Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Shell akan mengakuisisi perusahaan pengisian daya kendaraan listrik Volta dengan harga sekitar US$169 juta (Rp2,5 triliun) dalam rangka memperluas kehadiran mereka di pasar kendaraan listrik Amerika Serikat.
Raksasa bensin itu bertujuan untuk menutup kesepakatan besar tersebut dalam paruh pertama tahun ini. Ini adalah kali kedua Shell mengakuisisi perusahaan pengisian daya kendaraan listrik, setelah pada 2019 Royal Dutch Shell membeli Greenlots.
Saat ini, Volta mengoperasikan lebih dari 3.000 stasiun pengisian di 31 negara bagian dan bahkan memiliki pengisi daya di Eropa.
Sesuai catatan resmi, perusahaan juga berencana memasang 3.400 stasiun pengisian daya kendaraan listrik lainnya, meski garis waktu untuk langkah tersebut belum diketahui.
Pada 2022, Volta menduduki peringkat kedua dalam hal kepuasan pelanggan untuk pengisi daya Level 2, berada di urutan kedua setelah Tesla.
Dengan kata lain, akuisisi ini akan membantu memposisikan Shell di pasar kendaraan listrik secara keseluruhan.
Akuisisi Volta bersama dengan Greenlots akan membuat Shell memiliki total lebih dari 57.000 stasiun pengisian. Stasiun-stasiun ini juga akan diganti namanya menjadi Shell Recharge Solutions. Demikian seperti disiarkan Gizmochina, Jumat (20/1). (Ant/OL-12)
Kepala Negara juga menyebut proyek ini menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, mencerminkan keseriusan Indonesia dalam mendorong energi bersih.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos menegaskan bahwa proyek pengembangan Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi di Halmahera Timur merupakan katalisator ekonomi daerah.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengapresiasi langkah strategis pembangunan industri baterai kendaraan listrik terintegrasi.
DPR RI mendukung penuh langkah Antam dalam membangun ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi bersama Indonesia Battery Corporation (IBC) dan mitra global.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyoroti peran mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mendorong proyek pengembangan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.
PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan Indonesia akan memproduksi hingga 100 gigawatt hour (GWh) baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved