negara mengatakan hasil baik itu tidak terlepas dari berbagai kebijakan pemerintah yang mampu memunculkan daya tarik bagi investor baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satunya adalah pemerataan infrastruktur di seluruh Tanah Air.
"Entah itu jalan tol, entah itu pelabuhan, entah itu airport, entah itu jalan provinsi. Meskipun belum selesai, semua sudah dalam proses," ucap mantan wali kota Surakarta itu.
Baca juga: Naikkan Kelas dan Ekspor, Mentan SYL Buka Festival Kopi Nusantara 2023
Selain pemerataan infrastruktur, stabilitas sosial, politik, dan kemanan juga menjadi nilai positif yang dianggap sangat mendukung jalannya kegiatan bisnis oleh para pelaku usaha.
Kemudian, kontribusi kepemimpinan Indonesia di G20 dan ASEAN turut menjadi faktor penting bagi para investor untuk berinvestasi di Indonesia.
"Fundamental ekonomi kita juga dianggap baik sehingga orang mau berinvestasi di negara kita," sambungnya.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam laporannya juga menyatakan dukungan BUMN terhadap pencapaian target investasi nasional pada 2023 mendatang yang telah ditetapkan sebesar Rp1.400 triliun.
Erick menyebut salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong BUMN untuk mengupayakan investasi di luar pasar modal senilai Rp127 triliun melalui semua aset-aset BUMN.
"Dengan target Bapak Presiden yang mencapai Rp1.400 triliun, kami coba mendorong BUMN untuk mendapatkan investasi di luar pasar modal senilai Rp127 triliun di semua aset-aset BUMN yang bekerja sama dengan private sector ataupun kita mendorong tentunya UMKM," papar Erick. (OL-4)