Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
INDUSTRI teknologi saat ini diramaikan dengan berkembangnya bisnis data center dan diperkirakan ke depannya akan semakin masif seiring dengan adaptasi ekonomi digital saat ini.
Structure Research memperkirakan bahwa valuasi bisnis data center di Jakarta mencapai USD 938 juta pada 2027.
Kalau dilihat dari pelaku industri pusat data di Indonesia didominasi oleh pelaku bisnis lokal seperti BUMN seperti TLKM serta swasta seperti Salim dan DCI Indonesia.
Baca juga : Fasilitas Pusat data 23 MW, EDGE2 Siap Beroperasi di Jantung Kota Jakarta
"Secara potensi kami lihat memang terus berkembang seiring dengan kenaikan pengguna internet dan bisnis pusat data," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Rabu (25/1).
Ruang untuk tumbuh bagi data center Indonesia cukup besar ke depan, yang saat ini baru mencapai sebesar 0,6 watt per kapita atau secara agregat sebesar 167 megawatt.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan Jepang yang populasi penduduknya 126 juta jiwa dengan memiliki kapasitas data center terpasang sebesar 15 watt per kapita.
Baca juga : Pacu Industri MLM, Perwakilan QNET dan AP2LI Bertemu Kemendag
Mengingat pengguna internet Indonesia saat ini sudah mencapai 73,7%, industri teknologi khususnya data center memiliki prospek yang baik ke depan.
Keseriusan pemerintah juga dibuktikan dengan 4 pusat data di beberapa lokasi di Indonesia termasuk di Batam, yang menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi.
Sebab Singapura sedang moratorium untuk membangun pusat data baru. Lokasi Batam juga strategis karena selat Malaka memiliki banyak jaringan kabel optik.
Baca juga : Di COO Summit 2023, RDS Ungkap Terobosan Teknologi dalam Mitigasi Data Fraud
Tak hanya itu, Ibu Kota Negara (IKN) juga nantinya berpotensi memiliki pusat data center hanya dalam jangka waktu panjang.
Terkait dengan pusat data, TLKM Indonesia saat ini menggarap proyek Hyperscale Data Center (HDC) yang berlokasi di Cikarang di mana berkapasitas IT Load 1,75 megawatt. TLKM juga akan menambah kapasitas HDC itu dan akan terus dikembangkan.
Proyek tersebut mulai dibangun pada Desember 2022, dengan di nilai investasi tahap awal sebesar USD 198 juta atau setara dengan Rp 3,08 triliun di Batam, Kepulauan Riau.
Baca juga : Lanjutkan Ekspansi, Progesys Sasar Proyek Industri dan Infrastruktur
Perusahaan teknologi asing seperti Alibaba pun sudah memiliki 3 data center di Indonesia dan menjadi pioneer yang mengembangkan data center di Indonesia yang awal diluncurkan pada 2018.
Di tengah masifnya pembangunan pusat data center, ada yang krusial dari sisi keamanan data. Sistem keamanan data yang dilakukan yaitu dengan server crash, dan adanya backup data dan di aplikasi data center BP Batam, perlu perlu dilakukan pemulihan seiring dengan adanya pengembangan infrastruktur. Sehingga, kerjasama menjadi salah satu strategi untuk memperkuat kemanan tersebut.
"Lainnya yang juga penting yaitu tingkat efisiensi dalam hal penggunaan energi. Sehingga, energi berbasis ramah lingkungan pada industri data center ini bukan tidak mungkin untuk diadaptasi dan dikembangkan.
Baca juga : Pembangunan IKN, Ada 10 dari 82 Paket Telah Dikerjakan
"Kami memandang bahwa secara jangka menengah hingga panjang, sektor data center akan cukup masif ke depan, mengingat ekonomi digital yang terus ditekankan serta penetrasi internet di Indonesia yang cukup besar," kata Nico.
Hal ini juga yang mendorong banyak stakeholder mulai dari pemerintah hingga swasta.
Dengan pemain telekomunikasi yang banyak mulai fokus membangun infrastruktur menandakan bahwa industri ini potensial ke depannya dan prospek adanya lini bisnis baru terkait segmen data center bukan tidak mungkin.
Pada saat yang sama, 2030 diperkirakan Indonesia membutuhkan minimal sekitar 1,2 GW yang tak lepas dari kebutuhan dan permintaan yang kian meningkat.
"Hal ini pun yang kami lihat akan berpotensi terbentuknya ekosistem data center ke depannya," kata Nico. (Try/OL-09)
Pameran China (Indonesia) International E-commerce Industry Expo 2025 yang akan berlangsung pada 3-5 September 2025 akan berusaha mengundang Alibaba Group.
Pendidikan tinggi yang mengedepankan kekayaan budaya lokal dan kemitraan industri akan semakin relevan dalam menghadapi tantangan pariwisata masa depan.
Pelaku usaha utamanya industri garmen, tekstil, alas kaki, elektronik, dan furnitur diminta menggenjot kapasitas mereka menjelang penerapan tarif resiprokal
Nilai pasar kemasan kotak karton gelombang di Asia Tenggara diproyeksi meningkat sekitar 4% setiap tahun pada periode 2021-2026.
INDUSTRI alat kesehatan (alkes) dalam negeri menghadapi tantangan baru seiring dengan tarif impor yang ditetapkan sebesar 19% ke Amerika Serikat.
Indonesia International Gifts and Housewares Expo (IGHE) 2025, akan kembali hadir pada 6-8 Agustus 2025 di Jakarta International Expo.
Perusahaan teknologi global, Cadothy, meluncurkan perangkat khusus yang bisa membantu melakukan aktivitas live, bukan tablet ataupun ponsel.
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Rebranding ini bukan hanya perubahan logo dan akronim, melainkan penegasan identitas baru sebagai penyedia solusi teknologi terintegrasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved