Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERUM Bulog siap memanfaatkan berbagai jaringan untuk menyalurkan beras ke masyarakat. Langkah itu bertujuan agar ketersediaan dan stabilitas harga beras di Tanah Air dapat terwujud.
"Kami membuka seluruh jaringan baik melalui pedagang eceran, pasar murah kerja sama dengan pemerintah daerah dan melalui mitra distributor," jelas Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mohkamad Suyamto saat dihubungi, Minggu (29/1).
Mitra distributor berkewajiban menyalurkan beras melalui jaringan pengecer (downline) dengan harga maksimal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Penyaluran tersebut juga diawasi oleh Satuan Tugas Pangan, Badan Pangan Nasional dan pemda setempat.
Baca juga: Bulog Gelontorkan Beras tapi Harga Beras di Kupang Masih Tinggi
Adapun Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Kelembagaan Bulog Tomi Wijaya megungkapkan bahwa perseroan menggunakan seluruh instrumen dalam penyaluran beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar.
"Itu dilakukan melalui jaringan Rumah Pangan Kita (outlet binaan Bulog), pedagang dan distributor," kata Tomi.
Menurut dia, masa panen raya yang belum tiba menyebabkan ketersediaan beras kurang melimpah. Hal itu menjadi faktor utama lonjakan harga beras di tengah masyarakat.
Baca juga: Pemprov Jabar Jamin Ketersediaan Beras
"Harga beras dalam kondisi belum panen raya, sehingga ketersediaan barang tidak banyak. Memang tidak bisa seperti saat kondisi panen raya," imbuhnya.
Namun, harga di tingkat konsumen saat ini berpotensi lebih tinggi, jika tidak ada upaya stabilisasi harga dari Bulog. Oleh karena itu, lanjut Tomi, penyaluran beras oleh perusahaan terbilang berhasil meredam lonjakan harga beras.
Hingga saat ini, stok beras di sejumlah gudang Bulog berkisar 632 ribu ton. Jumlah itu sangat mencukupi untuk kebutuhan intervensi perusahaan melalui SPHP atau operasi pasar.(OL-11)
Cabai rawit hijau mengalami kenaikan harga dari sebelumnya Rp40 ribu per kilogram kini dijual Rp50 ribu per kilogram.
Harga sayuran, di antaranya seluruh jenis cabai, harganya turun.
Harga beras sudah cukup stabil. Tapi dengan memasukinya musim panen padi yang diperkirakan bulan ini, kami harapkan harganya bisa kembali normal.
Beras kualitas premium kini dijual Rp15 ribu/kg dari sebelumnya Rp13 ribu. Sementara beras medium, kini dijual Rp13 ribu dari sebelumnya Rp11 ribu.
Tingginya harga beras mengakibatkan masyarakat mengurangi pembelian karena mereka lebih tertarik membeli beras yang harganya murah
DUA hari menjelang Pemilu 2024, harga beras di Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) mengalami kenaikan yang signifikan.
Jumlah stok beras masih akan bertambah, karena pada pekan depan akan tiba beras sebanyak 35 ribu ton
Masyarakat tidak perlu khawatir soal ketersediaan pangan, meski permintaan pasar meningkat pada hari besar
Operasi atau sidak ketersediaan pangan dilakukan di empat lokasi. Dua lokasi merupakan pasar tradisional dan dua lokasi lagi merupakan pusat perbelanjaan modern.
Harga cabai memang sempat mengalami kenaikan. Namun kini sudah turun lagi karena petani sudah memasuki musim panen.
KELANGKAAN beras medium dan premium terjadi selama sepekan terakhir di sejumlah minimarket di Jawa Barat (Jabar). Konsumen terus mendapati kosongnya rak-rak beras.
Dinas Koperasi UMK Perdagangan Perindustrian (DKUPP) Purwakarta menyediakan beras sebanyak 8.271,9 ton beras yang siap dipasok ke sejumlah pasar tradisional dan swalayan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved